Artikel

Dapatkan informasi terbaru dari Kami

Wajib Tahu! Deposito adalah Produk Tabungan yang Banyak Kelebihannya

Sebagian besar orang tentu sudah akrab dengan produk deposito. Seperti halnya tabungan, hal yang sering menjadi pertimbangan untuk memilih produk deposito adalah bunga yang ditawarkan deposito lebih tinggi jika dibandingkan dengan tabungan biasa. Menariknya lagi, semakin besar dan semakin lama Anda menyimpan dana dalam bentuk deposito, maka akan semakin besar pula bunga yang ditawarkan. Kenapa bunga deposito relatif lebih tinggi dibandingkan tabungan biasa? Hal ini sangat masuk akal karena adanya limitasi jangka waktu yang diberikan. Selain berfungsi sebagai tabungan berjangka, manfaat lain dari deposito adalah sebagai salah satu produk investasi yang paling menguntungkan. Produk investasi berupa deposito dinilai memiliki rerata keuntungan yang relatif stabil dibandingkan produk lainnya seperti saham, emas, dan obligasi pemerintah.

Deposito adalah produk simpanan yang memiliki risiko rendah karena deposito memiliki jaminan LPS (Lembaga Penjamin Simpanan) dengan syarat tertentu. Jaminan dari LPS ini berlaku jika simpanan yang dijaminkan kurang dari Rp2 miliar dan suku bunganya maksimal 7,5%. Itu artinya, jika Anda mempunyai simpanan yang nilainya lebih dari Rp2 miliar atau bunganya melewati persentase, maka LPS tidak akan menjamin dana deposito yang Anda miliki.

Yang Dimaksud Deposito adalah?

Secara pengertian, deposito adalah produk simpanan di bank yang penyetoran dan penarikannya hanya dapat dilakukan pada waktu tertentu saja. Apabila dana yang disimpan diambil sebelum waktunya, maka Anda harus bersiap untuk terkena denda penalti. Sebagai nasabah, Anda akan diberikan beberapa opsi untuk jangka waktu mulai dari 1, 3, 6, 12 atau 24 bulan. Mengenai jangka waktu ini sangat penting untuk diperhatikan karena akan menentukan bagaimana Anda menggunakan simpanan tersebut.

Definisi serupa juga diutarakan dalam Economy Deposit Journal, deposito adalah istilah keuangan yang berarti uang disimpan di bank. Investasi jenis ini merupakan transaksi yang melibatkan transfer uang ke pihak lain untuk diamankan. Misalnya Anda memiliki sejumlah uang lalu ingin menyimpannya di bank untuk tujuan keamanan dan kenyamanan. Maka, uang atau properti tersebut disebut deposito.

Sementara itu menurut Deposit Insurance and Bank Liquidity, deposito memiliki 2 arti yang berbeda.

  • Pertama, arti deposito adalah sebagai jenis simpanan yang melibatkan transfer dana ke pihak lain untuk tujuan keamanan, di mana uang yang ditransfer investor dalam bentuk tabungan atau rekening giro akan disimpan di bank dalam bentuk credit union. Dalam hal ini, uang yang disimpan masih menjadi milik Anda dan bisa ditarik kapan saja, mentransfer ke rekening orang lain, atau menggunakan uang dalam deposito untuk membeli suatu barang.
  • Kedua, arti deposito mengacu pada kapan sebagian dana digunakan sebagai jaminan untuk pengiriman barang. Pasalnya, beberapa kontrak deposito memerlukan dana yang dibayarkan sebelum pengiriman sebagai bentuk itikad baik. Misalnya, perusahaan pialang sering meminta pedagang untuk melakukan setoran margin di awal untuk masuk ke kontrak berjangka baru.

Apa Kelebihan dan Kekurangan Deposito?

Anda sudah mengetahui bahwa deposito adalah salah satu pilihan orang dalam menyimpan uangnya. Namun, sama halnya dengan instrumen lainnya, meskipun investasi jenis ini dikenal memberikan bunga yang tinggi dan aman dalam jangka waktu tertentu, bukan berarti deposito tidak memiliki kekurangan. Jenis investasi ini juga punya berbagai keunggulan yang cocok untuk instrumen investasi yang Anda cari selama ini.

Untuk mengetahui lebih lanjut, berikut ini adalah kelebihan dan kekurangan dari deposito:

1. Keamanan Terjamin

Dibandingkan menyimpan uang di tempat lain atau di rumah yang rawan risiko pencurian, Anda tentu bisa memanfaatkan fasilitas deposito di bank. Sebab, keamanannya dijamin oleh LPS sehingga jika ada hal-hal yang tidak diinginkan terjadi, uang yang Anda depositokan akan langsung terproteksi keamanannya.

2. Risiko Rendah

Tidak seperti instrumen investasi lainnya yang berisiko kehilangan karena naik turunnya tren pasar, investasi jenis ini cenderung lebih stabil dan berisiko rendah. Pasalnya, deposito tidak terpengaruh oleh tren pasar dan telah memiliki sistem tersendiri.

3. Tidak Transparan

Salah satu kekurangan deposito adalah tidak adanya transparansi dalam pengelolaan dana tersebut. Selain itu, Anda juga harus membayar pajak dan biaya pengelolaan bank sehingga keuntungannya tidak sebanyak yang seharusnya Anda dapatkan.

4. Tergerus Inflasi

Seperti yang diketahui bahwa nilai uang akan selalu tergerus inflasi dan akan menurun. Sementara itu, harga kebutuhan pokok dan barang semakin mahal. Inflasi ini jika tidak dihadapi dengan baik, maka Anda akan merugi. Dan sayangnya, keuntungan dari deposito tidak cukup untuk menutup inflasi karena bunga yang didapatkan cenderung rendah.

Baca juga: 7 Cara Menghemat Uang: Mulai dari yang Paling Simple!

Saatnya Mengelola Keuangan dengan Cerdas!

Kata Tung Desem Waringin, \”kalau Anda meniru cara kerja orang kaya, maka Anda akan sukses. Namun jika Anda menirukan gaya orang kaya, maka Anda akan miskin\”. Cerdas dalam mengatur dan mengelola keuangan sangat penting bukan hanya untuk keluarga saja, namun untuk pribadi. Jika banyak orang menganggap bahwa uang adalah akar dari segala kejahatan, hal ini ternyata salah besar. Sebab, yang menjadi akar dari segala kejahatan adalah kemiskinan di mana hidup miskin tidak mempunyai uang dapat memicu kejahatan pada diri sendiri.

Lantas, bagaimana cara cerdas mengatur dan mengelola keuangan?

  • Pertama, Anda harus bekerja dahulu lalu mendapatkan gaji (active income). Sisihkan sebagian gaji untuk menabung, bisa menabung saham ataupun deposito.
  • Lalu, bangun portfolio income. Pendapatan dari portofolio income ini bisa diperoleh dari berbagai jenis investasi seperti saham, obligasi, atau reksadana. Penghasilan dari investasi ini meliputi bunga, dividen, dan keuntungan modal atau royalti dari keuntungan properti.
  • Yang ketiga adalah membuat aliran passive income. Passive income yaitu pendapatan yang didapatkan dari sewa properti Anda seperti sewa kos, ruko, atau apartment.

Baca juga: Ingin Dapat Penghasilan Tambahan? Coba Perhatikan 3 Tips Ini!

Tapi, membuat aliran passive income saja belum cukup, karena Anda dituntut untuk terus belajar supaya ilmu dan pengetahuan Anda semakin bertambah. Untuk itu, jangan lewatkan kesempatan untuk belajar bersama dengan Mr. Tung Desem Waringin (TDW) yang merupakan pengusaha sukses Indonesia yang juga dikenal sebagai motivator bisnis, serta ahli marketing. Mr. TDW ini dikenal dengan kesuksesannya dalam mengatur uang dan membangun passive income. Melalui passive income-nya saja, Mr. TDW sudah bisa membeli berbagai barang mewah. Seminar Financial Revolution telah memanggil Anda! Dalam Seminar ini, Anda akan belajar banyak hal seputar bisnis dan berbagai tips seputar keuangan. Dapatkan informasi selengkapnya, klik di sini!