Artikel

Dapatkan informasi terbaru dari Kami

Mengasah Kemampuan Kognitif Anak dengan 8 Cara yang Tepat

Perkembangan anak dibagi menjadi beberapa jenis yaitu perkembangan kognitif, interaksi sosial dan pengendalian emosi,  bahasa, kemampuan motorik halus dan kasar, seni, serta nilai agama dan moral. Kemampuan kognitif adalah keterampilan berbasis otak seperti berpikir dan memecahkan masalah. Bagaimana cara mengasah dan meningkatkan kemampuan kognitif anak?

Sebagai orang tua, Anda dapat mendorong perkembangan kognitif anak Anda di bidang memori, konsentrasi, perhatian, dan juga persepsi dengan memasukkan aktivitas sederhana ke dalam rutinitas sehari-hari Anda. Untuk lebih jelasnya, mari langsung simak ulasan selengkapnya di bawah ini.

Tahapan Perkembangan Kognitif Anak yang Perlu Diketahui

Sebelum mempelajari lebih dalam tentang cara untuk mengasah dan meningkatkan kemampuan kognitif anak, setiap orang tua juga sebaiknya tahu tentang tahap perkembangan kognitif atau milestone anak berdasarkan usianya. Berikut ini adalah rinciannya:

1. Perkembangan Kognitif 0-3 Bulan

Tiga bulan pertama anak adalah masa-masa luar biasa, karena pada tahap ini perkembangan kognitif anak berpusat pada eksplorasi inderanya, belajar lebih banyak tentang anggota tubuh mereka, serta lingkungan sekitar. Pada tahapan ini, anak biasanya akan menunjukkan perilaku antisipatif seperti menghisap botol atau puting dengan mudah. Anak juga dapat membedakan suara, sudah dapat melihat objek dengan jelas pada jarak 13 inci, dan sudah mengenal rasa (pahit, asam, manis, asin). Selain itu, anak juga sudah bisa mengenali warna dan menggunakan ekspresi wajah untuk merespons lingkungan sekitar mereka. 

2. Perkembangan Kognitif 3-6 Bulan

Anak dapat meniru ekspresi wajah bahkan dapat menanggapi ekspresi wajah orang lain, dan dapat mengenali wajah-wajah yang biasa ia lihat. Selain itu, anak juga dapat bereaksi terhadap suara yang ia kenal.

3. Perkembangan Kognitif 6-9 Bulan

Pada usia ini, anak bisa menatap atau merasa penasaran pada hal-hal baru seperti mainan yang tergantung di atas tempat tidurnya. Anak juga dapat memahami perbedaan benda hidup atau mati, dan sudah mengerti perbedaan jumlah yang berbeda pada gambar yang ia lihat.

4. Perkembangan Kognitif 9-12 Bulan

Pada tahapan ini, anak sudah bisa duduk dengan baik, mulai merangkak, dan beberapa ada yang sudah dapat berjalan dan mengeksplor dunia di sekitarnya.

5. Perkembangan Kognitif 1-2 Tahun

Di usia 1-2 tahun anak suka melihat buku bergambar penuh warna dan bentuk menarik. Anak juga suka meniru gerakan dan beberapa tindakan dasar, dan memanipulasi objek, misalnya membalik mainannya, atau memasukkan satu objek ke objek lain.

6. Perkembangan Kognitif 2-3 Tahun

Anak sudah tahu bayangan mereka sendiri di cermin dan sudah tahu namanya. Selain itu, anak juga dapat meniru tindakan orang dewasa seperti berpura-pura menyapu, mencuci, dan dapat menumpuk mainan cincin di pasak dari ukuran terbesar hingga terkecil.

Baca juga: 10 Cara Belajar Efektif dan Menyenangkan untuk Anak Sekolah

Cara Tepat Mengasah dan Meningkatkan Kemampuan Kognitif Anak

kemampuan kognitif adalah

Setiap orang tua tentunya ingin anaknya tumbuh dengan kemampuan kognitif yang optimal, sesuai dengan tahapan usianya. Kemampuan kognitif adalah sangat diperlukan anak untuk bisa mempelajari berbagai hal, termasuk saat anak sekolah nanti. Itulah sebabnya, sebagai orang tua Anda perlu tahu cara meningkatkan kemampuan kognitif anak sejak dini. Bagaimana caranya?

1. Ajak Membaca Buku

Ternyata, membiasakan anak membaca buku adalah salah satu upaya yang dapat meningkatkan kemampuan kognitif anak. Membaca buku dapat mengembangkan keterampilan berpikir anak, melatih penalaran, hingga pemecahan masalah. Tapi penting untuk diperhatikan, buku-buku yang dipilih untuk dibaca bersama anak-anak, ya

2. Ajak Anak Bermain atau Mendengarkan Musik

Aktivitas lain yang juga bisa dilakukan untuk meningkatkan kemampuan kognitif anak adalah bermain atau mendengarkan musik bersama. Memainkan alat musik merupakan salah satu cara untuk merangsang secara emosional untuk mengembangkan koordinasi dan imajinasi. Instrumen yang paling menarik bagi anak-anak di antaranya adalah drum, keyboard, dan piano.

3. Ajak Anak Menyebutkan Warna dan Bentuk

Cara ini bisa dimulai sejak anak berusia 1-2 tahun. Setelah mengenalkan berbagai warna dan bentuk, cobalah untuk minta anak menyebutkannya. Hal ini akan menjadi cara untuk melatih anak mengidentifikasi hal-hal yang sudah dikenal atau diajarkan pada mereka. 

4. Selalu Jawab Semua Pertanyaan Anak

Ketika anak banyak bertanya, berarti ia memiliki rasa ingin tahu yang tinggi. Sebaiknya jangan diabaikan, karena anak sedang berproses dan mengasah perkembangan kognitif yang ada pada dirinya.

5. Tuntun Anak Agar Dapat Menyelesaikan Masalahnya

Memang masalah yang dihadapi anak bukanlah suatu masalah yang besar seperti orang dewasa. Namun, jika anak diajarkan bagaimana menyelesaikan masalah yang ada di hadapannya, maka kelak saat dewasa ia akan lebih mudah menyelesaikan masalahnya sendiri dan tidak bergantung pada orang lain. Misalnya, pada balita, masalah yang sering terjadi adalah saat harus mengambil mainan yang jauh dari jangkauannya. Jika mainan tersebut dirasa masih dapat diraih tanpa harus memanjat atau membahayakan dirinya, maka Anda dapat mengarahkan anak untuk mengambil mainannya sendiri.

6. Perluas Kesukaan atau Hobi Anak dengan Aktivitas Fisik

Hal ini berkaitan dengan hobi atau kesukaan apa yang ada pada anak, misal ia menyukai hewan, maka Anda bisa mengajaknya ke kebun binatang dan mengenalkan secara langsung padanya tentang hewan-hewan yang ia sukai. Mulailah dengan Anda menyebutkan apa nama hewan itu, bila anak sudah tahu apa nama hewan tersebut sebelum Anda melakukannya, maka ini adalah hal yang bagus!

7. Memainkan Berbagai Jenis Permainan

Seiring dengan bertambahnya usia anak, ada baiknya untuk membuat anak tetap bermain dengan berbagai permainan dan aktivitas yang membantu merangsang kemampuan berpikir.  Cobalah untuk mengajak anak bermain petak umpet, permainan papan, teka-teki, puzzle, dan berbagai jenis permainan lainnya. Permainan seperti itu tentunya akan melatih anak dalam memecahkan masalah, menjadi kreatif, dan membuat keputusan.

8. Membuat Karya Seni dan Kerajinan Tangan

Selain dapat melatih kreativitas, mengajak anak untuk membuat karya seni dan kerajinan tangan juga meningkatkan kemampuan kognitif anak. Anda bisa menyediakan kotak berisi perlengkapan seni dan kerajinan, seperti cat jari, krayon, kertas, lilin mainan, dan kapur berwarna. Kemudian, biarkan anak berkreasi, membuat apa saja yang diinginkan. Cara ini akan melatih anak untuk berpikir kreatif, dan membuat keputusan artistik.

Baca juga: Kenali 10 Ciri-Ciri Anak Terkena Bullying dan Cara Tepat Mengatasinya

Itulah beberapa tips yang bisa Anda lakukan untuk mengasah dan meningkatkan kemampuan kognitif anak. Perlu diingat bahwa setiap anak memiliki tingkatan tumbuh kembang, minat, dan bakatnya masing-masing. Setiap orang tua sebaiknya memberikan stimulasi sebanyak-banyaknya, tetapi jangan berfokus pada prestasi akademik saja.

Anda juga bisa mengajak anak Anda untuk berpartisipasi dalam program Superteen & Smartkids BootCamp. Kegiatan ini akan membekali anak-anak Anda mengenai berbagai strategi sukses untuk mempercepat kesuksesan dalam setiap tahap kehidupannya. Pastikan anak Anda menjadi salah satu di bagiannya, dan jangan lewatkan kesempatan ini jika ingin anak Anda mendapatkan nilai A tidak hanya di sekolah, namun juga kehidupannya!