Kenali 8 Keunggulan Anak Hiperaktif yang Tak Boleh Diabaikan

Hiperaktif adalah kondisi gangguan pada otak dan sistem saraf pusat yang memengaruhi saraf motorik anak. Hal ini akan menyebabkan anak beraktivitas secara berlebihan. Anak yang hiperaktif biasanya juga akan menunjukan perilaku tidak bisa diam, sulit berkonsentrasi, mudah terusik, dan impulsif. Anak-anak menjadi hiperaktif tentu saja bukan karena kurang disiplin atau karena mereka nakal. Sebab pada kenyataannya, anak-anak yang terlalu aktif sering kali ingin bisa tenang agar lebih mudah untuk melakukan sesuatu. Mereka bisa merasa frustasi karena kesulitan untuk melakukan sesuatu yang seharusnya bisa mereka lakukan.
Salah satu hal yang perlu dipertimbangkan adalah usia anak. Anak-anak butuh waktu untuk mengembangkan keterampilannya untuk mengendalikan diri agar mereka bisa menjaga perilakunya. Selain itu, perkembangan masing-masing anak itu berbeda-beda. Satu anak mungkin bisa memiliki kontrol diri yang baik pada usia 4 tahun, sedangkan anak-anak lainnya baru bisa melakukannya di usia 6 tahun. Namun jika pada usia tertentu seorang anak masih belum bisa mengontrol perilakunya padahal sebagian besar anak-anak sebayanya sudah bisa, maka orang tua memang perlu waspada. Sebab hal itu adalah satu tanda jelas bahwa anak punya masalah dalam perkembangannya.
Perbedaan Anak Hiperaktif dengan ADHD
Anak hiperaktif memang sering kali dikaitkan dengan ADHD atau attention deficit hyperactivity disorder. ADHD adalah suatu gangguan mental yang menyebabkan seorang anak sulit memusatkan perhatian. Padahal ternyata, ADHD dan hiperaktif adalah dua kondisi yang berbeda. Hanya saja, hiperaktif memang menjadi salah satu tanda dari gangguan tumbuh kembang anak jenis ADHD.
Ciri-Ciri Anak Hiperaktif
Hiperaktif lebih dari sekadar berlari-larian sepanjang waktu, namun hiperaktif adalah perilaku yang terus-menerus aktif di situasi dan di waktu kapan pun. Salah satu hal yang membedakan hiperaktif dari sekadar aktif adalah perilakunya yang dilakukan secara terus-menerus. Jika seorang anak menjadi sangat aktif hanya sekali atau dua kali, maka tentunya hal itu tidak masalah. Namun anak-anak yang hiperaktif memiliki ciri-ciri khas yang sering mereka tunjukkan, beberapa di antaranya adalah sebagai berikut:
- Bergerak sangat cepat hingga menabrak orang-orang atau benda-benda di sekitarnya.
- Bermain terlalu kasar dan tidak sengaja melukai orang lain atau diri sendiri.
- Berlari-lari dan berteriak ketika bermain, bahkan pada saat berada di dalam ruangan.
- Bangkit berdiri pada saat jam pelajaran, dan berjalan keliling sementara guru mengajar.
Biasanya, ciri-ciri perilaku hiperaktif tidak sama pada anak di usia yang berbeda, dan dapat bervariasi dari satu anak ke anak lainnya. Selain berlarian atau melompat-lompat, ada ciri-ciri lain yang dapat diperlihatkan oleh anak hiperaktif, misalnya terus-menerus berbicara, sering mengganggu orang lain. Ciri lainnya adalah bergerak dengan cepat dan ceroboh dari satu tempat ke tempat lain, terus bergerak bahkan saat duduk, hingga sering menabrak sesuatu. Anak hiperaktif juga tampak gelisah dan tidak bisa menahan diri untuk mengambil dan memainkan sesuatu. Serta susah duduk diam untuk makan dan melakukan kegiatan lain dengan tenang.
Ciri-Ciri Kelainan ADHD
ADHD adalah suatu kelainan yang menyulitkan seseorang untuk berkonsentrasi pada sesuatu dan untuk mengendalikan perilaku impulsifnya (cepat bertindak secara tiba-tiba mengikuti dorongan hati). Seorang anak yang memiliki kelainan ADHD ini biasanya akan lebih sering gelisah dan hampir selalu aktif. Memang salah satu gejala utama ADHD adalah perilaku hiperaktif, namun ada ciri-ciri khusus yang ditunjukkan oleh anak ADHD yang lebih daripada sekadar perilaku hiperaktif. Yaitu:
- Anak ADHD sangat mudah merasa frustasi, kewalahan dan kesulitan untuk mengendalikan emosinya. Sehingga akibatnya, anak akan kesulitan untuk membangun hubungan yang dekat dengan orang lain sehingga membuat anak merasa terasing dan harga dirinya turun.
- Sering kesulitan untuk mengolah informasi, misalnya sulit untuk mengerti apa yang guru ajarkan di sekolah dan tidak sanggup merespons perintah orang tuanya dengan baik.
- Anak ADHD biasanya harus berjuang untuk melakukan tugas-tugas seperti pengorganisasian, perencanaan, memprioritaskan, menaruh perhatian pada satu hal, hingga mengingat detail.
- Cenderung kurang matang secara perkembangannya dibandingkan dengan teman sebayanya.
Berdasarkan ciri-ciri yang telah disebutkan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa anak ADHD lebih dari sekadar anak yang hiperaktif dan penuh energi.
8 Keunggulan Anak Hiperaktif yang Tidak Boleh Diabaikan
Ada beberapa kelebihan atau keunggulan anak hiperaktif yang tidak boleh diabaikan oleh setiap orang tua. Pasalnya, kelebihan ini cukup jarang ditemukan pada anak lainnya. Beberapa kelebihan hiperaktif adalah sebagai berikut:
1. Hiperfokus
Anak hiperaktif sering mengalami hiperfokus, yaitu kondisi di mana anak menjadi sangat fokus pada suatu hal selama beberapa jam tanpa terganggu keadaan di sekitarnya. Hal ini sering terjadi pada saat anak melakukan hal yang disukai dan menarik baginya. Nah, pada saat hiperfokus inilah, anak dapat meningkatkan kemampuan dan melakukan pekerjaan atau tugasnya dengan lebih efisien. Proses ini akan memungkinkan anak untuk menyelesaikan tugas tanpa terganggu dan mendapatkan hasil yang baik.
2. Lebih Kreatif dan Inovatif
Anak hiperaktif memang sering kali kurang memerhatikan dan mudah terganggu, serta cenderung menjadi pemikir divergen (berbeda). Dalam kata lain, anak tidak mengikuti pola dan cara yang sudah ada, melainkan mereka dapat menemukan solusi baru dan membuat ide yang kreatif dan inovatif. Sifat hiperaktif mengharuskan anak untuk melakukan pendekatan berbeda saat dihadapkan suatu tugas atau permasalahan. Hal inilah yang memungkinkan mereka melihat dari perspektif yang berbeda, sehingga anak dapat berkembang menjadi pemikir inventif (pandai menciptakan atau merancang).
3. Memiliki Kesadaran Diri yang Baik
Karena anak hiperaktif harus sering memantau perilaku dirinya, maka seiring bertambahnya usia mereka akan mengembangkan peningkatan rasa kesadaran diri. Salah satu penyebabnya adalah karena anak sering kali perlu berhati-hati dengan tindakan yang dilakukan untuk memastikan dirinya tidak menimbulkan gangguan. Memiliki tingkat kesadaran diri yang lebih berarti bahwa anak dapat terampil dalam memahami perasaan serta kebutuhan mereka sendiri. Dan mereka akan menemukan cara untuk menyesuaikan diri untuk mengatasi perilaku dengan lebih pada situasi yang dihadapi.
4. Memiliki Kepribadian yang Menyenangkan
Pada umumnya, anak hiperaktif memiliki sifat yang ceria, kreatif, dan lucu. Kepribadian menyenangkan anak hiperaktif ini akan membuat mereka disukai oleh teman-temannya. Gejala hiperaktif akan membuat mereka menghadapi tantangan, mempelajari berbagai cara untuk mengatasinya, serta mengembangkan rasa rendah hati dan penghargaan diri seiring berjalannya waktu. Sifat inilah yang akan menambahkan sisi positif pada anak yang ceria dan menceriakan orang lain dengan kehangatannya.
5. Spontan
Impulsivitas adalah ciri lain dari anak hiperaktif, di mana sifat impulsif ini akan membuat mereka sering kali bertindak tanpa berpikir, tidak sabar, dan mengganggu orang lain. Namun ternyata, sifat ini juga memiliki sisi positif. Apabila gejala impulsif ini ditangani dan disalurkan dengan baik, maka anak dapat menjadi orang yang spontan, bersemangat, dan terbuka pada pengalaman baru. Spontanitas juga berperan dalam pengembangan keberanian.
6. Kuat dan Tangguh
Sifat hiperaktif akan membuat setiap hal memiliki tantangan dan kesulitan tersendiri bagi anak, karena mereka perlu mencari cara sendiri untuk beradaptasi dengan lingkungan. Misalnya tantangan setiap hari untuk berkonsentrasi mengikuti proses belajar di kelas, hingga mengatasi gejala yang dapat mempengaruhi hubungan sosial. Tantangan yang dihadapi oleh anak hiperaktif tidak selalu mudah diselesaikan, dan memerlukan kekuatan dan keteguhan. Kebanyakan anak hiperaktif memang memiliki sifat tangguh, di mana ketangguhan membantu anak untuk terus berusaha mencapai tujuan dan menghadapi kesulitan yang menghadang.
7. Memiliki Tingkat Energi Tinggi
Anak hiperaktif juga memiliki tingkat energi tinggi yang sering kali terlihat sebagai gejala tidak bisa bersikap tenang, gelisah, dan bicara dengan berlebihan. Kebanyakan orang mungkin cenderung berpikir bahwa tingkat energi tinggi pada anak hiperaktif ini akan membawa dampak negatif seperti mengganggu teman sekelas. Padahal di sisi lain, tingkat energi tinggi akan membuat anak hiperaktif meraih hasil yang baik dalam olahraga dan aktivitas fisik lain. Anak hiperaktif akan memiliki lebih banyak energi untuk digunakan dalam aktivitas yang melibatkan banyak gerakan, dan memungkinkan mereka untuk melakukan berbagai macam aktivitas. Bahkan, tingkat energi tinggi pada anak hiperaktif dapat menjadi kekuatan pendorong yang kuat jika anak dapat menemukan cara untuk menggunakan dan mengarahkannya secara produktif.
8. Memiliki Keterampilan Bicara dan Rasa Kemanusiaan yang Tinggi
Anak dengan sifat hiperaktif sering menjadi seorang yang pandai dalam percakapan. Mereka memiliki otak yang terus menerus bekerja dengan cepat sehingga selalu mengarahkan pada topik baru untuk diskusi dan mengajukan pertanyaan penting. Kemampuan inilah yang akan membuat mereka dapat memicu percakapan yang menarik pada kebanyakan situasi. Selain itu, anak hiperaktif juga memiliki keterampilan tinggi dalam bicara dan berhubungan sosial. Bahkan, studi menunjukkan bahwa anak hiperaktif dapat memiliki sifat murah hati dan keinginan untuk menyenangkan orang-orang yang disayangi. Selain itu, anak hiperaktif juga dikenal dengan mudah iba terhadap orang lain dan kemauan untuk menolong orang yang membutuhkan bantuan.
Setiap orang tua harus bisa mempelajari pola dalam perilaku anak. Kapan anak tampaknya paling hiperaktif, dan seperti apa perilaku hiperaktifnya? Sebagai contoh, ciri-ciri hiperaktif anak akan mungkin muncul dalam bentuk rasa gelisah, kecerobohan, atau berbicara terus-menerus. Dengan mengetahui pola-pola ini, maka tentunya dapat membantu Anda untuk lebih spesifik saat berkonsultasi dengan dokter. Anda pun bisa mendapatkan banyak informasi tentang perilaku anak Anda dari gurunya. Berkomunikasilah dengan gurunya untuk memahami apa saja yang dilakukan anak selama berada di kelasnya.
Selain itu, salah satu cara yang bisa Anda lakukan adalah memberikan kesempatan pada anak untuk berpartisipasi dalam Superteen & Smartkids BootCamp. Satu bagian yang terpenting dari program ini adalah akan membantu anak-anak untuk lebih mengerti pentingnya hubungan dalam keluarga, dan mengajari mereka untuk menghargai peran orang tuanya dalam hidup mereka. Superteen & Smartkids BootCamp ini juga akan menjadi sebuah titik balik dalam hidup anak Anda. Itulah mengapa sebagai orang tua Anda perlu berpartisipasi dalam program Superteen & Smartkids ini, yang terbuka untuk anak usia 9 sampai dengan 21 tahun. Tunggu apa lagi, saatnya bergabung!