Strategi Negosiasi Adalah Decision Maker, Simak 6 Teknik Lainnya!

Negosiasi adalah strategi yang sangat penting dalam dunia bisnis. Istilah negosiasi ini bukanlah hal yang baru, di mana negosiasi digunakan untuk menjembatani dua kepentingan yang berbeda, misalnya antara penjual dan pembeli atau antara produsen dan konsumen. Oleh karena itu, supaya terjadi suatu kesepakatan di antara kedua belah pihak, diperlukan negosiasi.
Negosiasi adalah sebuah bentuk interaksi sosial saat pihak-pihak yang terlibat berusaha saling menyelesaikan tujuan yang berbeda dan bertentangan. Pengertian negosiasi dalam kamus Oxford adalah suatu cara untuk mencapai kesepakatan, di mana negosiasi ini dilakukan melalui sebuah diskusi formal. Di dalam negosiasi, masing-masing pihak yang ikut serta harus mencoba untuk membujuk pihak lainnya. Tujuannya adalah supaya mereka dapat menyetujui sudut pandang dari pihak yang membujuk tersebut. Melalui proses negosiasi, maka semua pihak yang ikut terlibat akan mencoba untuk menghindari pertengkaran. Pihak-pihak yang ikut bernegosiasi juga harus setuju untuk mencapai sebuah bentuk kompromi.
7 Strategi Negosiasi Agar Capai Kesepakatan Bisnis yang Menguntungkan
Ada beberapa tips dalam melakukan strategi negosiasi agar proses dealing bisa berjalan lancar. Yuk, langsung simak penjelasannya di bawah ini!
1. Biasakan mendengar sebelum berbicara
Strategi negosiasi yang akan melancarkan proses dealing adalah dengan belajar mendengar. Jadi, sebelum mulai proses ini pastikan Anda sudah menjelaskan seperti apa penawarannya dan keuntungan yang akan didapatkan oleh klien. Saat pertemuan untuk persetujuan akhir, coba biarkan klien mengutarakan keinginannya. Mendengarkan klien berpendapat sangat penting, karena dapat membangun hubungan baik dengan mereka. Saat klien menjelaskan, coba lakukan active lisetening agar Anda bisa paham apa sebenarnya yang diinginkannya.
Setelah klien selesai memberikan penjelasan, maka barulah Anda memberikan pendapat dan mulai bernegosiasi. Usahakan jangan sampai Anda menyela pembicaraannya, sebab hal itu tidak sopan dan bisa membuat klien justru beralih ke kompetitor karena tidak merasa didengarkan.
2. Lakukan negosiasi dengan decision maker
Contoh strategi negosiasi selanjutnya adalah berbicara langsung dengan pengambil keputusan atau decision maker. Misalnya seorang sales yang sedang meyakinkan seorang wanita yang ingin membeli apartemen. Coba ketahui siapa sebenarnya decision maker yang nantinya akan melakukan pembelian, apakah si wanita tersebut atau suaminya. Jika sudah tahu siapa decision maker-nya, maka dapat disiapkan strategi negosiasi yang sesuai, baik itu dari cara bicara atau topik yang relevan dengan karakter klien.
3. Utamakan klien!
Saat bernegosiasi dengan klien, cobalah untuk berempati dan tidak hanya bertujuan untuk mengejar keuntungan besar semata. Seorang sales yang tidak mampu menunjukkan empati pada klien tentu tidak akan bisa menjaga hubungan baik dengan klien. Klien pun akan malas untuk menggunakan produk maupun layanan yang ditawarkan. Bahkan, jika pelayanan Anda sangat buruk maka bisa saja klien tidak akan merekomendasikan produk Anda kepada orang lain. Oleh karena itu, saat sedang bernegosiasi cobalah untuk memikirkan apa yang dibutuhkan oleh klien, bukan hanya keuntungan Anda saja.
Selain itu, coba cari keputusan yang mampu memfasilitasi kebutuhan klien dengan produk dan aturan perusahaan supaya kedua pihak bisa sama-sama mendapatkan yang dibutuhkan. Istilah sederhananya adalah win-win solution. Dengan menerapkan strategi negosiasi ini, maka akan membuat hubungan dan klien lebih panjang, sehingga klien akan terus melakukan transaksi dengan Anda.
4. Pikirkan posisi klien
Pribahasa “put yourself in the customer’s shoes” perlu diterapkan saat sedang menyiapkan strategi negosiasi dengan klien. Tujuan dari melakukan strategi ini bukan untuk mengalah dengan keinginan atau penawaran harga yang rendah dari klien, namun dengan melakukan ini Anda bisa melihat dari posisi klien mengenai apa yang dilihatnya dari produk atau layanan yang ditawarkan.
Selain itu, melalui strategi negosiasi ini akan lebih mudah bagi Anda untuk mengetahui apa sebenarnya kebutuhan, kecemasan, dan harapan klien mengenai produk yang ditawarkan. Saat Anda sudah paham dengan keadaannya, maka tentu akan lebih mudah dalam mengarahkan klien untuk membeli produk yang paling dibutuhkan klien.
5. Perhatikan harga yang Anda tawarkan
Dalam melakukan negosiasi, harga dari produk atau layanan jasa akan menjadi pembahasan utama bagi sales dan klien. Dari pihak sales tentunya sudah menyiapkan harga yang sesuai dengan produk yang ditawarkan pada klien. Namun, biasanya klien akan tetap melakukan negosiasi untuk menentukan harga yang sesuai dengan budget dan keuntungan yang didapatkan dari produk yang ditawarkan tersebut.
Maka dari itu, seorang sales sebaiknya jangan sampai memberikan kisaran harga yang tidak rasional. Sebab, nantinya klien pasti telah menyiapkan strategi negosiasi untuk mendapatkan harga yang terbaik. Sebaiknya, berikan harga yang paling realistis dan sesuai dengan kebutuhan klien. Selain itu, pastikan pula jangan asal menawarkan diskon besar yang tidak masuk akal. Jangan sampai Anda kelewatan saat memberikan diskon hingga akhirnya malah tidak mendapatkan keuntungan apa pun. Jangan pula memberikan patokan harga yang terlalu tinggi untuk menghindari klien tidak tidak jadi melakukan pembelian atau transaksi.
6. Siapkan informasi yang detail dan lengkap
Sebelum melakukan proses negosiasi, seorang sales harus terlebih dahulu mempersiapkan segala informasi yang dibutuhkan. Strategi negosiasi yang satu ini sangat penting karena dengan memiliki sejumlah informasi yang relevan dan dibutuhkan, maka akan lebih mudah dalam memberikan penjelasan pada klien. Kumpulkan informasi seputar kelebihan dan kekurangan produk maupun layanan jasa yang ditawarkan, hingga perbedaannya dengan produk dari kompetitor.
Dengan semua informasi tersebut, maka Anda bisa meyakinkan klien bahwa produk yang dijual memiliki banyak manfaat dan tidak kalah dari kompetitor. Namun, selalu ingat harus ada buktinya agar klien semakin percaya untuk melakukan transaksi dengan Anda.
7. Tetap tenang selama proses negosiasi
Terkadang, Anda harus berhadapan dengan klien yang cukup sulit untuk diyakinkan. Bahkan, terkadang klien malah mengatakan bahwa produk yang Anda tawarkan kurang bagus. Hal-hal semacam itu mungkin akan membuat Anda kesal dan tidak nyaman. Namun, seorang sales yang profesional tidak akan mudah marah saat klien bersikap seperti itu. Sebisa mungkin, hindari permusuhan atau konflik dengan klien. Sebab, hal tersebut tidak hanya merugikan diri sendiri saja karena perusahaanlah yang akan kena imbas besarnya. Itulah mengapa saat sedang dalam proses negosisasi cobalah untuk selalu bersikap tenang dan tidak bereaksi berlebihan, meskipun klien sedang menunjukkan kekesalannya.
Baca juga: 3 Strategi Optimasi Revenue dan Cara Menghitungnya agar Bisnis Makin Cuan!
Secara umum, pengertian negosiasi adalah sebuah bentuk interaksi sosial yang dilakukan oleh beberapa pihak. Tujuan dari interaksi tersebut adalah untuk mencapai sebuah kesepakatan bersama. Kesepakatan yang dicapai adalah yang dianggap akan menguntungkan semua pihak yang ikut serta dalam negosiasi, misalnya sales dan klien.
Supaya lebih mudah dalam menyusun strategi bisnis yang tepat, pastikan Anda mengikuti Seminar Business Revolution bersama Tung Desem Waringin. Kenapa Anda perlu bergabung dalam Seminar Business Revolution? Sebab ada banyak sekali ilmu bisnis yang bisa dipelajari dan dipraktikkan langsung, mulai dari modul bisnis, prinsip-prinsip bisnis, hingga berbagai teknik yang harus dikuasai dalam berbisnis. Segera registrasi sekarang, selamatkan kursi Anda!