Artikel

Dapatkan informasi terbaru dari Kami

Lakukan Sejak Dini, 10 Cara Melatih Anak Berpikir Kritis

Anak-anak perlu dilatih untuk berpikir kritis supaya mereka bisa menghubungkan konsep satu dan lainnya. Berpikir kritis alis critical thinking berarti meningkatkan kemampuan untuk memecahkan masalah, berpikir kreatif, mempertajam daya ingat, hingga meningkatkan cara untuk mengaplikasikan segala ilmu pengetahuan yang telah diserap.

Menjadi orang yang berpikir kritis itu artinya bisa menjadi problem solver, menjadi seseorang yang jeli dalam melihat sisi lain dari sebuah masalah untuk dapat diselesaikan. Lantas, bagaimana cara melatih berpikir kritis anak?

Mengajarkan anak-anak untuk bisa selalu bertanya mendalam dengan membuatnya berpikir kritis sebetulnya bukan hal yang mudah, namun tetap bukan hal yang mustahil untuk dilakukan. Sebagai orang tua, sebaiknya Anda tidak patah semangat untuk terus melatih critical thinking pada anak. Di bawah ini ada beberapa cara yang dapat dicoba. Mari simak!

1. Dorong Anak Supaya Lebih Banyak Bertanya

berpikir kritis

Bertanya merupakan sebuah kunci agar anak mampu berpikir kritis. Segala sesuatu yang ada di dunia tercipta bahkan awalnya karena sebuah pertanyaan, bukan? Jadi, dorong anak untuk selalu bertanya mengenai segala hal, mulai dari yang remeh-temeh, yang paling membuatnya penasaran. Hal tersebut akan membuat anak bisa critical thinking ke depannya.

2. Hindari Menjawab Pertanyaan Anak Secara Langsung

Jika anak sudah banyak bertanya sesuatu kepada Anda sebagai orang tuanya, maka langkah berikutnya adalah usahakan jangan langsung memberikan jawabannya. Sebab, hal tersebut hanya akan membuat anak merasa cepat puas. Alhasil, anak tidak akan terbiasa untuk berpikir karena selalu disuguhi jawaban dari rasa ingin tahu mereka.

3. Berikan Anak Pertanyaan Terbuka 

Dibandingkan memberikan jawaban secara langsung dari setiap pertanyaan anak, lebih baik Anda mengajukan pertanyaan balik. Bantu anak untuk mengasah kemampuan critical thinking dengan kembali memberikan beberapa pertanyaan. Misalnya, ketika anak bertanya mengenai suatu topik, maka Anda bisa bertanya pendapat mereka terlebih dahulu. Kemudian, Anda bisa kembali mengajukan pertanyaan mengenai opini anak terkait pendapat sebelumnya.

4. Kembangkan Imajinasi Melalui Prediksi Cerita

Berikan anak buku atau film seri yang akhir kisahnya sulit untuk ditebak. Jalan ceritanya yang ambigu dapat menjadi alat yang tepat untuk anak menghubungkan informasi dari awal cerita. Biarkan anak memprediksi sendiri akhir dari cerita di buku atau film tersebut, kenapa tokohnya melakukan ini dan itu, lalu biarkan juga anak mengembangkan kisahnya supaya lebih seru lagi. Melatih anak berpikir kritis artinya Anda juga harus mengembangkan imajinasi anak, di mana imajinasi yang baik tentunya akan membantu anak untuk bisa berpikir kritis.

5. Biarkan Anak Beropini

Cara terbaik berikutnya untuk melatih anak critical thinking adalah dengan tidak membungkam opininya. Terkadang, anak butuh teman bicara untuk bisa mengembangkan kemampuannya dalam beropini. Ada juga anak yang pandai beropini, namun mereka malu untuk mengatakannya di depan kelas atau di depan orang banyak. Ini artinya, Anda harus terbiasa untuk menanyakan opini anak dan membiarkannya bebas mengekspresikan opini. Perlahan tapi pasti, anak yang bebas beropini akan berani untuk berbicara di depan publik.

Baca juga: 6 Jenis Metode Belajar, Mana yang Paling Efektif untuk Anak?

6. Bantu Anak Menyusun Strategi

berpikir kritis

Dapat dikatakan, seorang pemikir yang kritis dapat memecahkan masalah dengan lebih mudah, dan anak tidak akan bisa mencari solusi jika Anda tidak memberinya kesempatan untuk berlatih. Ketika anak terbentur pada dua pilihan, misalnya hadir ke pesta ulang tahun teman atau ikut latihan sepak bola, biarkan anak mencari solusinya sendiri. Ingat, membantunya dalam memecahkan masalah sama saja tidak memberikan anak kesempatan untuk berpikir kritis.

Jika anak berencana untuk tetap ke pesta ulang tahun walau terlambat setelah latihan sepak bola, maka Anda boleh memberi tahu kisaran waktu dan jarak yang harus ditempuh dari lapangan ke rumah temannya. Kemudian selanjutnya, biarkan anak menghitung sendiri waktu dan konsekuensi dari setiap keputusan yang hendak diambil.

7. Ajak Anak Mendiskusikan Berita

Berita terkini menjadi salah satu hal yang paling menarik untuk dijadikan bahan diskusi dengan anak. Contohnya, bencana alam banjir di beberapa titik di Jakarta yang sering terjadi setiap awal tahun. Nah, Anda bisa mengajak anak berdiskusi mengenai banjir ini dan dengarkan segala opininya. Anda juga boleh mengajaknya berdebat dengan sehat untuk mengasah caranya berpikir kritis sambil mengajarkan seni berdiskusi yang baik dan sopan. Jangan lupa ajarkan pula pada anak untuk mencari sumber terpercaya setiap kali ingin menyampaikan fakta.

8. Belajar dari Kesalahan

Melihat kesuksesan dan kegagalan masa lalu menjadi cara yang baik untuk membangun kemampuan critical thinking anak. Ketika anak berhasil menang lomba sepak bola, kalah lomba berenang, dan pengalaman lainnya, maka semangati anak untuk menganalisis apa yang membuatnya sukses dan apa yang membuatnya gagal. Anak harus mengetahui apa kelemahan dan kelebihannya, serta harus tahu bagaimana cara memperbaikinya.

Bisa mengenali diri dan tidak malu untuk belajar dari kegagalan merupakan sikap yang penting dalam melatih anak berpikir kritis. Ini juga merupakan proses alami yang pernah dirasakan oleh semua orang. Tetapi hanya anak cerdas yang mampu berpikir kritis saja yang bisa mengubah pengalamannya menjadi bahan bakar untuk bisa melesat maju.

9. Biarkan Anak Bebas Bereksplorasi 

Sebagai orang tua, Anda pasti selalu ingin membimbing atau mengarahkan anak dalam melakukan segala hal. Sering kali, hal ini justru membatasi anak untuk bertindak dengan caranya sendiri. Ketika anak dihadapkan pada masalah, kebanyakan orang tua akan mengambil alih untuk menyelesaikannya. Sehingga akibatnya, anak akan terbiasa bergantung pada orang tua karena anak tidak dibiasakan berpikir untuk menyelesaikan masalahnya sendiri. Oleh karena itu, Anda perlu memberikan anak kepercayaan untuk bereksplorasi. 

10. Jangan Menghakimi Anak

Misalkan anak melakukan suatu kesalahan, Anda tidak perlu langsung memarahinya atau memberikannya nasihat. Namun, cukup tanyakan dulu kenapa anak melakukan kesalahan itu, atau cari tahu apa tujuan mereka melakukannya dengan pendekatan yang tidak membuat anak merasa diinterogasi.

Baca juga: Mengasah Kemampuan Kognitif Anak dengan 8 Cara yang Tepat

Itulah beberapa cara melatih anak berpikir kritis yang bisa Anda terapkan. Anda pasti ingin anak-anak bisa memiliki daya pikir kritis, bukan? Cara di atas memang tidak serta merta akan membuat anak menjadi langsung mampu berpikir kritis, tetapi Anda perlu melatihnya secara perlahan dan konsisten.

Tumbuhkan rasa nyaman untuk anak bisa belajar apapun yang ada di sekitarnya, termasuk juga saat belajar. Anda juga bisa mengajak anak untuk berpartisipasi dalam program Superteen & Smartkids BootCamp. Kegiatan ini akan membekali anak Anda dengan berbagai strategi sukses untuk mempercepat kesuksesan dalam setiap tahap kehidupannya. Pastikan anak Anda menjadi salah satu di bagiannya, dan lihatlah anak Anda akan mendapatkan nilai A tidak hanya di sekolah, namun juga kehidupannya!