Mudah! Cara Menghitung Modal Awal Bisnis Khusus Pemula

Cara menghitung modal awal adalah sejumlah modal berbentuk uang yang digunakan untuk memulai bisnis. Modal ini biasanya dikeluarkan di awal dan digunakan untuk mengembangkan usaha jangka panjang. Modal menjadi salah satu komponen terpenting dalam perusahaan. Dengan adanya modal, sebuah perusahaan bisa melakukan aktivitas produksi dan aktivitas bisnis lainnya untuk meningkatkan perusahaan.
Jika tidak ada modal bisnis, sebuah perusahaan tetap bisa berjalan, namun banyak aktivitas yang terbatas pergerakannya. Modal dapat dirumuskan menjadi beberapa rumusan dasar, salah satunya cara menghitung modal awal bisnis. Manfaat pentingnya menghitung modal awal, yaitu membantu untuk memperkirakan total modal yang dibutuhkan. Sehingga Anda bisa menentukan pemenuhan modal bisa dilakukan dengan usaha sendiri atau membutuhkan investor.
Selain itu, Anda bisa memperkirakan keuntungan dari bisnis yang sedang berjalan. Meski cara menghitung modal awal tinggal mengurangi pendapatan dengan modal usaha, ternyata ada beberapa metode yang bisa diaplikasikan untuk mendapatkan jumlah modal yang valid. Berikut beberapa metode cara menghitung modal awal bisnis, yaitu:
1. Metode Investasi, Modal Kerja, Dan Modal Operasional
Untuk menghitung modal awal, komponen yang diperlukan yaitu modal investasi, modal kerja, dan operasional. Modal investasi merupakan dana yang dibelanjakan untuk pembelian alat produksi barang yang bernilai tinggi dan bisa digunakan dalam jangka panjang. Modal kerja adalah seluruh biaya yang dibelanjakan perusahaan untuk kebutuhan bahan baku dan alat-alat penunjang pengembangan usaha. Sementara modal operasional yaitu biaya untuk operasional perusahaan. Cara menghitung modal awal dengan metode ini sebagai berikut:
Modal awal = modal investasi + modal kerja + modal operasional
2. Metode Laba, Prive, Dan Modal Akhir
Sebelum menghitung modal awal, Anda harus mengetahui pengertian laba, prive, dan modal akhir. Laba adalah keuntungan bersih dari bisnis yang sedang berjalan. Sedangkan modal akhir merupakan keseluruhan dana yang diperoleh dari modal awal ditambah dengan keuntungan atau kerugian, lalu dikurangi total prive. Sementara prive yaitu penarikan sejumlah dana yang digunakan untuk keperluan pribadi atau yang tidak ada hubungannya dengan bisnis. Cara menghitung modal awal dengan metode ini menggunakan rumus sebagai berikut:
Modal awal = modal akhir – (laba+prive)
3. Metode Perhitungan Pendapatan, Pajak, Beban, Prive, Dan Modal Akhir
Cara menghitung modal awal ini sama seperti metode kedua, hanya saja ada komponen tambahan, yaitu pendapatan, pajak, dan beban. Pendapatan merupakan hasil yang didapat dari bisnis yang sedang berjalan. Sedangkan pajak adalah iuran wajib bagi orang pribadi maupun pelaku usaha yang harus dibayarkan ke negara, sementara beban ialah kewajiban yang memengaruhi nilai ekuitas atau manfaat ekonomi pada periode akuntansi. Rumus menghitung modal dengan metode ini adalah:
Modal awal = modal akhir – (seluruh pendapatan + seluruh beban + pajak + prive)
4. Metode Biaya Belanja Operasional Dan Modal
Biaya belanja operasional merupakan modal yang digunakan untuk kepentingan operasional, seperti biaya listrik, sewa bangunan, air minum, gaji karyawan, dan lain-lain. Sementara itu belanja modal diartikan sebagai dana yang digunakan untuk berjalannya sebuah bisnis. Cara menghitung modal awal bisnis dengan metode ini, yaitu:
Modal awal = belanja operasi + belanja modal
Baca juga : Mudahnya Menghitung Biaya Overhead, Hanya Pakai 3 Cara!
Contoh Menghitung Modal Awal Bisnis
Untuk memperjelas metode-metode menghitung modal awal, simak contoh berikut:
Contoh 1
PT Damai Abadi memulai usaha dengan rincian modal sebagai berikut:
Modal Investasi
Laptop | Rp. 6.000.000 |
---|---|
Handphone operasional | Rp 3.500.000 |
Internet | Rp 500.000 |
Mobil operasional | Rp 50.000.000 |
Izin usaha | Rp 1.000.000 |
TOTAL | Rp 61.000.000 |
Modal Operasional
Gaji karyawan/bulan | Rp 10.000.000 |
---|---|
Sewa gedung/bulan | Rp 1.500.000 |
Biaya air | Rp 300.000 |
Biaya listrik | Rp 550.000 |
Bensin mobil | Rp 500.000 |
Lain-lain | Rp 400.000 |
TOTAL | Rp 13.250.000 |
Modal Kerja
Kertas | Rp 200.000 |
---|---|
Alat tulis dan buku | Rp 300.000 |
TOTAL | Rp 500.000 |
Modal awal = modal investasi + modal kerja + modal operasional
Modal awal = 61.000.000 + 500.000 + 13.250.000
Modal awal = Rp 74.750.000
Sehingga, modal awal PT Damai Abadi, yaitu Rp 74.750.000,00
Contoh 2
Perusahaan PT Jaya Abadi memiliki modal akhir sebesar Rp 45.000.000. Perusahaan tersebut memiliki laba atau keuntungan sebesar Rp 7.000.000 dan besaran prive Rp 1.500.000. Berapa besaran modal awal bisnis PT Jaya Abadi?
Modal awal = modal akhir – (laba + prive)
Modal awal = 45.000.000 – (7.000.000+1.500.000)
Modal awal = 36.500.000
Sehingga, modal awal bisnis PT Jaya Abadi yaitu Rp 36.500.000,00
Contoh 3
Sebuah toko kerajinan memiliki modal akhir sebesar Rp 70.000.000. Dengan pendapatan sebesar Rp 30.000.000. Pajak yang harus dibayarkan sebesar Rp 1.000.000, sedangkan prive Rp 1.000.000. Sementara keseluruhan beban usaha sebesar Rp 5.000.000. Sehingga, berapa besaran modal awal bisnis?
Modal awal = modal akhir – (seluruh pendapatan + seluruh beban + pajak + prive)
Modal awal = 70.000.000 – (30.000.000 + 5.000.000 + 1.000.000 + 1.000.000)
Modal awal = 70.000.000 – 37.000.000
Modal awal = 33.000.000
Sehingga modal awal toko kerajinan tersebut yakni Rp 33.000.000,00
Baca juga : Cara Menghitung Margin dalam Bisnis, Hanya 5 Langkah!
Cara menghitung modal awal bisnis Anda bisa dilakukan dari skala kecil terlebih dahulu. Perhitungan ini sangat penting agar Anda bisa memetakan uang perusahaan agar digunakan dengan efisien. Pelajari tips dan strategi bisnis bersama Tung Desem Waringin Resources dalam Seminar Business Revolution bersama ribuan pengusaha sukses lainnya! Kesempatan terbatas, cek jadwalnya sekarang!