Artikel

Dapatkan informasi terbaru dari Kami

Parents Wajib Tahu! Apa yang Dimaksud dengan Anak Mandiri?

Apakah saat ini Anda masih bertanya apa yang dimaksud dengan anak mandiri? Anak mandiri dapat disebut sebagai karakter anak yang sudah tidak bergantung lagi kepada orang lain dan mampu menyelesaikan urusannya seorang diri. Misalnya, saat anak ingin makan, maka ia tidak perlu disuapi lagi saat makan, kemudian saat hendak mandi anak bisa mengurus dirinya sendiri dengan mandi selayaknya orang dewasa.

Menurut pendapat para ahli, Lindzey & Ritter, Hasan Basri, Antonius menyebutkan bahwa apa yang dimaksud dengan anak mandiri adalah anak yang secara umum memiliki ciri-ciri seperti berikut ini:

  • Anak mampu bekerja sendiri tanpa bergantung kepada pertolongan orang lain.
  • Mampu menyelesaikan persoalan-persoalan dengan pertimbangan pribadi.
  • Bisa melayani diri sendiri dalam hal yang berkaitan dengan kebutuhan pribadi.
  • Anak memiliki kepercayaan diri.
  • Anak memiliki rasa tanggung jawab.
  • Inisiatif dan kreatifitas yang cukup tinggi.

Beberapa poin di atas memang dianggap sebagai ciri anak mandiri. Namun perlu dipahami, bahwa setiap anak tentu membutuhkan proses pembiasaan agar bisa menjadi sosok yang mandiri dan tidak lagi bergantung kepada orang tua ataupun orang lain dalam kesehariannya.

Apa yang Dimaksud dengan Anak Mandiri?

apa yang dimaksud dengan anak mandiri

Kemandirian anak adalah kapasitas anak dalam memenuhi berbagai kebutuhannya sendiri tanpa bantuan orang lain, termasuk juga orang tuanya. Kemandirian pada anak perlu ditanamkan sejak usia dini, di mana anak balita (bawah lima tahun) sudah bisa mulai dilatih mandiri sesuai dengan kapasitas usianya.

Masa kritis untuk melatih kemandirian anak adalah pada usia 2-3 tahun. Berdasarkan teori Erikson, pada usia 2-3 tahun inilah anak yang tidak mengembangkan potensi kemandirian berisiko memiliki hambatan perkembangan kemandirian hingga dewasa. Oleh karena itu, sangat penting untuk melatih kemandirian anak usia dini dengan pola asuh yang tepat.

Apa Saja Aspek-Aspek Kemandirian Anak Usia Dini?

Apa yang dimaksud dengan anak mandiri adalah anak yang perlu dilatih sejak dini. Sebelum mengetahui cara mendidik anak supaya mereka bisa menjadi mandiri, Anda juga perlu mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi kemandirian anak sejak usia dini. Secara umum, terdapat dua faktor yang mempengaruhi kemandirian yaitu faktor internal (terdapat di dalam diri anak, meliputi faktor emosi dan faktor intelektual anak), dan faktor eksternal (berasal dari luar diri anak, seperti lingkungan, karakteristik sosial, stimulasi, pola asuh orang tua, cinta dan kasih sayang, serta bonding dengan orang tua).

Mengenal Jenis-Jenis Kemandirian Anak

Terdapat tiga jenis kemandirian anak yang mencerminkan ciri anak yang mandiri, di antaranya adalah sebagai berikut:

  1. Kemandirian Emosi. Mandiri secara emosi sangat berhubungan dengan hubungan emosional anak dengan orang-orang terdekatnya. Orang tua dan orang terdekat anak akan berpengaruh terhadap jenis kemandirian emosi anak, di mana anak yang mudah menangis saat ditinggal sebentar oleh orang terdekatnya harus lebih dilatih mandiri secara emosi.
  2. Kemandirian Kognitif. Kemandirian kognitif kaitannya dengan kemampuan anak dalam membuat keputusan. Latihlah anak dengan membebaskannya memilih sesuatu tanpa terlalu bergantung pada keputusan orang lain. Kemandirian kognitif ini bisa dimulai sejak dini dan akan terlatih seiring berjalannya usia anak.
  3. Kemandirian Nilai. Kemandirian nilai bisa terlihat dari kemampuan anak dalam memahami hal yang benar dan salah. Jenis kemandirian ini adalah kemandirian yang cukup sulit untuk anak, tapi bisa dilatih sejak usia dini. Biasakan anak untuk berpikir logis dan mengajarkannya konsep benar dan salah, serta baik dan buruk, tanpa menyerang pendapat orang lain yang menurutnya salah.

Baca juga: 6 Tips Mengembangkan Potensi Anak Penyandang Disabilitas

Cara Melatih Anak Mandiri Sejak Dini

apa yang dimaksud dengan anak mandiri

Apa yang dimaksud dengan anak mandiri adalah salah satu bukti pola asuh tepat yang dilakukan orang tua terhadap anaknya. Namun, menanamkan kemandirian pada anak usia dini tidak sebatas mengajarkan makan atau minum sendiri saja. Lebih dari itu, inti dari kemandirian adalah rasa tanggung jawab yang berada di dalam diri anak.

Berikut ini adalah beberapa tips mendidik anak supaya ia tumbuh menjadi anak yang mandiri:

  1. Berikan Kepercayaan pada Anak. Anak yang diberi kepercayaan penuh oleh orang tuanya akan tumbuh menjadi pribadi yang percaya diri dan mandiri. Berikan kepercayaan pada anak, tentunya disertai dengan tanggung jawab agar anak juga belajar mengenai konsekuensi jika ia melakukan kesalahan.
  2. Berikan Anak Kesempatan untuk Berpendapat. Di usia 2-3 tahun, anak sudah bisa diajak berdiskusi mengenai pilihan-pilihan sederhana yang berkaitan dengannya. Meskipun anak masih kecil, namun sebaiknya beri kesempatan untuk anak berpendapat dan memilih hal yang dia suka. Hal ini akan melatih kepercayaan dirinya dan melatih membuat keputusan yang lebih penting di masa mendatang.
  3. Bimbing Anak Ketika Menyelesaikan Masalah. Anak balita terkadang memiliki kesulitan saat membuka pintu, membuka botol, hingga mengambil barang di rak. Sebaiknya jangan langsung mengambilkan barang yang ia butuhkan, namun Anda bisa membimbing anak untuk mengambilnya sendiri. Bimbing anak dan ajak anak untuk berpikir mengenai solusi atas masalah yang sedang dihadapi. 
  4. Berikan Apresiasi pada Anak. Ketika anak berhasil menemukan solusi atas masalah yang dihadapi, Anda juga perlu mengapresiasi anak. Berikan pujian dan pelukan sebagai bentuk apresiasi. Hal ini sangat penting untuk perkembangan psikis anak untuk menjadi anak yang percaya diri dan mandiri.

Baca juga: Anak Alami Kecenderungan Social Anxiety? Sikapi dengan 6 Cara Ini!

Bagaimana, sekarang sudah lebih paham mengenai apa yang dimaksud dengan anak mandiri, bukan? Beberapa tips di atas juga bisa Anda lakukan untuk menumbuhkan kemandirian pada anak sejak dini. Pastikan Anda menerapkannya secara konsisten!

Program Superteen & Smartkids BootCamp

Selain itu, adakah upaya lain? Tentu ada! Ajaklah anak Anda untuk berpartisipasi dalam program Superteen & Smartkids BootCamp. Program unggulan ini akan membekali anak Anda dengan berbagai strategi sukses untuk mempercepat kesuksesan di setiap tahap kehidupannya.

Dalam waktu tiga hari, anak Anda akan belajar beberapa hal menarik seperti di bawah ini:

Hari 1:

  • Alasan dari Belajar.
  • The Ernest Learning Mastery Process Cara Belajar.
  • Pengembangan Otak secara Keseluruhan.
  • 3 Cara untuk Mengingat Segala Sesuatu.

Hari 2:

  • Bagaimana mencapai Hasil 80% dari Memfokuskan pada 20% Sumber.
  • Daya ingat Bagian 2
  • Bagaimana Membuat Catatan yg Efektif.
  • Bagaimana Cara Mengumpulkan Informasi.
  • Bagaimana Menemukan Talenta Anda.

Hari 3:

  • Bagaimana Mencapai Tujuan Akademis.
  • Bagaimana Mengatur Rutinitas untuk SUKSES.
  • Bagaimana untuk Tetap Termotivasi.

Pastikan anak Anda menjadi salah satu di bagiannya, dan lihatlah anak Anda akan mendapatkan nilai A tidak hanya di sekolah, namun juga kehidupannya!