Artikel

Dapatkan informasi terbaru dari Kami

5 Cara Investasi Syariah Supaya Datangkan Untung Besar 

Investasi saham untuk umat muslim apakah boleh? Fatwa Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia nomor 40 tahun 2003 tentang Pasar Modal dan Pedoman Umum Penerapan Prinsip Syariah di Bidang Pasar Modal menyatakan bahwa hukum berinvestasi saham untuk umat muslim adalah boleh, asalkan sesuai syarat yang telah ditetapkan. Bahkan sejak tahun 2000, Bursa Efek Indonesia (BEI) telah menerbitkan Jakarta Islamic Index (JII), yaitu sebuah indeks yang berisi saham-saham yang dinilai cukup sesuai dengan hukum syariah. Lantas, bagaimana cara membeli saham-saham tersebut? Berikut ini adalah cara investasi syariah untuk pemula yang patut diperhatikan. 

Ikuti cara-cara di bawah ini untuk berinvestasi di saham syariah:

1. Pilih perusahaan sekuritas yang sudah memiliki SOTS

Langkah yang paling pertama adalah memilih perusahaan sekuritas yang sudah memiliki sharia online trading system (SOTS). SOTS merupakan sebuah sistem perdagangan saham yang sudah diverifikasi MUI mengenai sistem dan transaksinya. Dalam sistem SOTS ini, Anda tidak bisa melakukan transaksi jual beli saham yang dilarang oleh agama seperti, margin trading, short selling, serta semua transaksi akan dilakukan secara tunai. Sementara itu, perusahaan sekuritas atau perusahaan broker merupakan perusahaan yang Anda manfaatkan jasanya sebagai perantara jual beli saham. Perusahaan inilah nantinya yang akan menyediakan hal-hal seperti, rekening saham, rekening dana nasabah, aplikasi trading berbasis syariah, dan lain sebagainya. 

Namun sayangnya, tidak semua perusahaan sekuritas di Indonesia memiliki sistem SOTS. Dari 500 lebih perusahaan sekuritas besar dan kecil di Indonesia, setidaknya hanya 14 perusahaan yang sudah menyediakan sistem SOTS. Perusahaan tersebut di antaranya adalah:

  • Indopremier Sekuritas
  • Mirae Asset Sekuritas
  • BNI Sekuritas
  • Mandiri Sekuritas
  • Panin Sekuritas
  • FAC Sekuritas
  • MNC Sekuritas
  • HP Sekuritas
  • Phillip Sekuritas Indonesia
  • Samuel Sekuritas Indonesia
  • RHB Sekuritas
  • Maybank Sekuritas Indonesia
  • BRI Danareksa Sekuritas
  • Phintraco Sekuritas

Jenis-Jenis Investasi Syariah Sesuai Fatwa MUI

investasi syariah

Jenis-jenis investasi syariah yang ada di Indonesia dilakukan berdasarkan akad ijarah, istishna, kafalah, mudharabah, musyarakah, serta wakalah. Berikut ini adalah daftar dan ulasan selengkapnya:

1. Reksadana syariah

Reksadana dengan prinsip syariah ini jumlahnya sudah banyak dan jenisnya bervariasi, mulai dari pasar uang, pendapatan tetap, campuran, hingga saham. Fitur utama yang ada di reksadana syariah yang tidak ada di reksadana konvensional adalah fitur cleansing atau proses pembersihan reksadana dari pendapatan yang gak sesuai dengan prinsip syariah. Nantinya, pendapatan itu akan dimanfaatkan buat tujuan amal. Pertama adalah dana yang mengendap di bank kustodian, yang diakibatkan karena manajer investasi terlambat dalam menginvestasikan dana tersebut. Perlu diketahui, bahwa belum ada bank kustodian reksadana yang berasal dari bank syariah. Dana yang mengendap tentunya akan mendapatkan bunga dari bank, sementara itu bank syariah tidak mengenal prinsip bunga. Itulah sebabnya mengapa mekanisme cleansing ini diberlakukan.

2. Saham syariah

Bukan hanya reksadana saja yang ada syariahnya, namun saham pun ada. Instrumen yang satu ini diminati banyak orang juga. Sejak 1 Desember 2018, setidaknya ada 407 saham yang masuk dalam daftar efek Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI). Konsep saham merupakan konsep kegiatan musyarakah atau syirkah, yaitu penyertaan modal dengan hak bagi hasil usaha. Saham bank konvensional, rokok, miras, atau perhotelan jelas tidak bisa dimasukkan ke dalam syariah. Dengan demikian, saham tidak akan bertentangan dengan prinsip syariah, karena saham merupakan bukti penyertaan modal dari investor kepada perusahaan, yang kemudian investor akan mendapatkan bagi hasil berupa dividen.

3. Sukuk Negara Ritel

Ini juga bisa menjadi salah satu investasi syariah yang paling aman. Sebab, ini merupakan surat utang negara, sudah pasti aman karena dijamin negara. Pemesanan sukuk sendiri bisa dilakukan di bank-bank syariah yang ada di Indonesia. Akad yang digunakan untuk pemesanan surat utang ini yaitu akad ijarah. Intinya, hanya warga negara Indonesia saja yang bisa memesan sukuk. Minimum pembeliannya juga ditentukan oleh pemerintah, namun pastinya minimal Rp1 juta. Investasi ini dinyatakan aman karena negara sendiri yang menjamin. Imbal hasilnya kurang lebih sekitar 7 sampai dengan 8 persen. 

4. Investasi emas syariah

Emas juga menjadi salah satu investasi syariah. Beberapa bank syariah bahkan menawarkan produk cicil emas yang bisa Anda coba. Emas bisa menjadi investasi yang bagus. Jika ingin lebih murah lagi, Anda bisa mencoba metode nabung emas. Investasi yang satu ini juga sangat minim risiko serta aman untuk jangka panjang.

5. Investasi obligasi syariah

Satu lagi instrumen investasi yang cukup diperhitungkan, mengingat minimnya modal dan resiko yang tidak begitu besar dan cocok bagi yang masih pemula, adalah investasi obligasi syariah. Tahun 2002 lalu, Dewan Syariah Nasional (DSN) mengeluarkan fatwa yang menyatakan bahwa pengertian obligasi syariah adalah surat-surat berharga jangka panjang yang berprinsip syariah dan dikeluarkan emiten kepada pemegang surat obligasi berbentuk bagi hasil dan pembayaran kembali dana obligasi pada jatuh tempo tertentu. Dalam pelaksanaannya, obligasi berbasis syariah menggunakan proses akad. Akad yang digunakan cukup bervariasi, di antaranya adalah ijarah, istisna, salam, murabahah, mudharabah, serta musyarakah. 

Obligasi syariah lebih menekankan pendapatan investasi tidak berdasarkan pada tingkatan bunga yang sudah ditentukan sebelumnya. Untuk tingkat pendapatan di dalam obligasi syariah ini lebih menekankan pada tingkat rasio bagi hasil, atau nisbah yang besarannya telah disepakati pihak investor dan emiten. 

6. Deposito syariah

Dengan menggunakan prinsip mudharabah, deposito syariah juga bisa dilirik jika ingin berinvestasi syariah. Deposito syariah merupakan produk simpanan berjangka yang dikelola berdasarkan prinsip syariah yang ditujukan bagi nasabah perorangan dan perusahaan. Dalam deposito syariah, setiap nasabah bertindak sebagai shahibul maal atau pemilik dana, dan bank bertindak sebagai mudharib atau pengelola dana. Sesuai dengan kapasitasnya sebagai mudharib, maka pihak bank dapat melakukan berbagai macam usaha yang tidak bertentangan dengan prinsip syariat dan mengembangkannya, termasuk di dalamnya mudharabah dengan pihak lain.

Dalam akad mudharabah ini dijelaskan rasio keuntungan yang akan diperoleh. Misalnya saja, ketika akad disepakati bahwa rasio yang digunakan adalah 65:35, maka artinya Anza akan mendapatkan bagi hasil sebesar 65 persen dan bank mendapatkan 35 persen. Sebelum memutuskan menginvestasikan dana dalam bentuk deposito, pihak bank akan menginformasikan rasio keuntungan nisbah.

7. Investasi properti syariah

Jika Anda ingin jenis investasi syariah yang memberikan untung besar, maka investasi properti syariah bisa jadi pilihan. Nilai properti biasanya cenderung meningkat setiap tahunnya, bahkan bisa berkali-kali lipat jika properti memiliki spesifikasi tertentu, misalnya berada di titik atau lokasi yang strategis.  Properti syariah saat ini banyak diminati seiring dengan meningkatnya kesadaran masyarakat akan konsep syariat Islam. Prinsip dasar properti syariah tidak melibatkan unsur riba dan penipuan keuntungan dari sebuah transaksi jual-beli. Dengan begitu, penjual maupun pembeli tidak ada yang boleh merasa dirugikan. Ada beberapa hal yang menjadi keunggulan rumah KPR Syariah yaitu rumah tidak akan dijadikan jaminan, tidak mengenal denda keterlambatan, serta tidak ada sistem sita dan pinalti. Menariknya, Anda bisa menjadikan investasi properti ini untuk mendapatkan penghasilan tetap melalui sewa properti dengan harga yang paling sesuai.

8. P2P lending syariah

Saat ini, potensi bisnis fintech mulai berbasis syariah melalui pendanaan atau Peer to Peer (P2P) Lending Syariah. P2P Lending Syariah menggunakan kesesuaian dengan prinsip syariah dengan imbal hasil yang akan didapatkan tanpa dikurangi dengan biaya apa pun, dan proses pendanaannya mudah. Tidak hanya itu, P2P Lending Syariah ini juga tidak menetapkan penentuan bunga dari pemberi pinjaman. Semua ditentukan melalui akad yang sudah disepakati oleh pemberi maupun penerima pinjaman. 

2. Memahami Kondisi Anda Saat Ini

Pahami kondisi Anda saat ini, seperti apa rencana-rencana dan target dalam hidup? Hal ini sangat penting supaya keputusan investasi yang Anda lakukan betul-betul tepat dan membawa manfaat. 

3. Pilih Instrumen yang tepat Sesuai Profil Risiko

Cari tahu dulu, profil risiko Anda seperti apa. Apakah Anda tipe yang moderat, konservatif, atau agresif. Kalau Anda tipe orang yang maunya cari aman, tidak berani ambil risiko, maka pilih instrumen investasi yang memiliki tingkat risiko paling rendah, seperti reksadana pendapatan tetap syariah, emas, deposito, atau lainnya. Jika sebaliknya, Anda suka dengan tantangan, dan ingin investasi keuntungan besar, maka coba bermain di saham syariah. Investasi ini terkenal memberikan keuntungan yang tinggi, namun sepadan dengan risikonya yang besar.

4. Jangan Malas Belajar

Setiap orang, khususnya anak muda harusnya haus dengan informasi. Begitu pula jika sudah terjun dalam dunia investasi. Anda harus terus belajar, sebab dunia investasi cukup dinamis. Anda perlu sering update mengetahui perkembangan terkini portofolio yang Anda pegang. Selain itu, memperbanyak referensi atau bacaan tentang investasi juga wajib dilakukan. Belajar mengelola risiko investasi secara tepat, atau lainnya, sehingga investasi Anda dapat berjalan maksimal dan menguntungkan.

5. Jangan Tunda Lagi

Jangan terlalu banyak berpikir, karena inilah yang pada akhirnya justru membuat Anda maju mundur dalam memulai investasi. Jika Anda sudah yakin, silakan langsung eksekusi. Pastikan juga Anda rajin menyisihkan pendapatan untuk investasi syariah. Semakin menunda investasi, maka tentunya akan semakin lama pula kesempatan Anda untuk meraup pundi-pundi uang. Bahkan kesempatan itu bisa saja hilang dan selamanya Anda akan hidup pada keterbatasan finansial. Sudah tahu kan apa saja yang perlu Anda lakukan sebelum memulai investasi syariah? Ayo kembangkan keuangan Anda sekarang juga khususnya di investasi syariah, supaya lebih aman dan terpercaya.

Baca juga: 6 Tips Cepat Kaya dari Investasi Saham untuk Pemula

Menurut Tung Desem Waringin dalam bukunya “The Secret To be Rich“, Anda harus berinvestasi sesuai dengan umur dan keberanian Anda dalam mengambil risiko. Namun pada intinya, tetaplah berinvestasi! Investasi pertama yang paling penting adalah investasi ke dalam pendidikan Anda, bagaimana cara bisnis dan berinvestasi. Jika Anda ingin tahu bagaimana pemula bisa profit dari saham konvensional maupun saham syariah, termasuk saham blue chip, Anda harus bergabung dalam Seminar Stock Revolution! Dalam seminar ini, Anda akan diajari oleh pakarnya langsung, yaitu Tung Desem Waringin tentang bagaimana cara menabung saham yang benar, hingga menghasilkan profit yang paling dahsyat. Daftar sekarang!