Investasi Secara Tepat, Kuasai 3 Strategi Market Cap Ini!

Market capitalization atau market cap menjadi salah satu unsur yang penting dalam dunia investasi. Bagi Anda yang tertarik untuk terjun di dalamnya, maka market cap adalah istilah yang wajib Anda pahami. Pasalnya, market cap alias kapitalisasi pasar ini akan sangat berpengaruh pada fundamental suatu perusahaan, di mana perusahaan dengan nilai market cap yang tinggi tentunya akan menjadi pertimbangan para investor untuk menanamkan modal di dalamnya.
Market capitalization adalah pasar agregat suatu perusahaan, sehingga dalam kata lain kapitalisasi pasar ini merupakan nilai suatu perusahaan berdasarkan harga pasar saat ini. Perhitungan kapitalisasi pasar adalah dengan mengalikan jumlah total saham atau saham yang beredar di perusahaan dengan harga pasar saat ini.
Mengenal Skala Perusahaan dalam Market Cap
Market cap adalah ukuran besar kecilnya suatu perusahaan, di mana jika berkiblat pada bursa saham dunia, suatu perusahaan akan dinilai besar jika nilai kapitalisasi pasarnya mencapai lebih dari US$10 miliar. Sedangkan apabila nilainya antara US$2 miliar sampai dengan US$10 miliar tergolong sedang, dan dianggap kecil apabila kurang dari US$2 miliar.
Di Indonesia, pasar modal memiliki aturannya sendiri mengenai skala market cap perusahaan. Jika aturan di atas diterapkan di sini, maka hampir seluruh perusahaan akan masuk pada skala kecil. Oleh sebab itu, Bursa Efek Indonesia (BEI) telah membaginya menjadi tiga kelompok skala market cap. Berikut ini adalah penjelasan selengkapnya:
1. First Liner (Blue Chip)
Blue chip atau saham kapitalisasi besar, artinya nilai market cap-nya mencapai Rp10 triliun atau di atasnya. Jenis perusahaan ini memiliki profil risiko yang lebih konservatif sehingga banyak dipilih oleh para investor untuk menanamkan modalnya. Lebih dari itu, perusahaan blue chip pada umumnya juga rajin membagikan dividen kepada para investor. Perusahaan blue chip ini diasumsikan memiliki fundamental yang kuat dan berpotensi memberikan laba besar.
2. Second Liner
Second liner atau middle caps adalah perusahaan yang memiliki nilai market cap antara Rp1 triliun sampai dengan Rp10 triliun. Meskipun tidak sebesar blue chip, namun perusahaan ini juga memiliki fundamental yang bagus dan layak dimasukkan dalam portofolio investasi. Perusahaan second liner memiliki pergerakan yang lebih agresif, yang pada umumnya kategori ini banyak diisi oleh perusahaan yang sedang berkembang.
3. Third Liner
Perusahaan yang termasuk dalam third liner ini memiliki nilai paling kecil, yaitu di bawah Rp1 triliun. Pergerakan harga saham pada perusahaan kategori ini lebih mudah, di mana hal ini dipengaruhi oleh harga murah dan mudah dimainkan oleh bandar. Meskipun tetap berpotensi masuk dalam portofolio investasi, namun investor harus berhati-hati dan melakukan analisis secara tepat, jangan sampai terjebak oleh harga gorengan.
Strategi Investasi Berdasarkan Skala Market Cap yang Wajib Dipahami
Perlu dipahami, bahwa setiap perusahaan di masing-masing skala market cap adalah berbeda dan memiliki karakteristik masing-masing. Jika ingin berhasil dalam investasi, maka tentu saja Anda harus bisa memahami dan menggunakan strategi yang tepat.
1. Large Cap
Perusahaan yang masuk ke dalam skala large market cap adalah emiten yang tentu lebih stabil dan sudah tidak perlu diragukan lagi. Pada umumnya, perusahaan ini tidak mudah terpengaruh oleh fluktuasi ekonomi yang terjadi di sebuah negara, sehingga sangat cocok untuk Anda yang ingin berinvestasi dengan tenang.
2. Mid Cap
Middle market cap adalah perusahaan dengan nilai kapitalisasi pasar yang sedang, yang artinya risiko kerugian pada kategori ini memang cukup kecil. Sebab, perusahaan mid cap ini memiliki potensi lebih tinggi untuk berkembang dan menjadi lebih besar, sehingga keuntungan yang akan didapatkan bisa jauh lebih besar.
3. Small Cap
Dalam berinvestasi, Anda memang bisa saja mengharapkan keuntungan yang besar dari perusahaan small cap yang berpotensi mengalami perkembangan pesat. Akan tetapi, Anda harus tetap berhati-hati karena kemungkinan kerugian yang bisa didapatkan juga besar pula. Perusahaan dengan small market cap adalah emiten yang rentan terkena dampak fluktuasi ekonomi, serta pergerakannya yang lebih agresif. Oleh karena itu, perlu strategi yang lebih teliti jika ingin menamakan modal di sini.
Baca juga: 9 Broker Saham Terbaik di Indonesia, Pilih yang Paling Aman!
Faktor Apa Saja yang Mempengaruhi Market Cap?
Setidaknya ada dua faktor utama yang mempengaruhi besar kecilnya nilai market cap, yang pertama adalah sentimen masyarakat. Pada awal isu vaksinasi mulai ramai, ternyata momen itu juga turut membuat nilai market cap dari beberapa perusahaan farmasi di bursa efek meningkat pesat.
Kemudian, faktor kedua yang mempengaruhi market cap adalah jumlah saham yang beredar di pasaran itu sendiri dan harga jual perlembarnya. Situasi itu juga mendukung nilai kapitalisasi pasar semakin dinamis, dan fluktuasi tersebut juga menyesuaikan harga saham.
Bagaimana Cara Menghitung Market Cap?
Market cap adalah nilai yang diperoleh dari perhitungan jumlah saham perusahaan dikalikan dengan harga saham tersebut, di mana secara sistematis dapat ditulis dengan rumus di bawah ini:
Market Cap = Total Saham yang Beredar x Harga per Lembar Saham
Contoh mudahnya adalah seperti berikut: Perusahaan Abadi Jaya mempunyai total saham yang beredar sebanyak 400 juta lembar, dengan harga per lembarnya adalah sebesar Rp1.000. Maka nilai kapitalisasi pasar atau market cap-nya adalah?
Diketahui:
- Total saham yang beredar = 400 juta lembar
- Harga saham per lembar = Rp1.000
Maka nilai market cap adalah 400 juta x Rp1.000 = Rp400 miliar.
Dari perhitungan di atas, maka diketahui bahwa nilai market cap perusahaan Abadi Jaya adalah Rp400 miliar yang itu artinya, Anda harus membayar sejumlah Rp400 miliar untuk bisa memiliki perusahaan Abadi Jaya sepenuhnya.
Baca juga: 6 Tips Cepat Kaya dari Investasi Saham untuk Pemula
Bagaimana, sekarang sudah lebih paham mengenai strategi market cap, bukan? Sebelum terjun pada dunia investasi, sebaiknya Anda harus memastikan dan memahami berbagai unsur penting di dalamnya. Jika susah mendalaminya, silakan Anda investasi mulai sekarang!
Ingat kata Tung Desem Waringin, mulailah berinvestasi sejak dini demi masa depan Anda yang cemerlang. Anda memang harus segera memulai investasi sesuai dengan umur dan keberanian Anda dalam mengambil berbagai risiko. Apapun dan bagaimanapun itu, tetaplah berinvestasi. Jika Anda ingin tahu bagaimana pemula bisa profit dari saham, Anda harus bergabung dalam Webinar Stock Revolution. Daftar sekarang!