Artikel

Dapatkan informasi terbaru dari Kami

4 Jenis Investasi Jangka Pendek yang Pas untuk Pemula

Saat ini, sebagian besar masyarakat termasuk anak muda memang sudah melek finansial. Mereka tergerak untuk memperbaiki keuangan secara perlahan, mulai dari mengelola keuangan sesuai kebutuhan, menabung, memiliki dana darurat, bahkan mencoba investasi. Investasi sendiri dibedakan menjadi dua, yaitu investasi jangka pendek dan jangka panjang.

Investasi jangka pendek adalah jenis investasi yang berlangsung kurang dari satu tahun, biasanya memiliki rentang waktu antara 3 hingga 12 bulan saja. Investasi dengan jangka waktu pendek ini memiliki kelebihan seperti kemudahan dalam mencairkan dana serta sifatnya yang lebih fleksibel. Jika investasi jangka panjang tujuan utamanya adalah jaminan finansial di masa depan serta nilai imbal hasil yang tinggi, berbeda dengan investasi jangka pendek. Para investor jangka pendek lebih memikirkan bagaimana agar bisa memenuhi kebutuhan dalam jangka waktu yang relatif dekat.

Baru terjun pertama kali di dunia investasi? Tak perlu khawatir berlebihan soal modal. Sekarang ini ada banyak sekali jenis investasi menjanjikan dengan modal yang tidak besar. Bahkan, Anda bisa memulai investasi hanya dengan modal Rp100.000 saja. Terdengar sepele? Namun, satu hal yang wajib diingat adalah agar investasi bisa berjalan sesuai harapan, Anda perlu menyusun strategi yang tepat. Lantas, jenis investasi jangka pendek apa saja yang menjanjikan dan bisa memberikan Anda sebagai investornya keuntungan?

Jenis Investasi Jangka Pendek, Cocok untuk Pemula

Jika Anda berminat untuk mengembangkan dana melalui investasi jangka pendek, ada beberapa instrumen yang bisa Anda pilih dan pertimbangkan dengan kondisi serta kebutuhan.

1. Tabungan

Bentuk investasi jangka pendek yang sudah dilakukan oleh banyak orang sejak dulu adalah tabungan. Tabungan yang Anda simpan di bank merupakan salah satu bentuk investasi jangka pendek. Kapan pun Anda membutuhkan dana, Anda bisa mencairkannya dengan cara yang sangat mudah. Namun, tabungan memang kurang bisa diandalkan untuk keperluan finansial jangka panjang.

  1. Deposito

Investasi jangka pendek lainnya adalah deposito yang berupa tabungan di bank dengan periode waktu tertentu. Sebelum jatuh tempo, uang yang disimpan dalam deposito tidak dapat dicairkan dan Anda sebagai pemilik dana akan menerima bunga setiap bulan yang besarnya fluktuatif. Jangka waktu deposito juga bermacam-macam, yaitu 1,3,6,12 dan 24 bulan. Anda tinggal pilih jangka waktu yang sesuai dengan kondisi keuangan dan kebutuhan Anda. 

3. Reksadana

Investasi melalui reksadana juga cukup banyak peminatnya, karena jenis investasi ini dianggap mudah dan tidak merepotkan. Anda hanya perlu menyetorkan dana melalui konsorsium yang biasanya dilakukan oleh perusahaan sekuritas, dan manajer investasi sudah akan mengatur semuanya. Dana Anda tersebut nantinya akan ditempatkan pada beberapa instrumen investasi. Jika ingin yang jangka pendek, maka Anda bisa meminta kepada manajer investasi untuk menempatkan dana pada instrumen dengan jangka kurang dari 12 bulan.

4. Sekuritas

Instrumen jangka pendek yang cukup banyak diminati adalah produk sekuritas berupa saham. Dengan berinvestasi melalui saham ini, maka Anda telah memiliki sebagian dari perusahaan tersebut sesuai dengan banyaknya jumlah saham yang Anda miliki. Meskipun pada umumnya saham memiliki jangka yang panjang, namun ada juga beberapa jenis yang berjangka pendek.

Baca juga: 5 Cara Kaya yang Cepat dan Aman, Berani Coba?

Ingin Sukses Investasi? Praktikkan Resep Happy Money ala TDW

Semasa Anda baru bisa cari Active Income, Tung Desem Waringin menyarankan supaya Anda menerapkan pola hidup hemat. Kemudian, masukkan sebagian Active Income ke dalam investasi yang menghasilkan Passive Income dan Capital Gain. Anda bisa belajar dari cara Tung Desem Waringin berinvestasi. Di awal-awal kariernya, beliau menyisihkan sebesar 10% hingga 20% dari income-nya untuk diinvestasikan leher ke atas (investasi yang menghasilkan paling banyak), juga dikumpulkan agar bisa investasi yang menghasilkan Passive Income dan Capital Gain. Jika Anda ingin punya Passive Income, silakan Anda meniru 3 resep sederhana cara kaya ala Tung Desem Waringin, yaitu Happy Money. Apa itu Happy Money

  1. Happy Bisa Pakai. Sebanyak 97% orang mungkin sudah bisa dan tidak perlu diajari. Namun, nyatanya masih ada 3 persen yang sampai mati tetap tidak bisa memakai. Pelit melilit, bahkan sampai mati statusnya masih saja sebagai orang miskin karena ia tidak pernah menikmati kekayaannya.
  2. Happy Bisa Amal. Tidak semua orang tahu bahwa bisa amal itu akan membuatnya sangat happy.
  3. Happy Bisa Investasi. Dengan investasi mulai dari sekarang, maka Anda akan happy karena nantinya hari tua pasti terjamin.

Tung Desem Waringin menyarankan supaya Anda bisa berinvestasi leher ke atas. Secara garis besar, yang dimaksud dengan investasi leher ke atas ini adalah upaya pengembangan diri untuk bisa selalu aktual dengan zaman. Dengan cara selalu meningkatkan kemampuan dalam bertahan dan memanfaatkan peluang. Dengan pola investasi yang semacam ini, maka Anda tidak akan mengalami kerugian. Dana, waktu, dan tenaga yang Anda investasikan akan selalu melekat pada diri Anda sendiri, sehingga membuat Anda lebih sigap dan cekatan.

Di era teknologi seperti saat ini, investasi leher ke atas memang harus menjadi prioritas utama bagi Anda yang ingin sukses. Jangan sampai ada peluang di depan mata yang terabaikan karena skill Anda tidak mumpuni. Salah satu contoh Investasi leher ke atas adalah dengan mengikuti pelatihan. Ada berbagai macam pelatihan potensial yang bisa Anda ikuti saat ini, seperti bergabung dalam Seminar Financial Revolution bersama dengan pakarnya. Dalam seminar ini, Anda akan diajak untuk merevolusi bisnis, marketing, sales, karier, kehidupan, kesehatan, kebahagiaan, dan keuangan. Sangat sayang untuk dilewatkan, bukan?