Artikel

Dapatkan informasi terbaru dari Kami

5 Manfaat Imajinasi yang Bikin Anak Super Cerdas!

Imajinasi adalah khayalan atau daya pikir untuk membayangkan suatu kejadian berdasarkan realita atau pengalaman orang lain. Tak sembarang khayalan biasa, hal ini ternyata bermanfaat untuk tumbuh kembang otak anak lho! Bahkan, berimajinasi juga bisa meningkatkan kreativitas serta kecerdasan buah hati tercinta. 

Oleh sebab itu, orang tua sebaiknya menyediakan fasilitas permainan yang nantinya membantu anak dalam berimajinasi. Penasaran apa saja? Anda bisa menyimak jawabannya dengan membaca artikel di bawah ini!

Pengertian Imajinasi

Sebelum membahas tentang jenis permainan yang dapat melatih imajinasi anak, pahami dulu pengertiannya! Menurut KBBI/Kamus Besar Bahasa Indonesia, imajinasi adalah khayalan atau daya pikir untuk berangan-angan, menciptakan suatu gambar, lukisan, karangan, dan sebagainya yang berasal dari kejadian nyata atau pengalaman seseorang.

Dalam hal ini, orang tua punya andil besar dalam melatih kemampuan anak untuk berimajinasi. Anda mungkin pernah mendapati sang buah hati tengah asyik bermain dengan mainannya sambil berkhayal. Jangan panik dulu, itu tandanya anak sedang berimajinasi lewat permainan yang dimilikinya.

Manfaat Melatih Imajinasi

Imagination is more important than knowledge. Knowledge is limited. Imagination encircles the world.” Ungkapan Albert Einstein tersebut memang benar adanya dan bukan isapan jempol belaka. Beberapa orang mungkin tak mengira bahwasannya berimajinasi memberikan manfaat yang luar biasa pada anak. Tak percaya? Simak ulasannya berikut ini.

1. Melatih Kreativitas Anak

Imajinasi membuat anak bisa berpikir kreatif dan di luar dugaan. Bahkan kemampuan ini tak dimiliki oleh orang dewasa. Hanya bermodalkan peralatan sederhana, anak-anak mampu berimajinasi seolah-olah sedang melakukan hal yang luar biasa. Misalnya saja saat anak mengepak-ngepakan tangannya, saat itu anak sedang berkhayal seolah-olah terbang seperti burung atau kupu-kupu.

2. Mengasah Kemampuan Problem Solving

Angan-angan/khayalan ternyata juga bantu mengasah kemampuan anak dalam memecahkan masalah lho! Saat anak mampu berpikir kreatif lewat imajinasinya, maka masalah pun mampu dipecahkan dengan mudah. Anak yang pandai berimajinasi, umumnya punya perspektif yang berbeda dalam menghadapi tantangan yang ada di depannya.

3. Merangsang Kemampuan Sosial dan Berempati

Permainan pretend play/sandiwara yang dilakukan anak bersama teman-temannya akan merangsang kemampuan sosial mereka. Misalnya anak pura-pura sedang menjenguk teman yang sakit. Dari hal tersebut, anak jadi belajar tentang caranya bersosialisasi dan membangun empati terhadap temannya tersebut dengan cara menjenguknya.

4. Meningkatkan Kemampuan Berbahasa Anak

Umumnya, saat anak-anak sedang berkhayal, mereka akan mengutarakan apa yang ada di dalam pikiran. Hal ini tentu saja menambah perbendaharaan kosakata dan melatih anak untuk berkomunikasi. Lama kelamaan, anak pun menjadi lebih lihai mengucapkan kalimat demi kalimat yang ada dalam angan-angannya.

5. Melatih Skill Motorik Anak

Sadarkah Anda, saat anak sedang bermain peran, umumnya mereka akan menggerakan beberapa bagian tubuhnya untuk menggambarkan khayalannya tersebut. Nah, secara tidak langsung hal ini juga akan melatih skill motorik anak baik yang kasar maupun yang halus.

Jenis-Jenis Permainan yang Melatih Imajinasi

imajinasi adalah

Sumber: Freepik

Setelah membaca manfaat di atas, orang tua sepatutnya mulai membiasakan anak untuk berimajinasi. Anda bisa membantu mereka dengan menyediakan berbagai permainan khusus sebagai sarana berimajinasi. Namun, jangan khawatir, semua permainan tersebut umumnya mudah didapat dan pastinya affordable lho!

1. Bermain Sandiwara

Bersandiwara menjadi permainan yang sangat efektif dalam melatih anak untuk berimajinasi. Dalam hal ini orang tua bisa mendampingi dan memberikan arahan kepada anak saat bermain peran. Misalnya saja, anak bisa diajak untuk bermain dokter-dokteran. 

Dalam hal ini, anak yang jadi dokternya, orang tua berinisiatif menjadi pasiennya. Orang tua juga bisa menggunakan media boneka untuk dijadikan pasien yang akan diperiksa oleh anak. Khayalan anak tersebut berasal dari hal yang pernah dialami atau dilihat. 

Jadi saat anak sedang bermain peran, sesungguhnya mereka sedang bereksplorasi di ruang imajinasi yang ada di pikirannya.

2. Membacakan Dongeng

Cara lain untuk melatih anak berimajinasi adalah melalui cerita dongeng. Nah, peran orang tua menjadi kunci penting dalam hal ini. Anda bisa membacakan buku ke anak dengan menggunakan intonasi dan ekspresi yang menggambarkan cerita di dalamnya. Selain merangsang imajinasi anak, hal ini juga bisa menjadi cara orang tua dalam mengenalkan macam-macam emosi ke anak.

3. Melukis dan Menggambar

Permainan berikutnya yang tak kalah seru dan mampu melatih anak untuk berimajinasi adalah melalui aktivitas melukis dan menggambar. Selain melalui lisan, imajinasi anak juga bisa tersampaikan lewat tulisan yang dalam hal ini berupa gambar/lukisan. Tak hanya menjadi sarana untuk menuangkan khayalan yang ada di kepala, kegiatan melukis dan menggambar juga mengajarkan anak tentang bentuk, ukuran, dan juga warna.

4. Permainan Balok

Permainan balok juga menjadi alternatif lain yang bisa Anda berikan ke anak. Umumnya, anak akan menyusun balok tersebut  menjadi sebuah bentuk yang sudah familier dalam kehidupannya seperti rumah, gedung, sekolah, dan lain-lain. Tak hanya melatih anak untuk berimajinasi, permainan ini juga bantu mereka dalam meningkatkan daya konsentrasi lho!

Seperti yang sudah disinggung sebelumnya, imajinasi adalah hal yang lebih penting dari ilmu pengetahuan. Oleh sebab itu, Anda harus memperhatikan hal ini sedini mungkin ya! Selain mengajak anak untuk berimajinasi, orang tua juga bisa mengoptimalkan pertumbuhan otak anak melalui program Superteen & Smartkids Bootcamp.

Melalui program ini, Dr Ernest Wong dan Mr Tung Desem Waringin akan berbagi ilmu tentang bagaimana menggenjot prestasi akademik, memaksimalkan talenta, dan mengatur rutinitas sukses sejak dini. Daftarkan putra putri Anda sekarang juga di sini atau menyesal kemudian!