Artikel

Dapatkan informasi terbaru dari Kami

Cara Menghitung Margin dalam Bisnis, Hanya 5 Langkah!

Margin adalah istilah yang sering digunakan dalam bidang keuangan dan bisnis, yang artinya tingkat selisih antara biaya produksi dan harga jual di pasar. Untuk mengetahui lebih detail mengenai margin dalam bisnis, mari simak ulasan di bawah ini sampai selesai.

Margin adalah persentase keuntungan yang didapatkan oleh perusahaan dari penjualan produk atau jasa dengan modal yang dikeluarkan. Cara penghitungan margin adalah membagi keuntungan dengan modal, kemudian dikalikan dengan 100 persen. Perlu diketahui, margin ini sangat erat kaitannya dengan profit dan sering kali disebut sebagai sebagai profit margin atau keuntungan margin. Profit margin ini merupakan hasil dari perbandingan laba setelah dikurangi bunga dan pajak.

Margin menjadi komponen atau unsur yang penting di laporan keuangan. Bisa dikatakan bahwa penghitungan margin akan selalu dilakukan, terutama pada saat perusahaan berhasil meraih keuntungan. Perusahaan mana pun tentunya tidak akan mengetahui berapa persentase keuntungan yang diraihnya tanpa menggunakan rumus margin. Jadi, margin harus dihitung dengan benar karena pengaruhnya akan sangat besar terhadap perusahaan. 

Mengenal Jenis-Jenis Margin Keuntungan dalam Bisnis

margin adalah

Setelah mempelajari pengertian dan fungsi margin, selanjutnya akan dibahas tentang jenis margin keuntungan, antara lain:

1. Profit Margin

Profit margin adalah rasio keuntungan atau profitabilitas yang akan dihitung dengan membandingkan antara laba setelah bunga dengan pajak dan penjualan. Perhitungan profit margin ini akan menunjukkan keuntungan yang didapat perusahaan melalui penjualan.

2. Gross Margin

Jenis margin selanjutnya adalah gross margin atau margin kotor, yang merupakan pendapatan yang tersisa setelah dikurangi dengan harga pokok produksi. Semakin tinggi margin, maka akan semakin besar jumlah modal yang akan dicapai kembali oleh perusahaan dari setiap penjualannya. Begitu pula sebaliknya, semakin rendah gross margin, maka akan menyebabkan keadaan operasi perusahaan akan semakin menurun. 

3. Operating Margin

Operating margin adalah jenis margin keuntungan yang memiliki ukuran terhadap besaran laba dari setiap hasil penjualan yang diperoleh perusahaan, setelah membayarkan biaya variabel produksi, namun belum membayar beban bunga dan pajak. Operating margin adalah bagian dari rasio profitabilitas, sehingga margin bisa dihitung dengan membagi laba operasional perusahaan dengan penjualan bersih yang didapatkan.

Fungsi dari operating margin ini untuk menunjukkan profitabilitas perusahaan selama periode tertentu. Operating margin juga menjadi salah satu indikator untuk mengetahui seberapa baik pengelolaan dan risiko usaha dalam perusahaan. 

Baca juga: Tiru 6 Gaya Hidup Sehat ala Pebisnis Sukses Berikut demi Sehat Mental dan Fisik!

Bagaimana Cara Menghitung Margin Bisnis?

margin adalah

Saat terjadi kesalahan dalam menghitung margin, maka akan berimbas pada kelangsungan pertumbuhan perusahaan. Terlebih lagi jika tidak ada pengetahuan dasar mengenai penghitungan margin ini.

Supaya segala risiko kerugian dapat diminimalisasi, maka tidak ada salahnya untuk mengetahui cara menghitung margin yang tepat. Namun, sebelum menghitung selisih keuntungan yang didapatkan, penting halnya bagi Anda untuk mengetahui besaran biaya produksi yang ditanggung perusahaan, sehingga harga jual produk dapat ditentukan.

Unsur Pokok Menghitung Margin

Sebelum menghitung margin, ada beberapa unsur pokok dalam menghitung margin suatu bisnis yang perlu diketahui, yaitu:

  1. Pendapatan, yaitu suatu pertambahan aktiva atau nilai aset yang membuat nilai modal bertambah. Ada dua jenis pendapatan, yaitu pendapatan usaha dan pendapatan di luar usaha.
  2. Beban (Expense), yaitu semua biaya yang dikeluarkan perusahaan untuk memperoleh hasil, di mana pengeluaran biaya ini dapat mengurangi modal. Di dalam dunia bisnis, beban ini terdiri dari dua jenis, di antaranya adalah beban usaha dan beban di luar usaha.

Baca Juga: Mari Belajar Analisis Rasio Keuangan

5 Langkah Menghitung Keuntungan Usaha

Selain dua unsur pokok di atas, ada beberapa langkah yang harus dilakukan agar keuntungan bisnis bisa diketahui, di antaranya adalah:

1. Mengidentifikasi Biaya Produksi Setiap Produk

Langkah awal yang perlu dilakukan adalah mengidentifikasi item biaya produksi secara detail dan menghitung catatan biaya dari setiap alur selama proses produksi berlangsung. Jenis biaya produksi ini, di antaranya adalah:

  • Biaya tetap (fixed cost), yaitu biaya yang jumlahnya tidak berubah sebab tidak tergantung pada besar kecilnya kapasitas produksi.
  • Biaya variabel (variable cost), yaitu biaya yang dikeluarkan perusahaan yang berubah sebanding dengan hasil produksi. 

2. Menyusun Laporan Laba Rugi

Laporan laba rugi merupakan suatu laporan yang disajikan atas sumber pendapatan dan beban suatu perusahaan selama periode akuntansi. Rumus untuk menghitung laba rugi perusahaan, adalah Laba bersih = Laba Kotor – Beban Usaha

Penting halnya untuk menyusun laporan laba rugi supaya perusahaan dapat menetapkan harga jual produk kepada konsumen. Kemudian, menentukan harga jual produk akan memengaruhi banyaknya keuntungan yang didapat dan berapa lama pencapaian balik modal perusahaan atau BEP (Break Even Point).

3. Menghitung Semua Biaya Pembentuk Harga Pokok Penjualan (HPP)

Dalam proses penentuan harga jual yang pantas (tidak terlalu rendah atau tinggi), tentunya perusahaan harus mengetahui harga pokok. Harga pokok merupakan biaya yang dikeluarkan perusahaan untuk mendapatkan barang tersebut. Jika harga pokok ditambah dengan biaya-biaya lainnya serta keuntungan yang diharapkan, maka terbentuklah harga jual.

4. Identifikasi Saldo Persedian Awal dan Akhir

Identifikasi saldo persediaan dilakukan untuk mengontrol keuangan agar tidak terjadi kecurangan dari berbagai bidang. Kemudian, hasil dari penghitungan saldo awal periode akan sama dengan saldo akhir periode sebelumnya, di mana kondisi ini bisa dilihat di dalam neraca. 

5. Menghitung Penjualan Bersih

Penghitungan penjualan bersih didapatkan dari jumlah penjualan kotor dikurangi dengan retur, komisi, atau diskon.

Jika semua langkah di atas sudah dihitung, maka Anda dapat menghitung margin dari penjualan bisnis Anda. Cukup mudah dipahami, bukan? 

Baca juga: 3 Strategi Optimasi Revenue dan Cara Menghitungnya agar Bisnis Makin Cuan!

Kalau Anda ingin kesuksesan bisnis semakin menanjak, Anda harus punya strategi yang tepat. Jangan ragu untuk mengikuti seminar bisnis, workshop, training atau pelatihan dan semacamnya. Tung Desem Waringin, pakar bisnis nomor satu di Indonesia akan mengadakan Seminar Business Revolution dan mengajak Anda untuk mengembangkan bisnis agar mencapai kesuksesan yang maksimal. Mari, daftarkan diri Anda sekarang, dan jangan biarkan penyesalan menghampiri hanya karena Anda melewatkan peluang ini.