IPL Apartemen adalah Beban Biaya, Pemilik Unit Wajib Tahu

IPL apartemen adalah salah satu bentuk kewajiban yang harus dituntaskan oleh pemilik unit apartemen. Jika Anda berencana membeli unit apartemen maka sebaiknya Anda mengetahui hal-hal apa saja yang menjadi kewajiban pemilik. Salah satunya adalah iuran pengelolaan lingkungan dimana Anda tinggal. Simak selengkapnya dibawah ini!
Pengertian IPL Apartemen
Memiliki unit tempat tinggal berupa apartemen mungkin Anda rasa sangat praktis, terutama jika Anda seorang pekerja dengan mobilitas tinggi. Tempat tinggal yang ramah dikantong dan tidak membutuhkan perawatan yang rumit serta terdapat fasilitas lengkap adalah alasan banyak orang memilih apartemen sebagai hunian.
Tapi tahukah Anda, bahwa memiliki apartemen juga masih harus menanggung beberapa biaya. Sama halnya seperti Anda tinggal dalam kompleks perumahan, beberapa biaya seperti iuran sampah, keamanan, kebersihan dan lain-lain juga masih ada. Tinggal di apartemen, Anda juga masih harus mengeluarkan biaya untuk pemeliharaan. Beban biaya ini dihitung dan dibebankan kepada pemilik unit sesuai dengan luas hunian dan perhitungan tambahan lain. Jadi, bisa dikatakan IPL apartemen adalah iuran pengelolaan lingkungan apartemen yang berupa biaya pemeliharaan yang dibebankan kepada pemilik unit hunian.
Cakupan dan Dasar Hukum
Iuran pengelolaan ini ternyata berdasar hukum dan telah diatur dalam Undang-Undang Rusun Pasal 57 ayat 1 dan UU No. 20 tahun 2011 Tentang Rumah Susun yang berbunyi “Dalam menjalankan pengelolaan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 56 ayat (2), pengelola berhak menerima sejumlah biaya pengelolaan”. Hal ini membuat pengelola gedung apartemen memiliki hak untuk membebankan dan menarik biaya pengelolaan kepada para pemilik unit hunian.
Beberapa beban biaya yang dikenakan pada pemilik apartemen mencakup:
1. Biaya Utilitas
Biaya ini berkaitan dengan dana pengelolaan dan dana perawatan instalasi jaringan seperti kelistrikan, saluran air, gas, perawatan lift, AC, dan fasilitas lain yang digunakan bersama dengan semua pemilik unit dalam gedung tersebut.
2. Biaya Layanan
Beban biaya untuk kegiatan operasional apartemen seperti penggajian karyawan, security, receptionist, pegawai, tukang parkir dan lain sebagainya.
3. Biaya Cadangan
Penarikan dana yang hanya digunakan ketika terjadi keadaan darurat seperti kerusakan vital pada fasilitas apartemen yang membutuhkan perbaikan segera.
Baca juga : Kondominium atau Apartemen? Mana yang Lebih Baik untuk Investasi?
Penetapan Tarif IPL Apartemen
Pengelola bangunan gedung harus membuat pertimbangan sebelum menjatuhkan penetapan tarif IPL apartemen yang dibebankan pada pemilik unit. Hal ini agar semua pihak tidak dirugikan dengan adanya penarikan iuran pengelolaan ini. Lalu apa saja yang menjadi pertimbangan?
1. Pendapatan Lain
Mendapatkan uang dari iuran IPL tidak boleh menjadi satu-satunya pendapatan pengelola bangunan apartemen. Pengelola harus bisa mencari sumber pendapatan lain untuk mendukung pemeliharaan bangunan tetap berjalan. Pendapatan lain bisa didapat dengan penyewaan ruangan untuk event atau kerjasama bisnis, penyewaan space ATM, pemasangan iklan, lokasi untuk FnB hingga penyewaan Base Transceiver Station (BST)
2. Rencana Pengeluaran
Kegiatan penting yang harus dilakukan oleh pengelola adalah menghitung dan membuat rencana pengeluaran selama periode tertentu, misalkan satu tahun. Total pengeluaran dalam satu tahun dipotong dengan pendapatan satu tahun. Sisa kekurangan menjadi jumlah yang harus ditanggung oleh setiap pemilik unit berdasarkan luas kepemilikan.
3. Perhitungan Luas
Pembagian jumlah IPL apartemen adalah dengan menghitung kekurangan jumlah dibagi dengan luas unit yang dimiliki atau nilai perbandingan proporsional (NPP). Hasilnya akan ditemukan dana iuran per meter dikali berapa luas kepemilikan unit masing-masing.
4. Kenaikan Tarif
Pengelola harus paham bahwa selalu ada perubahan harga disesuaikan dengan kondisi ekonomi. Oleh karena itu dibutuhkan perhitungan pengeluaran dengan periode tertentu untuk tahu sejauh mana jumlah pengeluaran bertambah atau berkurang. Jika kondisi keuangan mengalami defisit maka tarif IPL dinaikkan untuk menutupi kekurangan biaya dan untuk dana cadangan.
5. Faktor Eksternal
Penentuan tarif IPL apartemen adalah dengan mempertimbangkan faktor eksternal seperti kenaikan harga listrik dan perubahan nominal UMR. Para pegawai pengurus apartemen harus digaji sesuai dengan kondisi upah minimum yang berlaku. Untuk menjaga arus kas, maka IPL bisa dinaikkan agar terjadi keseimbangan.
6. Biaya Lain-lain
Pengelola perlu mempertimbangkan biaya lain-lain yang berhubungan dengan penggunaan fasilitas yang tersedia dalam bangunan gedung. Biaya lain-lain tersebut seperti biaya pengelolaan parkir, biaya dekorasi unit, jasa laundry, pusat kebugaran dan pusat olahraga.
Cara Menghitung
Rumus perhitungan IPL apartemen adalah :
Beban IPL Apartemen = IPL Apartemen x Luas unit apartemen
Contoh
Anna memiliki apartemen dengan ukuran luas 25 meter persegi. IPL yang tercantum adalah Rp. 35.000 per meter persegi. Maka perhitungan IPL untuk luas apartemen Anna menggunakan rumus diatas menjadi:
Beban IPL Apartemen = Rp. 35.000 x 25 = Rp. 875.000
Untuk unit yang Anna miliki seluas 25 meter persegi maka IPL yang harus dibayarkan Anna setiap bulan adalah Rp 875.000.
Baca juga : Ingin Untung Banyak? Ini 8 Tips Memilih Investasi Apartemen
IPL apartemen adalah salah satu beban yang harus menjadi pertimbangan Anda ketika memutuskan untuk memiliki unit apartemen. Tapi Anda tak perlu khawatir, karena dengan memiliki aset properti seperti apartemen, Anda bisa menambah income dan meningkatkan cash flow dari properti yang Anda sewakan. Pelajari berbagai macam tips dan strategi sukses menjadi kaya dengan properti dengan cara mengikuti Seminar Property Rich Revolution karya Tung Desem Waringin Resources. Dapatkan tips-tips terbaik investasi properti dari para pakar properti di Indonesia. Gabung sekarang, kesempatan terbatas!