Artikel

Dapatkan informasi terbaru dari Kami

Ada 5 Manfaat Leverage dalam Bisnis, Pahami Rumusnya!

Modal menjadi salah satu pondasi untuk menjalankan dan mengembangkan bisnis, di mana modal bisnis ini dapat berasal dari dua sumber, yaitu ekuitas dan leverage. Saat ini, kebanyakan pebisnis atau perusahaan cenderung memilih untuk menggunakan leverage. Pasalnya, leverage adalah sumber modal yang multifungsi dan sangat menguntungkan, sehingga ekuitas perusahaan dapat digunakan untuk keperluan lain.

Sebenarnya, apa itu leverage, jenis-jenisnya, manfaatnya, hingga contohnya? Lalu, apa rumus leverage? Silakan temukan penjelasan selengkapnya dengan membaca artikel di bawah ini sampai selesai!

Leverage adalah Pinjaman Modal

Di dalam dunia bisnis, leverage sering dikaitkan dengan pinjaman modal untuk membiayai pembelian peralatan ataupun aset lainnya.

Sebagaimana yang sudah disinggung di atas, memang tidak jarang para pebisnis lebih condong memilih untuk menggunakan leverage dibandingkan ekuitas untuk pembelian aset. Jika Anda adalah seorang pebisnis, dan berhutang untuk membeli kebutuhan bisnis, maka kegiatan tersebut disebut “menggunakan leverage”.

Leverage adalah istilah yang sering digunakan dalam konteks pembahasan investasi dan juga lingkungan bisnis. Adapun pengertian leverage yang lain adalah meminjam modal untuk keperluan pengembangan bisnis. Mengapa demikian? Hal ini karena tujuan dari meminjam pinjaman modal adalah agar memperoleh keuntungan bisnis atau ROI (Return of Investment) yang maksimal.

Leverage ini oleh para investor dimanfaatkan untuk meningkatkan daya beli mereka di market. Namun, ada juga badan usaha yang menggunakan leverage ini untuk membiayai keperluan aset yang sedang mereka butuhkan. Jadi, perusahaan bisa menggunakan pinjaman untuk kebutuhan investasi dalam pengoperasian bisnis supaya modal perusahaan meningkat.

Mengenal Jenis-Jenis Leverage

leverage adalah

Setelah mengetahui arti leverage hingga tujuannya, sekarang saatnya mengenal jenis-jenisnya. Terdapat tiga jenis leverage yang bisa memiliki rumusan penghitungan berbeda, agar perusahaan tahu darimana dan bagaimana pengelolaan sumber dana. 

1. Operating Leverage

Pada jenis ini, perusahaan memanfaatkan biaya operasi tetap atau fixed operation cost dengan tujuan supaya volume penjualan dari pendapatan sebelum pajak dan bunga berubah.

Penghitungan leverage jenis ini adalah karena perusahaan memiliki biaya tetap yang perlu ditanggung sebagai operasional. Dengan adanya Operating Leverage ini, diharapkan agar penjualan dapat terpengaruh dan banyak laba yang didapatkan sebelum pajak. 

Ada tiga beban tetap operasional yang harus dikeluarkan secara terus menerus, di antaranya adalah biaya produksi, biaya depresiasi, biaya pemasaran dan gaji karyawan. Penghitungan besar kecilnya Operating Leverage diketahui dengan menghitung Degree of Operating Leverage (DOL). 

Rumus yang digunakan untuk penghitungan yaitu Persentase Perubahan EBIT dibagi dengan Persentase Perubahan penjualan, maka akan ditemukan nilai DOL.  

2. Financial Leverage

Financial Leverage adalah pemanfaatan sumber dana dari investor yang memiliki beban tetap. Perusahaan akan menganggap bahwa sumber dana tersebut dapat menciptakan tambahan keuntungan yang besar dibandingkan beban tetap. 

Tujuannya adalah untuk meningkatkan laba sehingga pemegang saham akan merasa puas dengan laba yang dihasilkan. Jenis leverage yang kedua ini, perusahaan memiliki banyak kewajiban finansial yang sifatnya tetap.  Perusahaan perlu memenuhi kewajiban tetap tanpa memperdulikan pengaruh soal EBIT.

Sedangkan untuk perhitungannya adalah dengan Degree of Financial Leverage (DFL).  Rumus yang digunakan untuk menghitung DFL yaitu Persentase Perubahan EPS dibagi dengan Persentase Perubahan EBIT. 

3. Combination Leverage

Combination Leverage bisa dihitung jika perusahaan sudah memiliki Operating Leverage dan Financial Leverage yang baik. Sehingga dengan menghitung Combination Leverage ini keuntungan pemegang saham juga akan meningkat. 

Leverage jenis ini bertujuan untuk menghitung pengaruh perubahan penjualan ketika ada perubahan laba setelah pajak. Tujuannya adalah agar perusahaan tahu betul adanya dampak perubahan dari laba setiap saham yang merupakan hasil persentase unit yang terjual. 

Apa Manfaat dan Tujuan Adanya Perhitungan Leverage?

leverage adalah

Perlu dipahami, bahwa leverage bukan sekadar metode untuk mengetahui apakah operasional perusahaan berjalan melalui sumber tertentu dan bagaimana kinerjanya. Perhitungan terhadap leverage ini sangat dibutuhkan dan hanya bisa dilakukan oleh ahlinya. 

Setiap hasil dari perhitungan leverage tentunya memiliki manfaat dan tujuan yang berbeda-beda, di antaranya adalah sebagai berikut:

  1. Perusahaan mengetahui posisi serta kewajibannya terhadap kreditur atau investor. 
  2. Leverage menjadi sebuah alat tolak ukur dalam mengetahui kemampuan perusahaan. Tujuannya adalah agar dapat memenuhi kewajiban kepada investor sehingga pengembalian investasi berjalan lancar. 
  3. Perusahaan mengetahu akan kesimbangangan nilai aktiva dan modal khususnya pada fixed cost
  4. Perusahaan mampu melakukan pengelolaan dana secara lebih baik dari bulan ke bulan dan mengatasi kesalahan yang sebelumnya pernah dilakukan. 
  5. Selain itu, perusahaan juga akan mengetahui besaran nilai aktiva yang didapatkan oleh kreditur atau investor. 

Baca juga: Populer! 9 Aplikasi Catatan Keuangan Ini Bikin Financial Tetap Stabil

Rumus Perhitungan Leverage

Untuk mengukur leverage, Anda harus mengetahui rumus leverage ratio-nya terlebih dahulu. Ada beberapa rumus untuk mengukur rumus leverage, yaitu:

1. Debt to Assets Ratio (DAR)

Rasio ini digunakan untuk menghitung atau mengukur kemampuan perusahaan yang mengandalkan utang untuk membiayai asetnya. Cara menghitungnya adalah dengan membagi total utang dengan total aset perusahaan yang diformulasikan seperti berikut:

DAR = Total Utang : Total Aset

Jika nilai DAR semakin rendah, itu artinya tingkat keamanan dananya baik, serta pencatatan transaksi keuangannya aman.

2. Debt to Equity Ratio (DER)

DER adalah rasio utang terhadap ekuitas, yang menunjukkan keterkaitan antara jumlah utang jangka panjang dengan jumlah modal yang dimiliki perusahaan. Cara menghitung rasio ini adalah menjumlahkan kewajiban utang dan membaginya dengan total ekuitas, yang diformulasikan dengan rumus berikut:

DER = Total Utang Keseluruhan : Modal sendiri x 100%

Semakin rendah nilai DER, itu artinya keamanan keuangan suatu perusahaan semakin baik, dan begitu pula sebaliknya.

3. Debt to Capital Ratio (DCR)

DCR adalah rasio yang berfokus pada kewajiban utang sebagai bagian dasar total modal perusahaan. Selain utang jangka panjang, utang pada rasio ini juga mencakup semua kewajiban jangka pendek seperti modal yang termasuk dalam utang perusahaan dan ekuitas bagi para pemegang saham.Rumus DCR adalah sebagai berikut:

DCR = Total Utang Saat Ini : (Total Utang + Total Ekuitas)

4. Time Interest Earned (TIE)

Rasio ini sangat bermanfaat untuk menghitung besarnya laba operasi yang mampu membayar bunga dari utang. Jika perusahaan sudah menghitung TIE, maka perusahaan akan mengetahui berapa besarnya laba bersih yang dimiliki (Interest Coverage Ratio). Rumusnya adalah sebagai berikut:

TIE = Laba Operasi(+Penyusutan) : Bunga Utang Jangka Panjang

5. Tangible Assets Debt Coverage (TAD Coverage)

Perusahaan juga perlu menghitung besarnya aset tetap yang dapat digunakan perusahaan untuk menjamin utang jangka panjang (TAD Coverage). Rumusnya adalah sebagai berikut:

TAD Coverage = (Jumlah Aktiva+Tangible+Utang Lancar) : Utang Jangka Panjang

Itulah rumus perhitungan leverage rasio yang perlu diketahui. Mengetahui rasio leverage bagi perusahaan adalah sebuah pemicu yang sangat baik, karena perkembangan posisi perusahaan dapat dijadikan perbandingan. Dengan begitu, maka operasional akan lebih lancar sehingga keputusan pun mudah untuk diambil. 

Baca juga: Krusial! Financial Advisor untuk Menjamin Hidup Bebas Kebangkrutan di Hari Tua 

Ayo, tingkatkan semangat Anda untuk terus menggali ilmu mengenai pengelolaan keuangan pribadi dan bisnis. Anda bisa bergabung dalam Seminar Financial Revolution untuk belajar dan langsung praktek bersama pakarnya, Tung Desem Waringin. 

Mungkin Anda akan bertanya, memangnya apa saja yang akan dipelajari dalam Seminar Financial Revolution bersama Tung Desem Waringin? Ada banyak tema menarik yang menanti Anda!

  • Bagaimana Uang Mengejar Kita
  • Bagaimana Membuat Peternakan Uang
  • Bagaimana Memulai Usaha Tanpa Uang Malah Dapat Uang Waktu Mulai
  • Bagaimana Cara Orang Kaya Mengumpulkan Uang Ribuan Kali Lebih Banyak Dibanding Orang Biasa dalam Waktu yang Sama
  • Bagaimana Memulai Usaha dengan Kemungkinan Berhasil 98%

Tema-tema di atas sayang sekali jika Anda lewatkan. Jadi, tunggu apa lagi? Daftarkan diri Anda sekarang juga sebelum kehabisan kuota.