Kenali Fungsi dan 8 Metode Inventory Management dalam Bisnis

Manajemen persediaan atau inventory management menjadi salah satu bagian dari perusahaan yang berfungsi untuk menjaga dan mengatur persediaan yang dimiliki perusahaan. Beberapa aktivitas yang dilakukan dalam inventory management, dimulai dari cara memperoleh persediaan, menyimpan, sampai dengan persediaan itu dimanfaatkan.
Persediaan di sini memuat arti yang beragam, bisa berupa bahan baku, bahan pembantu, barang dalam proses, barang jadi, bahkan suku cadang. Mengatur jumlah persediaan tentunya tidak semudah yang diperkirakan. Apabila persediaan terlalu banyak, maka akan semakin tinggi biaya untuk penyimpanan. Dan sebaliknya, apabila persediaan kurang maka akan menghambat proses produksi.
Belum lagi perusahaan harus menghadapi berbagai macam ketidakpastian. Termasuk ketidakpastian permintaan, waktu pemesanan, hingga pasokan dari supplier. Jadi, inilah yang membuat inventory management sangat penting untuk dilakukan.
Fungsi Inventory Management
Inventory management sangat penting bagi perusahaan, karena fungsi dari aktivitas tersebut cukup beragam. Berikut ini adalah apa saja fungsi dari manajemen persediaan yang perlu dipahami:
1. Dapat Mengantisipasi Jika Persediaan yang Dibutuhkan Tidak Tersedia di Pasaran
Fungsi utama dilakukannya inventory management adalah untuk memastikan persediaan bahan selalu tersedia. Hal ini juga menjadi upaya untuk mengantisipasi jika ternyata bahan yang biasa digunakan tidak ditemukan di pasaran, bisa karena stok habis, atau hal lainnya.
2. Dapat Mengantisipasi Kekurangan Persediaan
Inventory management harus diperhatikan terutama bagi perusahaan yang berfokus dalam memproduksi barang. Meskipun pada umumnya supply bahan memang sudah pasti datang sesuai jadwal, namun langkah antisipasi tetap penting untuk dilakukan, sekadar untuk berjaga-jaga jika persediaan datang terlambat dan akan berpotensi mengganggu proses produksi.
3. Dapat Mengantisipasi Pesanan Persediaan yang Tidak Sesuai Kebutuhan
Kondisi seperti pesanan yang tidak sesuai mungkin memang jarang terjadi, namun bukan tidak mungkin bisa terjadi. Jadi, perusahaan selalu harus memastikan bahwa pesanan persediaan yang diterima sudah sesuai yang dibutuhkan untuk proses produksi.
4. Dapat Menjamin Proses Produksi Lebih Lancar
Bagi perusahaan yang berfokus dalam memproduksi barang, tentunya proses produksi harus dipastikan tetap berjalan. Hal ini dilakukan agar tetap bisa meraih keuntungan dan menyediakan kebutuhan bagi para pelanggan. Jadi, inventory management sangat penting untuk dilakukan demi menjaga ketersediaan persediaan supaya tetap bisa produksi.
Baca juga: 7 Ide Bisnis Kreatif Kaum Milenial Modal Kecil Untung Besar
Metode-Metode Inventory Management
Apapun skala bisnisnya, secara umum ada beberapa metode inventory management yang bisa digunakan, di antaranya adalah sebagai berikut:
1. Manajemen Persediaan Just-In-Time (JIT)
Metode JIT ini melibatkan memegang stok sesedikit mungkin, meniadakan biaya dan risiko yang terlibat dengan menyimpan sejumlah besar stok di gudang.
2. Analisis Persediaan ABC (ABC Inventory Analysis)
Metode yang satu ini bertujuan untuk mengidentifikasi persediaan yang menghasilkan keuntungan bagi Anda, dengan mengklasifikasikan barang ke dalam tingkatan yang berbeda.
3. Pengiriman Drop (Dropshipping)
Bisnis yang menggunakan metode dropshipping pada dasarnya mengalihdayakan semua aspek pengelolaan stok dan pengemasan.
4. Pemesanan di Awal (Backordering)
Backorder adalah ketika pelanggan melakukan pemesanan untuk stok yang belum tersedia, metode ini mirip seperti model bisnis pre-order.
5. Pengiriman Massal (Bulk Shipments)
Metode ini didasarkan pada asumsi bahwa membeli dalam jumlah besar akan membuat harganya akan lebih murah. Metode ini cukup bagus jika sebuah bisnis yakin bahwa produk mereka akan laku. Akan tetapi bisa saja merugi ketika permintaan konsumen tiba-tiba berubah.
6. Konsinyasi (Consignment)
Metode inventory management yang berikutnya adalah consignment yang memungkinkan pengirim (biasanya grosir) untuk memberikan barang mereka kepada penerima (biasanya pengecer) tanpa penerima membayar barang di muka. Pengirim masih memiliki barang, dan penerima akan membayar barang hanya jika barang tersebut benar-benar laku terjual.
7. Penghitungan Siklus (Cycle Counting)
Metode cycle counting ini melibatkan penghitungan sejumlah kecil persediaan pada hari tertentu tanpa melakukan seluruh inventarisasi. Metode yang satu ini membantu bisnis Anda secara teratur dalam memvalidasi tingkat inventaris yang akurat dengan software manajemen persediaan.
8. Cross-Docking
Metode ini hampir menghilangkan kebutuhan untuk menyimpan persediaan, karena produk dikirim ke gudang di mana mereka disortir dan disiapkan untuk pengiriman secepatnya. Biasanya akan dimuat ulang ke truk lain di gudang yang sama dan akan segera dikirim atau didistribusikan.
Baca juga: Mudah! Cara Menghitung Modal Awal Bisnis Khusus Pemula
Pastikan Anda Menyusun Strategi Bisnis yang Tepat!
Selain memahami soal inventory management, jika ingin bisnis Anda bisa meraih keuntungan yang dahsyat, Anda dituntut untuk menambah ilmu dan wawasan Anda mengenai bisnis. Bagaimana caranya?
Anda bisa mengikuti berbagai macam seminar, workshop, training atau pelatihan.
Tung Desem Waringin, pakar bisnis nomor satu di Indonesia mengajak Anda untuk menjadi bagian dalam Seminar Business Revolution. Anda akan belajar bagaimana mengembangkan bisnis supaya bisa mencapai kesuksesan luar biasa. Jangan tunda lagi, sekarang adalah waktu yang tepat untuk merevolusikan bisnis Anda supaya bisa berkembang dan membuat Anda kaya raya!