Artikel

Dapatkan informasi terbaru dari Kami

Belajar Sales Funnel: Jurus Ampuh untuk Mendapatkan Konsumen Loyal

Rasanya, tidak ada pebisnis yang tidak ingin menarik banyak pelanggan demi menjaga kelangsungan bisnisnya. Tapi faktanya, banyak pebisnis yang tidak melakukan teknik promosi yang tepat. Salah satu teknik terbaik yang dapat dilakukan untuk mendapatkan banyak pelanggan adalah dengan memaksimalkan saluran penjualan atau sales funnel.

Sales funnel merupakan pemasaran dengan memetakan perjalanan target pasar saat akan melakukan pembelian. Disebut sales funnel karena konsep marketing yang diterapkan bermodel funnel atau corong. Model corong ini menggambarkan pada awal pemasaran akan ada banyak pembeli potensial, tetapi pada akhirnya hanya sebagian yang benar-benar melakukan transaksi pembelian. Dalam praktiknya, proses ini diibaratkan seperti sebuah perjalanan mulai dari Anda sebagai penjual memancing target pasar untuk tertarik pada suatu produk. Kemudian Anda akan memperoleh kontak target pasar dan mengubahnya menjadi sebuah peluang agar terjadi transaksi bisnis. Anda perlu berusaha untuk mengajak, mendorong, dan memberi keyakinan kepada calon pembeli hingga terjadinya transaksi pembelian.

Tahapan Pemanfaatan Strategi Sales Funnel

sales

Sumber: Freepik

Secara umum, terdapat empat tahapan yang perlu dikerjakan agar tujuan sales funnel tercapai. Langkah-langkahnya disebut metode AIDA yang merupakan singkatan dari awareness (kesadaran), interest (ketertarikan), decision (keputusan), dan action (aksi). Keempat tahapan tersebut mewakili alur berpikir target market. Pada setiap langkah dibutuhkan closing atau pendekatan supaya transaksi bisa terjadi.

Selain metode AIDA, ada tiga tahapan untuk penerapan funnelling yang juga menarik untuk dipahami, yaitu Tofu (bagian atas funnel), Mofu (bagian tengah funnel), dan Bofu (bagian bawah dari funnel). Pemanfaatan strategi funnelling ini akan berbeda, sesuai dengan jenis bisnis maupun produk yang bisnis Anda sedang jalankan. Namun, jika dilihat secara general, tahapan dari strategi funnelling adalah sebagai berikut:

1. Tofu

Konten Top of Funnel dibuat secara khusus sebagai tahap untuk mendapatkan kesadaran target audiens Anda. Para pembeli yang mungkin belum mengenal bisnis Anda, bisa mulai dikenalkan dengan produk Anda melalui berbagai konten menarik unik yang Anda buat. Akan lebih bagus lagi, jika Anda menggunakan konten evergreen yang lebih lifetime. Pada prinsipnya, peningkatan brand awareness harus dilakukan terlebih dahulu. Contoh konten pemanfaatan strategi sales funnel Tofu di antaranya adalah iklan di sosial media, konten di sosial media, infografis, endorsement, survey dan kuis, atau kegiatan mendapatkan leads lainnya.

2. Mofu

Konten Middle of Funnel merupakan tahap pertimbangan para audiens. Jadi, audiens sudah menyadari apa masalah mereka dan sedang mempertimbangkan solusi yang paling mereka butuhkan. Dalam konten ini, Anda harus dapat menangkap masalah yang sedang dihadapi oleh audiens yang menjadi target market Anda, kemudian sajikan produk Anda sebagai solusi atas permasalahan yang tengah mereka hadapi. Anda memang harus menyajikan solusi terbaik dari sudut pandang Anda, namun pastikan bahwa solusi tersebut tetap jujur dan realistis. Contoh kontennya adalah e-book, email drip, email marketing, template, guide, video, slide show, newsletter, microblog, dan lainnya.

3. Bofu

Bottom of Funnel merupakan konten yang berada pada tahap keputusan, yang artinya para calon pembeli sudah siap memilih solusi mereka. Untuk pembuatan konten ini, pastikan Anda dapat meyakinkan para calon pembeli, bahwa hanya Anda yang memiliki solusi untuk mereka. Buatlah solusi tersebut lebih mudah untuk mereka jangkau. Untuk pembuatan konten di tahapan sales funnel yang terakhir ini, sebaiknya Anda menampilkan produk dengan soft selling. Akan lebih baik lagi jika Anda menunjukkan bagaimana produk Anda bekerja, fitur-fitur menarik dari produk, serta manfaat apa yang akan pelanggan dapatkan dengan menggunakan produk Anda. Contoh konten untuk tahapan Bofu di antaranya adalah demo produk, testimoni dari pelanggan, fitur produk, studi kasus, perbandingan produk, giveaway, webinar, kupon, dan lain sebagainya.

Cara melihat hasil dari pemanfaatan strategi sales funnel, Anda bisa menganalisis dari testimoni ataupun review pelanggan. Lakukan studi kasus, dan bisa juga Anda mencari dukungan dari influencer maupun pakar industri. Mereka akan memberikan informasi tentang produk Anda, tanpa melakukan promosi penjualan secara langsung.

Strategi Bisnis Funnelling

sales

Sumber: Freepik

Sebagai pihak pemasaran, Anda harus memahami siapa pembeli Anda dan bagaimana sales funnel yang sedang Anda terapkan dapat bekerja dengan baik. Cobalah untuk membuat buyer personal terlebih dahulu, supaya bisa menentukan bagaimana caranya para pembeli mengetahui serta berinteraksi dengan merek yang Anda miliki. Kemudian, pertimbangkan waktu yang dibutuhkan pembeli di tiap tahap, serta pertanyaan yang bisa saja mereka ajukan dalam tiap tahapannya. Dalam hal ini, Anda juga harus memiliki sistem penilaian prospek yang khusus dalam menggali informasi, mengenai kapan pembeli akan berpindah dari tahap yang satu ke tahap yang lain. Akan lebih baik juga jika Anda memiliki customer service untuk menangani hal ini.

Dalam bukunya yang berjudul Marketing Revolution, Tung Desem Waringin menuliskan bahwa segala sesuatu butuh di-funnel terlebih dahulu. Tujuannya adalah untuk lebih dulu mengumpulkan sebanyak mungkin calon konsumen dengan cara gratis. Dengan begitu, Anda akan menemukan konsumen yang merupakan orang-orang yang lebih dulu punya minat. Dalam menjalankan bisnis, jika Anda melakukan pengiklanan dengan cara menyebarkannya secara sembarangan, maka keuangan perusahaan Anda akan berhamburan ke mana-mana.

Apalagi jika pengiklanan itu tidak pernah diukur. Memang melalui cara itu Anda bisa mendapatkan banyak lead, namun akan sulit bagi Anda untuk mendapatkan konsumen jika Anda langsung menawarkan kepada mereka harga yang paling mahal. Menjalankan bisnis tanpa strategi sales funnel, produk Anda tidak akan diminati oleh banyak orang. Sebaliknya, ketika Anda memulai funnelling maka Anda akan menjadi semakin peka untuk mendapatkan orang-orang yang benar-benar berminat pada bisnis dan produk yang Anda tawarkan.

Jangan Pernah Berhenti Belajar Jika Ingin Sukses!

Selain strategi funnelling, masih banyak strategi yang bisa Anda terapkan dalam proses mendapatkan pelanggan dan membuat mereka menjadi pelanggan loyal produk Anda. Selamatkan bisnis Anda dari kegagalan! Caranya adalah Anda harus bersedia untuk terus belajar. Dengan bergabung dalam Seminar Sales & Marketing Revolution, Anda akan belajar banyak hal soal penjualan, rahasia meningkatkan omzet, dan berbagai strategi marketing lainnya. Kata Tung Desem Waringin, Anda harus me-marketing-kan diri Anda sendiri kepada siapa pun, di mana pun, dan kapan pun. Sales & Marketing Revolution akan merevolusi hidup Anda! Daftar sekarang juga, jangan sampai Anda melewatkan kesempatan emas ini.