5 Cara Melunasi Hutang Menumpuk yang Paling Efektif

Sebagian orang memang sudah memiliki pengelolaan keuangan yang baik. Namun, sebagian lainnya masih menyepelekan perencanaan keuangan yang matang. Sehingga, pengeluaran menjadi tidak terkontrol dan berakibat pada timbulnya kebutuhan untuk mencari sumber pemasukan lain termasuk utang. Berutang memang tidak selalu salah dan buruk. Berutang boleh saja, apalagi jika penggunaannya untuk hal yang produktif dan bukan untuk keinginan konsumtif. Tapi sayangnya, banyak orang yang merasa kesulitan saat melunasi hutang mereka. Pada umumnya, hal ini terjadi karena penundaan yang terus dilakukan. Bisa juga karena kemampuan finansial yang sebenarnya memang tidak memadai.
Anda sedang terlilit utang, ditambah lagi masih banyak pengeluaran yang harus dipenuhi? Tidak bisa ditunda lagi, Anda harus segera memutar otak demi bisa keluar dari permasalahan ini. Lantas, bagaimana caranya?
Bagaimana Cara Melunasi Hutang Menumpuk?

Sumber: Freepik
Berikut ini adalah beberapa cara melunasi hutang dengan mudah yang bisa Anda lakukan, menurut Mr. Tung Desem Waringin:
1. Membuat Daftar Hutang
Cara melunasi hutang yang pertama adalah mulailah dengan membuat daftar utang. Tuliskan semua utang yang Anda miliki pada catatan tersebut, dan tentukan prioritas mana yang ingin didahulukan. Jangan lupa juga untuk mencantumkan suku bunga yang berlaku untuk setiap utang.
2. Menetapkan Skala Prioritas Pembayaran
Setelah membuat daftar utang, selanjutnya Anda bisa membayar terlebih dahulu utang yang nominalnya kecil. Sementara itu, untuk utang yang besar bisa Anda coba cicil, supaya bisa segera lunas. Anda juga bisa menyelesaikan hutang dengan bunga yang tinggi terlebih dahulu, kemudian baru melunasi hutang yang bunganya lebih rendah. Ingat, jangan menunda pembayaran hutang yang berbunga besar karena bisa membuat utang Anda malah semakin menumpuk. Para ahli merekomendasikan untuk membayar utang setidaknya dua kali pembayaran minimal. Tujuannya adalah agar hutang Anda akan selesai kurang dari tiga tahun.
3. Tidak Menyelesaikan Utang dengan Utang Lainnya
Saat sedang berusaha untuk melunasi seluruh hutang Anda, sebaiknya jangan menambah utang lainnya yang justru malah bisa membuat Anda semakin susah. Selain itu, jangan asal belanja dengan menggunakan kartu kredit, atau jangan membuka kartu kredit yang baru. Selesaikan terlebih dahulu utang yang wajib untuk dibayar sekarang, dan ingat untuk tidak menggali lubang lagi saat Anda sedang berusaha menutup lubang.
4. Mencicil dengan Nominal Kecil secara Periodik
Cara melunasi hutang berikutnya adalah memecah saldo yang besar ke dalam pembayaran yang dikelola berdasarkan anggaran realistis yang telah dibuat. Anda bisa menetapkan tujuan secara realistis untuk melunasi sebagian dulu dalam satu bulan. Pasalnya, membayar langsung banyak dan tidak realistis justru bisa menjadi hal yang sia-sia belaka.
5. Tidak Menggunakan Kartu Kredit
Di satu sisi, kartu kredit memang bisa diandalkan untuk memudahkan Anda dalam memenuhi kebutuhan yang sedang dibutuhkan. Namun di sisi lain, penggunaan kartu kredit ternyata juga bisa menjadi bumerang bagi diri Anda sendiri. Maka dari itu, jangan mudah terlena untuk berbelanja barang-barang yang sebenarnya tidak dibutuhkan, apalagi dengan menggunakan kartu kredit. Bersikap bijak dan mampu mengontrol diri dalam berbelanja adalah sikap yang perlu dilakukan.
Restrukturisasi Hutang, Apakah Perlu?

Sumber: Freepik
Jika cicilan utang yang harus dibayarkan lebih dari 30% total penghasilan setiap bulan, maka itu tandanya Anda mungkin perlu melakukan restrukturisasi utang. Restrukturisasi yang dimaksud adalah diskusi dengan pihak pemberi utang untuk melihat apakah ada opsi atau pilihan lain yang bisa membantu Anda untuk melunasi seluruh hutang tersebut. Beberapa opsi yang bisa dilakukan pada umumnya adalah seperti berikut ini:
1. Mengurangi Suku Bunga Hutang
Cara ini berlaku untuk utang kartu kredit, KTA, dan KPR. Bagi Anda yang memiliki utang kartu kredit, Anda bisa menggunakan cara balance transfer, di mana tagihan kartu kredit Anda akan dipindahkan dari satu bank ke bank lain. Anda bisa mencari bank yang memiliki suku bunga yang lebih rendah dari bank sebelumnya. Sementara untuk utang KTA atau KPR, Anda bisa mendapatkan keringanan bunga dengan melakukan penjadwalan kembali (rescheduling), persyaratan kembali (reconditioning), dan penataan kembali (restructuring). Rescheduling dimaksudkan untuk mengubah jangka waktu pelunasan atau tenor menjadi lebih panjang sehingga bisa membuat cicilan menjadi lebih ringan. Sedangkan reconditioning ditujukan untuk mengubah besaran bunga yang disesuaikan dengan kondisi debitur. Sementara restructuring mencakup semuanya mulai dari rescheduling hingga reconditioning.
2. Mengajukan Mediasi Penyelesaian Hutang
Apabila Anda telah bernegosiasi dengan bank untuk mencari cara melunasi hutang namun hasilnya nihil, maka Anda bisa mengajukan mediasi kepada Bank Indonesia (BI). Mengacu pada Peraturan Bank Indonesia (PBI) Nomor: 8/5/PBI/2006 terkait mediasi perbankan, dituliskan bahwa BI dapat membantu untuk melakukan mediasi kepada pihak perbankan untuk mencari solusi yang bersifat win-win solution bagi pihak pemberi utang dan nasabah yang berutang.
Utang adalah sebuah ikatan, tuntutan, dan kewajiban yang harus Anda selesaikan dengan segera. Jangan sampai Anda malah terjerat dalam masalah ekonomi karena dampak dari utang-utang yang Anda miliki. Dimulai dari sekarang, perbaiki masalah keuangan Anda satu per satu, dan bersiap untuk kehidupan yang lebih baik. Supaya lebih mantap dalam belajar seputar keuangan pribadi maupun bisnis, Anda bisa meng-upgrade ilmu dan pengetahuan dalam Seminar Financial Revolution bersama dengan pakarnya. Siapa yang tak kenal dengan Tung Desem Waringin (TDW). Namanya tentu tidak asing di dunia motivator Indonesia. Untuk itu, Anda tidak perlu berpikir berkali-kali untuk memutuskan daftar dan hadir dalam Seminar Financial Revolution.