Artikel

Dapatkan informasi terbaru dari Kami

Liabilitas Bukan Aset! Pengusaha Gagal Paham Karena Ini

Liabilitas dalam neraca akuntansi merupakan komponen penting dalam bisnis perusahaan. Fungsi dari liabilitas adalah sebagai cara perusahaan untuk mengembangkan jangkauan bisnis menuju arah yang lebih baik. Namun, banyak pengusaha salah kaprah dengan liabilitas berupa barang fisik atau nilai yang menunjang operasional perusahaan.

Liabilitas adalah sebuah tuntutan pembayaran sejumlah uang dari perusahaan kepada kreditur. Pembayaran ini sebagai imbal jasa atas pemberian pinjaman baik itu modal maupun bentuk lain seperti timbal balik atas apa yang sudah dilakukan dalam periode tertentu. Artinya, liabilitas adalah kewajiban yang harus dibayarkan oleh perusahaan atau utang perusahaan pada pihak lain.

Perbedaan Aset vs Liabilitas

Sering di salah artikan dengan aset, nyatanya liabilitas adalah hal yang berbeda meskipun dapat berbentuk dan memiliki nilai yang sama. Aset merupakan sebuah sumber ekonomi yang bisa membantu bisnis untuk tetap beroperasi dan memberikan pertambahan nilai kekayaan bagi perusahaan. Aset sendiri dibagi menjadi aset mudah dicairkan dan aset sulit dicairkan.

Liabilitas merupakan sumber ekonomi untuk mendukung operasional perusahaan dengan pemilik usaha memiliki kewajiban untuk membayar pihak eksternal atau vendor lain dalam tempo tertentu. Jika kewajiban ini tidak dibayarkan maka akan menimbulkan masalah pada masing-masing pihak.

  • Aset memiliki manfaat nilai ekonomi di masa depan yang bisa menjadi sumber dana bagi perusahaan. Liabilitas memaksa Anda untuk membayar/melunasi dalam tempo tertentu atau tempo terdekat.
  • Aset mengalami penurunan nilai (depresiasi) setiap tahun sedangkan liabilitas tidak mengalami penurunan nilai dan bahkan bisa bertambah karena adanya suku bunga.
  • Penulisan aset dalam neraca keuangan berada di bagian kanan sedangkan liabilitas pada bagian kiri.

Jenis dan Contoh Liabilitas

Liabilitas dikelompokkan menjadi dua jenis sesuai dengan jangka waktunya, yaitu:

1. Liabilitas Jangka Pendek (Current Liability)

Memiliki jangka jatuh tempo yang relatif singkat (per bulan, triwulan, semester atau kurang dari setahun), kewajiban jenis ini dikelola dengan mempertimbangkan perbandingan aset jangka pendek dengan kewajiban lancar atau likuiditas perusahaan. Kewajiban yang masuk dalam current liability diantaranya:

1.1 Gaji Pegawai

Besaran upah karyawan atas kerja yang mereka lakukan dalam periode tertentu sesuai kesepakatan.

1.2  Tagihan Listrik

Listrik bisa menjadi liabilitas karena membantu operasional perusahaan dan Anda berkewajiban untuk membayar besaran tagihan yang Anda gunakan. Hal ini juga termasuk utang produksi.

1.3 Pajak Penjualan/Penghasilan

Kewajiban membayar pajak pada pemerintah dalam kurun jangka waktu tertentu, kurang lebih satu tahun masuk menjadi liabilitas jangka pendek.

1.4 Utang Biaya

Utang biaya usaha atau tagihan pada pihak lain (vendor) atas kegiatan tertentu yang dibebankan pada perusahaan atas permintaan kebutuhan untuk memperlancar operasional bisnis.

2. Liabilitas Jangka Panjang (Long-Term Liability)

Kewajiban bayar perusahaan dalam jangka waktu yang relatif lebih lama atau dalam satuan siklus laporan keuangan bisnis. Liabilitas ini masuk dalam jenis utang tidak lancar karena pembayarannya tidak bisa kurang dari satu tahun. Contoh kewajiban jangka panjang diantaranya:

2.1 Hipotek

Mortgage payable adalah bentuk pinjaman dengan jaminan berupa aset atau harta tetap yang dimiliki perusahaan.

2.2 Obligasi

Surat utang berjangka ini bisa menjadi bukti seorang investor meminjamkan sejumlah dana kepada perusahaan atau badan usaha. Perusahaan bertanggung jawab untuk membayar bunga utang dari pinjaman yang diberikan oleh pemilik surat utang.

2.3 Utang Kredit Bank

Mendapatkan dana pinjaman dari bank adalah salah satu bentuk kewajiban pembayaran kembali dalam jangka yang relatif panjang disesuaikan dengan besaran pinjaman. Kewajiban bayar ini biasanya untuk menambah modal perusahaan dengan tujuan memperbesar atau memperluas pangsa pasar.

Baca juga : 6 Cara Membuat Buku Keuangan Pribadi, Mudah dan Aman

liabilitas bisnis

Cara Menganalisis Liabilitas bagi Bisnis

Keberadaan liabilitas juga penting untuk perusahaan karena membantu analisis laporan keuangan disesuaikan dengan kondisi perusahaan pada laporan akhir tahun. Fungsi ini bisa menjadi sinyal apabila nilai liabilitas lebih besar dari ekuitas maka aset perusahaan sebagian besar sudah terpenuhi biayanya dari eksternal. Artinya, kondisi ini tidak stabil bagi perusahaan karena nilai dari eksternal lebih besar yang membuat besaran utang meningkat. Untuk mengetahui perbedaan yang tidak seimbang maka ada komponen penting dalam analisis liabilitas yaitu dengan:

1. Rasio Utang pada Ekuitas

Ekuitas yang dimaksud dalam bagian ini adalah pendapatan atau pertambahan nilai perusahaan. Apakah ekuitas tersebut sanggup untuk membayar liabilitas atau kewajiban? Dengan mempertimbangkan pada 50% rasio utang dengan ekuitas maka dapat dikatakan bahwa keuangan perusahaan dalam kondisi tidak baik/sehat. Upaya yang bisa dilakukan oleh perusahaan adalah mengurangi liabilitas dan meningkatkan ekuitas agar keuangan kembali membaik.

2. Rasio Utang pliabilitasada Aset

Komponen selanjutnya memiliki kepentingan yang cukup krusial dimana izin operasional perusahaan juga turut dipertaruhkan. Jika jumlah utang yang ditanggung perusahaan sebesar 50% atau lebih maka kondisi aset perusahaan bisa terancam gagal bayar liabilitas atau terkena hipotik. Untuk menghindari terjadinya risiko terkena hipotik, perusahaan harus bisa menurunkan tingkatan utang ke 40% atau lebih kecil. Semakin kecil persentase utang pada aset maka kondisi operasional bisnis bisa terkendali.

Baca juga : Kenali 3 Fungsi Laporan Posisi Keuangan bagi Perusahaan

Liabilitas dalam bisnis menjadi hal mutlak yang selalu ada selama perusahaan masih beroperasi dan berkembang. Untuk menjaga kondisi liabilitas dalam keadaan terkendali diperlukan manajemen yang baik sehingga tidak berdampak buruk pada perusahaan. Ikuti Seminar Financial Revolution karya Tung Desem Waringin yang akan membantu Anda memulai usaha dengan kemungkinan berhasil 98% dan tahu tips memulai usaha tanpa uang. Penasaran? Daftar sekarang!