Artikel

Dapatkan informasi terbaru dari Kami

Belajar Gaya Kepemimpinan yang Disukai Karyawan, Demokratis atau Visioner?

Pada umumnya, gaya kepemimpinan atau leadership tidak lepas dari karakteristik pribadi dari pemimpin. Namun gaya kepemimpinan ternyata juga bisa diusahakan dan disesuaikan dengan kondisi organisasi yang dipimpinnya. Leadership adalah daya upaya seseorang untuk memengaruhi dan memberdayakan orang lain, baik dalam organisasi maupun perusahaan. Setiap perusahaan biasanya akan menerapkan leadership yang berbeda, di mana hal ini dipengaruhi sistem perusahaan, berapa banyak karyawan, dan target yang harus dikejar.

Jika Anda punya tujuan untuk menjadi seorang leader atau manajer di kantor sekarang Anda bekerja, maka Anda perlu memahami berbagai jenis gaya orang dalam memimpin. Setiap jenis leadership tentunya memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing, sehingga tidak semua jenis gaya kepemimpinan akan disukai oleh setiap karyawan atau anggotanya. Pada umumnya, karyawan atau anggota organisasi akan menyukai gaya kepemimpinan yang memberikan ruang gerak bagi mereka dalam berpendapat atau ikut berkontribusi dalam pengambilan kebijakan organisasi. Atau gaya kepemimpinan yang akan memberikan kebebasan anggota untuk mengembangkan diri dan berinovasi.

Untuk lebih jelasnya, mari simak ulasan mengenai jenis-jenis gaya kepemimpinan yang telah dirangkum di bawah ini. Kira-kira gaya kepemimpinan mana yang paling disukai oleh karyawan atau anggota organisasi?

Jenis-jenis Gaya Kepemimpinan, Mana yang Paling Favorit?

gaya kepemimpinan

Berikut ini akan dibahas mengenai beberapa tipe atau jenis gaya kepemimpinan yang biasanya disukai oleh karyawan atau anggota organisasi. Mari simak penjelasannya satu per satu!

1. Gaya Kepemimpinan Demokratis

Gaya kepemimpinan demokratis ini adalah leadership yang mengandalkan kebersamaan antara pimpinan dengan anggotanya dalam mencapai tujuan organisasi atau perusahaan. Segala keputusan perusahaan tidak serta merta berada di tangan pimpinan saja, melainkan selalu melibatkan karyawan. Dalam hal ini, seorang pemimpin akan menerapkan kesederajatan, kepemimpinan partisipatif atau konsultatif. Sehingga akan tercipta suasana kondusif, saling menghargai dan menghormati dalam perusahaan. Komunikasi yang terjadi dua arah juga memungkinkan pemimpin mendapatkan masukan dan memberikan masukan kepada karyawannya. Hal ini tentu saja akan memberikan rasa nyaman bagi karyawan. Meski demikian, pemimpin juga tetap melaksanakan pengawasan terhadap para karyawan secara wajar.

Gaya kepemimpinan demokratis ini dianggap paling ideal, karena mampu meningkatkan kepuasan kerja karyawan dan membantu terciptanya tim yang kuat, sehingga produktivitas mereka juga akan kian meningkat.

2. Gaya Kepemimpinan Situasional

Tidak setiap jenis leadership cocok diterapkan pada sebuah perusahaan begitu saja tanpa melihat kondisi lingkungan perusahaan yang bersangkutan. Maka dari itu, di sinilah gaya kepemimpinan situasional dapat digunakan oleh seorang pimpinan perusahaan guna menyesuaikan dengan kondisi perusahaan yang dipimpin. Berangkat dari keyakinan bahwa tidak ada leadership yang ideal, maka gaya kepemimpinan situasional ini lebih memiliki sifat yang fleksibel dan menekankan pada kondisi lingkungan perusahaan serta kesiapan karyawannya.

Alih-alih memaksakan suatu gaya kepemimpinan tertentu dalam perusahaan, pemimpin justru akan melihat terlebih dahulu keadaan perusahaannya, dan bagaimana kesiapan karyawannya sebelum menentukan bagaimana cara atau gaya yang akan diterapkannya dalam memimpin mereka. Dengan begitu, gaya kepemimpinan ini akan lebih bisa diterima oleh karyawan karena tidak bersifat saklek atau memaksa pada satu model atau gaya tertentu saja.

3. Gaya Kepemimpinan Visioner

Di antara jenis leadership yang juga disukai oleh karyawan adalah gaya kepemimpinan visioner, di mana seorang pemimpin yang visioner akan mampu merumuskan visi dan misi perusahaan serta memberikan arahan atau instruksi dengan jelas yang kepada karyawan untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Kejelasan visi, misi, serta arahan itulah yang akan membuat karyawan lebih mudah untuk memahami apa dan bagaimana ia harus bertindak. Selain itu, seorang pemimpin yang menerapkan gaya leadership ini juga bersifat sangat terbuka akan masukan dan saran. Selain itu juga akan mengutamakan peningkatan kualitas karyawan demi kebaikan perusahaan di masa mendatang.

4. Gaya Kepemimpinan Delegatif

Gaya leadership yang satu ini juga menjadi favorit bagi karyawan sebuah perusahaan karena senantiasa mau melibatkan karyawan dalam menjalankan perusahaan. Pemimpin dengan gaya delegatif ini akan lebih berperan sebagai pemberi support atau dukungan dan arahan ketika dibutuhkan. Dalam sebuah perusahaan dengan gaya leadership ini, karyawan tidak hanya tinggal diam melaksanakan instruksi saja, tetapi mereka juga diberi kesempatan untuk terlibat dalam pengambilan keputusan, membuat strategi pelaksanaan tugasnya sendiri, serta menyelesaikan permasalahan dalam tugasnya. Namun, gaya leadership ini hanya cocok diterapkan jika perusahaan memiliki karyawan yang memang memiliki kapabilitas dan motivasi kuat untuk mengembangkan perusahaan.

Kelebihan dari gaya leadership ini adalah inovasi dan kreativitas karyawan akan sangat dihargai. Terlebih karyawan yang memiliki pengalaman lebih, maka ia akan dapat memanfaatkan kompetensi serta pengalamannya untuk berkontribusi secara maksimal terhadap perusahaan.

5. Gaya Kepemimpinan Birokratis

Perlu dipahami, bahwa tidak semua karyawan menyukai gaya kepemimpinan yang memberikan mereka terlalu banyak kebebasan atau ruang untuk terlibat dalam mengendalikan jalannya perusahaan. Beberapa karyawan justru lebih sedang dan nyaman dengan tipe pemimpin yang birokratis atau bersifat prosedural. Hal ini dikarenakan dengan gaya birokratis, karyawan lebih mudah dalam melaksanakan tugasnya karena memang sudah ditentukan apa dan bagaimana prosedurnya. Karyawan hanya tinggal menjalankan saja sesuai dengan arahan dan prosedur yang telah ditentukan tersebut. Meski demikian, gaya ini juga tetap memberikan kebebasan pada karyawan untuk berkreasi atau bertindak dalam melaksanakan tugas, namun tetap terbatas dalam koridor aturan yang ada.

6. Gaya Kepemimpinan Transaksional

Satu lagi gaya kepemimpinan yang disukai oleh karyawan adalah gaya transaksional. Gaya leadership yang satu ini bisa menciptakan sistem yang mudah untuk diterapkan dan diikuti oleh karyawan. Adanya transaksi yang ditawarkan juga akan mendorong karyawan untuk lebih meningkatkan motivasi serta produktivitas kerjanya. Adanya tujuan spesifik yang ditetapkan oleh pemimpin yang menggunakan gaya ini akan meminimalkan kebingungan karyawan dalam menerima dan menjalankan instruksi. Sebab, telah ada prosedur yang ditetapkan sebelumnya. Di satu sisi, gaya seperti ini memang menciptakan efisiensi kerja, namun di sisi lainnya juga bisa mematikan atau menekan kreativitas dan daya inovasi karyawan.

Baca juga: 4 Tips Mengembangkan Rasa Percaya Diri secara Utuh yang Patut Dicoba

Selain harus memiliki gaya kepemimpinan yang tepat, seorang pemimpin juga harus bisa memahami berbagai teori yang dapat mendukung dalam menjalin suatu hubungan dengan pengikutnya. Seperti directive leadership, supportive leadership, participative leadership, di mana teori gaya kepemimpinan tersebut dapat digunakan dalam kondisi apapun sesuai dengan keadaan yang sedang dialami.

Pelajari lebih lanjut dengan membaca buku karya Tung Desem Waringin, atau bergabung dalam Seminar Life Revolution bersama dengan pakarnya langsung. Materi yang akan dibagikan dalam seminar ini akan membantu Anda mencapai kemajuan karier yang paling luar biasa. Tema-tema menarik dalam Seminar Life Revolution telah menanti Anda! Jadi, segera daftarkan diri Anda sekarang juga!