Tiru 5 Cara Dahsyat Atasi Anak Tantrum Berikut Ini!

Umumnya, anak-anak memang belum pandai dalam mengelola emosinya. Hal ini yang seringkali membuat emosi mereka terkesan meledak-ledak dan hampir frustasi saat menampakkan ekspresi marah atau kecewa. Saat anak tantrum, tentu orang tua menjadi kewalahan dan bingung bagaimana cara menghadapinya. Agar tidak salah langkah, yuk simak cara mengatasi tantrum pada anak secara bijak melalui artikel berikut ini.
Memahami Anak Tantrum
Sebelum membahas tentang cara mengatasi tantrum, yuk pahami dulu definisi dari tantrum itu sendiri. Tantrum atau yang juga kerap disebut dengan temper tantrum merupakan kondisi seorang anak yang memperlihatkan kemarahan secara berlebihan dan meledak-ledak atau tampak frustasi sampai sulit dikendalikan.
Umumnya, mereka menunjukkan hal ini dengan berteriak, menginjak, menendang sesuatu, melempar barang hingga dirinya sendiri ke lantai. Walaupun hal ini sebenarnya cukup normal, tapi orang tua tidak boleh menganggap remeh ya!
Hampir semua orang tua pasti pernah mengalami hal ini. Namun, seiring dengan bertambah usia si anak, umumnya anak-anak mampu mengatasi emosi yang dirasakan melalui cara yang tepat secara sosial. Jika Anda masih bingung mengenali anak tantrum, berikut adalah ciri-cirinya:
- Sering Merengek
- Tiba-Tiba Diam
- Tubuh Menjadi Tegang
- Nafas Memburu
- Mengamuk
- Emosi Secara Berlebihan
- Menyakiti Diri Sendiri atau Orang di Sekitarnya
Baca juga: 5 Manfaat Imajinasi yang Bikin Anak Super Cerdas!
Penyebab Anak Tantrum
Seringnya, temper tantrum mulai terjadi saat anak ada di rentang usia di bawah 2 tahun. Di usia tersebut, memang anak-anak belum memiliki kemampuan untuk mengontrol atau mengatur emosi dalam diri.
Secara ilmiah, hal ini disebabkan karena bagian otak yang merespon emosi anak merupakan bagian yang sama untuk mengontrol bahasa, logika, dan pembelajaran yang sedang berkembang dan terhubung. Jadi, ketika emosi menjadi kuat, anak akan merasa kewalahan dan sulit mengendalikan perasaan.
Hal inilah yang membuat mereka mengekspresikannya dengan cara berteriak, menendang, melempar barang, membantingkan diri ke lantai, dan berbagai perilaku tidak wajar lainnya. Bahkan, hal ini bisa terjadi kapanpun dan dimanapun mereka berada.
Saat mendapati hal ini, orang tua juga kerap kali bingung dan tak tahu harus melakukan apa untuk bisa menghentikan mereka. Namun yang pasti, Anda sebagai orang tua jangan sampai terpancing emosi dan meresponnya dengan marah-marah saat anak tantrum.
Baca juga: 5+ Kewajiban Orang Tua Terhadap Anaknya Jika Mau 100% Sukses!
Jenis-Jenis Tantrum pada Anak
Walaupun tantrum merupakan ekspresi normal yang ditunjukkan seorang anak, tapi Anda harus bisa memahami jenisnya. Perlu diketahui bahwa ada dua jenis temper tantrum yang sering ditunjukkan oleh anak yaitu tantrum frustasi dan tantrum manipulatif. Penjelasannya bisa Anda simak sebagai berikut.
1. Tantrum Frustasi
Tantrum frustasi merupakan ekspresi emosi yang terjadi secara alamiah. Umumnya, anak akan mengalami hal ini saat merasa lelah, bosan, lapar, tertekan, dipaksa melakukan sesuatu, atau sedang sakit.
Misalnya saja saat anak diajak ke acara pernikahan teman atau kerabat. Jika anak tiba-tiba merengek atau marah tanpa alasan yang jelas, bisa jadi mereka sedang bosan di tempat tersebut.
Untuk mencegah hal tersebut, orang tua bisa menyiapkan beberapa mainan yang bisa menghibur anak sehingga mereka tidak akan merasa bosan saat berada di tengah-tengah acara orang dewasa.
2. Tantrum Manipulatif
Berbeda halnya dengan tantrum frustasi, tantrum manipulatif merupakan jenis tantrum yang dibuat-buat oleh anak supaya orang tua mau mengabulkan semua permintaan anak. Misalnya saja anak ingin dibelikan permen dalam jumlah yang banyak, tapi Anda tidak mengizinkannya.
Umumnya, anak kemudian akan merespon dengan menunjukkan salah satu atau beberapa ciri-ciri tantrum seperti merengek, menangis, mengamuk, dan sebagainya. Nah, dalam hal ini, mengabaikan mereka bisa menjadi salah satu cara yang bijak. Saat dirasa emosinya sudah reda, baru Anda datangi mereka dan menjelaskan alasan kenapa Anda melarang hal tersebut.
Baca juga: Jangan Hanya Diam! Kembangkan Talenta Anak dengan 7 Cara Ini!
Atasi Tantrum dengan Cara Ini

Sumber: Freepik
Nah, setelah memahami pengertian, ciri-ciri, dan jenis-jenis dari tantrum, maka sekarang saatnya untuk membahas tentang cara mengatasi tantrum pada anak. Berikut ulasannya untuk Anda.
1. Ajari Anak Cara Berkomunikasi
Seperti yang sudah disinggung sebelumnya bahwa kemampuan anak dalam menerapkan logika belum berkembang dengan sempurna. Hal tersebut yang memicu anak tiba-tiba tantrum dan melakukan hal-hal yang tidak logis.
Untuk mengatasi hal ini, orang tua bisa mulai untuk mengajarkan keterampilan komunikasi kepada anak. Dengan demikian, anak-anak pun dapat mengekspresikan apa yang mereka rasakan dengan cara yang lebih baik dan bijak kepada Anda.
2. Respon Emosi Anak dengan Afirmasi Positif
Seperti yang sudah disinggung sebelumnya, penyebab anak tantrum bisa saja karena disengaja atau dibuat-buat. Saat hal ini terjadi, hindari bersikap kasar kepada anak dan cukup diamkan mereka sampai emosi mulai mereda.
Saat anak mulai merasa tenang, dekati mereka dan respon perbuatan anak dengan lembut. Tawarkan juga solusi ke anak supaya tidak mengulangi perbuatannya di kemudian hari. Dengan cara ini, anak akan merasa disayang dan dicintai orang tuanya meski sempat membuat mereka kesal.
3. Memahami Emosi dan Keinginan Anak
Orang tua memang dituntut untuk selalu sabar terutama saat anak tantrum. Walaupun memang tidak mudah, tapi orang tua harus mampu memahami emosi dan keinginan yang jadi pemicu anak tantrum.
Apabila dapat melakukan hal ini, maka akan lebih mudah bagi orang tua untuk menghadapi anak saat sedang menunjukkan gejala atau ciri-ciri tantrum.
4. Beri Pelukan dan Ciuman
Pada saat anak sudah merasa sedikit tenang, tidak ada salahnya untuk memberikan pelukan hangat dan ciuman kepada anak. Hal ini menunjukkan rasa kasih sayang dan pengertian orang tua terhadap anak sehingga mereka tetap merasa aman dan nyaman di saat sulit mengendalikan emosi.
5. Menjadi Teladan yang Baik
Anak adalah peniru ulung. Oleh sebab itu, orang tua juga harus bisa mengendalikan amarah dan tetap bersikap lembut saat anak tantrum. Lambat laun, anak pun akan terbiasa dan mencontoh respon orang tua yang selalu bersikap lembut kepada mereka.
Baca juga: Kenali 8 Keunggulan Anak Hiperaktif yang Tak Boleh Diabaikan
Yuk dukung anak agar bisa memiliki kecerdasan emosional dengan mendaftarkan mereka ke acara Superteen & Smartkids Bootcamp. Melalui event yang seru ini, Dr Ernest Wong dan Mr Tung Desem Waringin juga akan berbagi ilmu tentang cara meningkatkan prestasi akademik, memaksimalkan talenta, dan mengatur rutinitas sukses sejak dini. Daftarkan putra putri Anda sekarang juga di sini dan lihat perubahan pada anak-anak yang semakin dahsyat!