Kenali 5 Tahapan Proses IPO dan Alasan Perusahaan Melakukannya

Pemahaman tentang IPO adalah wajib, baik bagi pihak perusahaan atau pebisnis, maupun bagi masyarakat luas khususnya investor. Pasalnya, saat suatu perusahaan yang sudah go public mengumumkan IPO, maka hal tersebut bisa menjadi suatu peluang investasi bagi masyarakat. Maka dari itu, untuk mengetahui lebih dalam tentang IPO, mari simal penjelasan lengkapnya di bawah ini.
Initial public offering alias IPO adalah suatu langkah di mana sebuah perusahaan menawarkan sahamnya kepada masyarakat untuk yang pertama kalinya, sehingga IPO juga sering disebut sebagai penawaran saham perdana.
Pada saat suatu perusahaan menawarkan sahamnya untuk dibeli masyarakat, tujuannya adalah supaya perusahaan bisa mendapatkan lebih banyak modal dan juga ekuitas dari para investor. Hal tersebut tentunya juga akan menguntungkan pihak perusahaan dan investor, karena nantinya pihak investor akan memperoleh keuntungan dari saham yang sudah ia danai.
Perusahaan yang mengumumkan IPO untuk pertama kali sebelumnya adalah salah satu perusahaan privat. Kemudian saat perusahaan tersebut sudah mulai berkembang dan menjadi besar, perusahaan tersebut sudah mampu menawarkan sahamnya pada para investor untuk yang pertama kalinya. Pada umumnya, kondisi tersebut terjadi saat suatu perusahaan sudah mencapai angka valuasi sebanyak 1 miliar dolar AS.
Namun, perusahaan yang memiliki nilai valuasi lebih rendah juga tetap bisa menawarkan sahamnya. Kebijakan tersebut diambil tergantung pada keputusan pihak perusahaan dengan mempertimbangkan kompetisi yang ada di pasar. Dengan mengumumkan IPO, maka perusahaan berarti sudah semakin pesat dan bisa menjamin operasional bisnisnya.
Tahapan Proses IPO yang Perlu Diketahui
Saat perusahaan melakukan IPO, calon perusahaan terbuka akan mengumumkan jadwal tahapan pelaksanaan IPO yang terdiri dari lima tahap seperti:
- Book building atau masa penawaran awal, yaitu tahap penyampaian minat investor terhadap saham IPO yang akan menjadi dasar penentuan harga penawaran perdana.
- Offering atau masa penawaran umum, yaitu tahap di mana investor bisa menyampaikan minatnya untuk membeli saham IPO dengan harga penawaran perdana yang sudah ditentukan.
- Allotment, yaitu proses penjatahan saham atas pesanan yang disampaikan oleh investor.
- Distribution, yaitu tahap distribusi saham kepada investor sesuai dengan hasil penjatahan.
- Listing, yaitu hari H saham terdaftar secara resmi di bursa.
Di dalam IPO, ada juga istilah yang disebut oversubscribe yang merupakan kondisi ketika total saham yang dipesan investor lebih tinggi daripada jumlah total saham yang ditawarkan oleh emiten. Hal ini biasanya akan terjadi karena tingginya antusias atau minat masyarakat untuk membeli saham tersebut. Alhasil, jumlah lot yang diterima tidak sesuai dengan jumlah lot yang dipesan, dan dana investor yang jumlah sahamnya tidak terpenuhi wajib dikembalikan setelah proses penjatahan.
Ada juga istilah undersubscribe yang merupakan kebalikan dari oversubscribe di mana jumlah penawaran atas saham perusahaan dari investor lebih sedikit daripada jumlah saham yang diterbitkan. Undersubscribe ini bisa jadi sinyal negatif karena masyarakat umum kurang tertarik untuk membeli saham tersebut. Penyebabnya, bisa jadi karena harga saham terlalu mahal atau berbagai faktor lainnya.
Alasan Perusahaan Melakukan IPO adalah?
Sebelum perusahaan memutuskan untuk melakukan IPO, pasti mereka memiliki alasan serta pertimbangan yang matang, karena melepas saham ke publik berarti kepemilikan perusahaan tersebut akan menjadi milik masyarakat atau investor yang sudah mendanai saham perusahaan.
Jadi, hal apa saja yang membuat suatu perusahaan memutuskan untuk IPO?
1. Perusahaan Membutuhkan Tambahan Modal
Hal pertama yang melatarbelakangi perusahaan untuk melakukan IPO adalah karena sedang memerlukan suntikan dana atau modal untuk keperluan operasionalnya, tanpa harus meminjam dana dari pihak bank. Sebab, bisa jadi modal yang diperoleh dari penjualan saham untuk menekan jumlah utang atau beban pinjaman yang dimiliki oleh perusahaan.
Tambahan modal yang dimaksud juga berarti bahwa perusahaan memiliki rencana untuk melakukan ekspansi, hingga bisa meningkatkan jangkauan konsumen ataupun produksinya. Selain itu, melepaskan saham ke bursa efek juga berarti bahwa tingkat popularitas perusahaan pada saat itu sedang meningkat, khususnya di mata para investor. Cara ini ternyata mampu meningkatkan likuiditas yang dimiliki oleh perusahaan.
2. Potensi untuk Tumbuh Lebih Pesat
Alasan suatu perusahaan melepaskan sahamnya ke publik yang berikutnya adalah agar perusahaan mampu memperoleh potensi supaya bisa berkembang lebih besar lagi. Sebetulnya, perusahaan bisa menggunakan dana internal untuk bisa mengembangkan bisnis atau ekspansi. Hanya saja, prosesnya akan memakan waktu yang lebih lama dan hasilnya juga sangat terbatas.
Ketika suatu perusahaan memperoleh dana investasi, maka kegiatan ekspansi bisa segera dilakukan dengan hasil yang lebih maksimal. Potensi perusahaan untuk berkembang lebih pesat juga akan menjadi lebih besar. Sehingga nilai saham investor juga akan turut meningkat, dan seluruh pihak yang bersangkutan akan diuntungkan.
3. Meningkatkan Nilai Perusahaan
Alasan perusahaan melakukan IPO lainnya adalah agar nilai yang dimiliki oleh suatu perusahaan bisa meningkat. Ketika suatu perusahaan melakukan IPO, maka nilai perusahaan akan lebih berpulang supaya bisa meningkat lagi di masa depan. Hal tersebut hanya akan terjadi jika perusahaan mampu meningkatkan performanya secara maksimal. Sehingga nilai saham yang dimiliki oleh para investor akan turut meningkat.
Baca juga: 8 Tips Membuat Struktur Organisasi Perusahaan untuk Penempatan Karyawan yang Tepat
Perusahaan manapun bisa melakukan IPO atau go public. Bursa Efek Indonesia (BEI) telah membuka kesempatan kepada setiap perusahaan untuk IPO atau go public, asalkan memenuhi syarat. Persyaratan detail dapat dilihat di situs resmi BEI maupun Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Begitu sudah go public, maka perusahaan harus menaati segala peraturan yang berlaku di pasar modal. Apabila melanggar, siap-siap terkena sanksi, mulai dari surat peringatan sampai dikeluarkan atau delisting.
Jika ingin mengembangkan bisnis, Anda harus terus menambah wawasan. Salah satu cara paling mudah untuk dilakukan adalah ikut serta dalam Seminar Business Revolution. Bergabung dalam Seminar Business Revolution akan memungkinkan Anda untuk belajar banyak sekali ilmu bisnis bersama dengan pakarnya langsung, yaitu Tung Desem Waringin. Ayo, segera wujudkan mimpi Anda untuk menjadi pebisnis yang sukses!