Memahami Apa Itu Biaya Peluang: Fungsi, Jenis, dan Contohnya

Biaya peluang (opportunity cost), kira-kira merupakan jenis biaya yang seperti apa, ya? Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengartikan biaya peluang sebagai penghasilan yang bisa didapatkan dari penentuan pilihan atas penanaman dana, selain pada yang sebelumnya telah dipertimbangkan.
Di sini, biaya peluang atau opportunity cost timbul karena adanya alternatif lain yang lebih diperlukan, atau bisa juga karena hilangnya sebagian sumber dana. Sebagai contoh, ketika Anda berencana untuk mulai investasi, awalnya Anda berniat investasi dalam bentuk deposito, lalu pada akhirnya justru memilih obligasi. Anda memang masih tetap berinvestasi seperti rencana awal, namun itu artinya Anda telah kehilangan kesempatan memiliki deposito, karena lebih tertarik dengan obligasi.
Fungsi dan Manfaat Biaya Peluang
Secara umum, biaya peluang atau opportunity cost memiliki fungsi sebagai berikut:
- Membantu penghitungan biaya modal untuk usaha, karena opportunity cost memberi Anda kesempatan untuk mempertimbangkan dengan lebih matang.
- Menjadi alternatif terbaik bagi usaha/bisnis Anda dalam menetapkan anggaran maupun keputusan yang berkaitan dengan kelangsungan usaha kedepannya.
- Akan mempermudah penentuan skala prioritas dalam usaha. Prioritas dalam usaha sangat dibutuhkan untuk menghindari risiko kerugian.
- Dapat membantu menghemat kas usaha, karena dengan adanya opportunity cost, maka Anda akan memilih peluang yang lebih penting dan menguntungkan.
Dengan adanya biaya peluang dalam usaha/bisnis, maka tentu ada banyak manfaat yang bisa Anda dapatkan. Manfaat-manfaat tersebut di antaranya adalah:
- Memberikan Anda peluang untuk bisa menjalankan usaha yang minim risiko dengan prospek yang lebih menjanjikan.
- Anda akan lebih mudah dalam menghitung perkiraan modal yang dibutuhkan untuk memulai usaha.
- Dapat membantu menentukan prioritas dalam usaha dengan lebih mudah, karena Anda bisa membandingkan kemungkinan keuntungan yang bisa didapatkan.
- Membantu menekan pengeluaran usaha yang kurang atau tidak penting, di mana hal ini masih dipengaruhi oleh adanya penentuan prioritas dalam usaha Anda.
Mengenal Jenis-Jenis Biaya Peluang
Ada beberapa hal yang menjadi pertimbangan sebagai bentuk opportunity cost, di antaranya seperti ketersediaan uang, waktu, dan tenaga. Namun, jenis biaya peluang yang paling umum, antara lain adalah sebagai berikut:
- Biaya Peluang Implisit, yaitu biaya tidak berwujud yang tidak bisa dikalkulasikan dengan angka. Misalnya, jika Anda ingin membeli makanan pesan antar, maka biaya implisitnya adalah waktu tunggu, keuntungan yang Anda dapat, tingkat kepuasan, dan kesenangan.
- Biaya Peluang Eksplisit, yaitu biaya yang dapat dengan mudah Anda perhitungkan, misalnya jumlah barang, uang, besaran aset, laba, dan sebagainya.
Baca juga: Paling Reliabel! 10 Marketing Tools Ini Akan Dukung Kemajuan Bisnis Anda
Cara Menghitung dan Contoh Biaya Peluang
Dalam menghitung opportunity cost, terdapat dua cara yang bisa Anda lakukan, yaitu jika ada dua pilihan, maka biaya peluang merupakan selisih dari nilai peluang yang Anda pilih dan yang tidak Anda pilih (Anda korbankan). Cara kedua, jika ada lebih dari dua pilihan, maka biaya peluang adalah nilai peluang yang Anda korbankan dan memiliki nilai terbesar.
Pada dasarnya, biaya peluang ini harus selalu memberikan keuntungan. Untuk memahami konsep opportunity cost, di bawah ini ada ilustrasi dan contoh dari opportunity cost.
Contoh 1
Tuan Amir memiliki satu unit ruko di salah satu kawasan strategis sebagai tempat usaha, dan rencananya Tuan Amir akan menjadikan ruko tersebut sebagai gudang untuk stok produk usaha ritel yang dimilikinya. Namun, rekannya yang bernama Tuan Adi ingin menyewa ruko tersebut seharga Rp70.000.000 per tahun.
Ketika Tuan Amir memutuskan untuk menyewakan ruko tersebut, maka itu artinya Tuan Amir akan melewatkan kesempatan untuk memperoleh hasil dari pengembangan usahanya. Selain itu, Tuan Amir juga harus mencari tempat lain yang bisa dijadikan sebagai gudang. Keterbatasan sumber daya berupa gedung atau ruko yang mengharuskannya memilih satu peluang dan kehilangan peluang lainnya inilah yang disebut sebagai biaya peluang atau opportunity cost.
Contoh 2
Tuan Anwar mempunyai uang sebesar Rp700.000.000, di mana dengan uang tersebut Tuan Anwar memiliki kesempatan untuk membeli rumah impiannya seharga Rp650.000.000, atau menjadikan uang tersebut sebagai tambahan modal usaha sebesar Rp600.000.000.
Akhirnya, Tuan Anwar memutuskan untuk menjadikan uang tersebut sebagai tambahan modal usahanya. Dengan demikian, Tuan Anwar kehilangan kesempatan untuk membeli rumah, sehingga opportunity cost yang dihasilkan adalah Rp650.000.000.
Contoh di atas dapat dijadikan sebagai bukti bahwa anggaran untuk membeli sesuatu bisa berputar ke kebutuhan lainnya. Jadi, sangat penting untuk Anda memiliki pemahaman tentang mengelola uang secara bijak.
Baca juga: 3 Cara Pengembangan SDM untuk Meningkatkan Penghasilan Usaha Anda
Jika Anda ingin mengembangkan bisnis, tentu saja Anda harus terus menambah wawasan. Salah satu cara yang paling mudah untuk Anda lakukan adalah ikut serta dalam Seminar Business Revolution. Dengan bergabung dalam Seminar Business Revolution, Anda akan berkesempatan untuk belajar banyak sekali ilmu mengenai bagaimana cara berbisnis hingga mencapai kesuksesan.
Bersama dengan pakarnya langsung, yaitu Tung Desem Waringin, segera wujudkan mimpi Anda untuk menjadi pebisnis yang sukses dan kaya raya. Daftarkan diri Anda sekarang juga!