Artikel

Dapatkan informasi terbaru dari Kami

Sama-Sama Untung, Kenali 7 Perbedaan Obligasi dan Saham yang Paling Mendasar!

Anda mungkin sudah tidak asing dengan istilah obligasi dan saham. Kedua istilah ini memang menjadi bagian dari instrumen investasi yang memberikan keuntungan pasif bagi para investor. Namun, sudahkah Anda mengetahui perbedaan keduanya? Pengertian obligasi (bond) adalah surat pengakuan atau pernyataan utang yang diterbitkan oleh suatu perusahaan atau pemerintah sebagai pihak yang berutang. Surat tersebut diserahkan kepada pemegang obligasi, disertai dengan janji untuk membayar pokok utang beserta kupon bunganya setiap tanggal jatuh tempo pembayaran.

Kemudian, pendapat lain mengatakan bahwa arti obligasi adalah jenis surat berharga atau sertifikat tanda pengakuan utang yang diterbitkan oleh suatu perusahaan atau pemerintah pada pemberi pinjaman (investor). Dengan kata lain, penerbit obligasi ini adalah pihak yang berutang. Sedangkan pemegang obligasi adalah pihak yang berpiutang.

Lantas, apa bedanya obligasi dengan saham? Berbeda dengan obligasi, saham merupakan bukti kepemilikan terhadap sebuah perusahaan atas modal yang ditanamkan di perusahaan tersebut. Pemegang saham berhak untuk menerima return dari perusahaan berupa dividen dan lainnya, sesuai dengan kuantitas modal yang ditanamkan. Saham sendiri telah menjadi salah satu instrumen investasi jangka panjang di pasar modal. Dengan membeli saham dari perusahaan tersebut, maka Anda telah menjadi bagian dari pemilik perusahaan.

Menilik Perbedaan Obligasi dan Saham

Pada dasarnya, tujuan obligasi dan saham memang hampir sama. Tujuan keduanya adalah untuk menanamkan modal di suatu perusahaan demi mendapatkan keuntungan di masa mendatang. Namun ada beberapa perbedaan yang perlu dipahami. 

1. Pihak yang Menerbitkan

  • Obligasi diterbitkan oleh pemerintah atau perusahaan lain, baik itu perusahaan swasta maupun BUMN.
  • Saham diterbitkan oleh perusahaan terbuka yang telah mencatatkan perusahaannya di Bursa Efek Indonesia (BEI).

2. Fungi

  • Fungsi obligasi adalah sebagai tanda bukti atas utang perusahaan terhadap investor.
  • Sedangkan saham berfungsi sebagai bukti kepemilikan aset perusahaan.

3. Hak Suara atas Perusahaan

  • Pemegang obligasi tidak memiliki hak suara atau hak lainnya dalam menentukan kebijakan perusahaan.
  • Sedangkan pemegang saham memiliki hak tertentu dalam penetapan kebijakan perusahaan, karena investor yang menanamkan sahamnya di perusahaan telah menjadi bagian atas kepemilikan perusahaan tersebut.

4. Jangka Waktu

  • Obligasi memiliki jangka waktu yang sudah ditentukan dalam kepemilikan surat berharganya.
  • Penggunaan saham tidak terbatas dan akan tetap berlaku selama perusahaan masih terus beroperasi.

5. Keuntungan yang Didapat

  • Keuntungan dari obligasi berupa bunga yang dikenai pajak penghasilan final dengan tarif 10% per tahun 2021. Selain itu, keuntungannya juga relatif stabil sehingga nominal yang diterima setiap bulannya kemungkinan juga akan sama.
  • Pemegang saham akan memperoleh keuntungan berupa pembagian dividen yang besarnya tergantung laba yang dihasilkan oleh perusahaan dan persentase saham yang dimiliki.

6. Fluktuasi Harga

  • Obligasi memiliki harga yang cenderung stabil terhadap tingkat bunga atau inflasi.
  • Saham memiliki harga yang fluktuatif dan sensitif terhadap kondisi ekonomi makro dan juga mikro.

7. Jika Perusahaan Dilikuidasi

  • Jika perusahaan dilikuidasi, pemegang obligasi memiliki hak klaim lebih dulu atas sisa aset jika perusahaan mengalami kebangkrutan.
  • Sementara itu, pemegang saham memiliki klaim atau bagian atas sisa aset setelah obligasi terlunasi.

Mengenal Jenis-Jenis Obligasi

obligasi adalah

Ada banyak jenis obligasi yang dikelompokkan dalam beberapa kategori. Di antaranya adalah berdasarkan penerbitnya, berdasarkan sistem pembayaran bunga, serta berdasarkan jenis dan karakteristiknya.

1. Berdasarkan Penerbitnya

  • Corporate Bond merupakan jenis obligasi yang diterbitkan oleh suatu perusahaan.
  • Government Bond atau Treasury Bond merupakan obligasi yang diterbitkan oleh pemerintah seperti Bank sentral atau Departemen Keuangan.
  • Municipal Bond, adalah obligasi yang diterbitkan oleh pemerintah daerah untuk membiayai proyek tertentu di daerah.

2. Berdasarkan Sistem Pembayaran Bunga

  • Floating Coupon Bonds merupakan obligasi yang tingkat kupon bunganya telah ditentukan sebelum jangka waktu tertentu. Atau bisa juga mengacu pada suatu ketentuan, seperti Average Time Deposit (ATD).
  • Fixed Coupon Bonds merupakan jenis obligasi yang tingkat kupon bunganya telah ditetapkan sebelum masa penawaran di pasar perdana. Sedangkan pembayarannya dilakukan secara periodik.
  • Zero Coupon Bonds merupakan jenis obligasi yang pembayaran bunganya dilakukan secara sekaligus pada saat jatuh tempo.
  • Coupon Bonds merupakan jenis obligasi di mana pembayaran kuponnya akan dilakukan secara periodik sesuai dengan ketentuan dari penerbit obligasi.

3. Berdasarkan Jenis dan Karakteristiknya

  • Zero Coupon Bond merupakan jenis obligasi yang tidak membayar bunga dan dijual dengan diskon.
  • Floating Rate Bond merupakan jenis obligasi yang menawarkan coupon rate yang berubah-ubah.
  • Callable Bond merupakan jenis obligasi yang hanya bisa ditarik pada saat jatuh tempo.
  • Convertible Bond merupakan obligasi yang dapat diubah menjadi saham oleh pemegang obligasi.
  • Non-Convertible Bond merupakan obligasi yang tidak dapat diubah menjadi saham.
  • Euro Bond merupakan jenis obligasi yang diterbitkan di luar negeri dalam mata uang asing.
  • Yankee Bond merupakan obligasi yang diterbitkan dalam mata uang lokal di mana obligasi tersebut ditawarkan.

Sebagai pemegang obligasi, Anda akan mendapatkan bunga (kupon obligasi) yang pada umumnya lebih tinggi dari bunga deposito Bank. Jenis kupon tersebut merupakan fixed coupon dan floating coupon. Surat berharga berbentuk obligasi juga mudah untuk diperdagangkan di pasar sekunder, sesuai dengan mekanisme Bursa Efek Indonesia (BEI) ataupun di luar BEI.

Selain itu, sebagai pemegang obligasi Anda pun akan mendapatkan keuntungan dari Capital Gain, yaitu selisih harga obligasi ketika obligasi tersebut diperdagangkan. Obligasi juga dapat dijadikan agunan kredit di Bank atau untuk membeli instrumen aktiva lain.

Jangan Ragu untuk Mulai Berinvestasi!

Investasi obligasi adalah investasi yang aman, karena pembayaran pokok utang dan kupon dijamin oleh peraturan perundang-undangan. Investasi jangka panjang memang sangat disarankan bagi Anda yang ingin menjaga aset kekayaan di masa depan. Sebab tanpa investasi, mungkin uang Anda hanya akan habis dalam waktu yang cepat. Maka dari itu, jika Anda ingin menjadi pengusaha yang sukses dan kaya raya, mulailah berinvestasi. Jangan lupa untuk terus menggali dan menambah wawasan.

Menurut Tung Desem Waringin, penghasilan lebih yang dimiliki oleh orang kaya akan diinvestasikan ke dalam aset. Misalnya membeli obligasi yang menghasilkan keuntungan, membeli saham yang menghasilkan deviden, rumah kos-kosan, ruko yang dikontrakkan, mall yang disewakan, usaha-usaha yang menghasilkan, dan lain sebagainya. Dengan begitu, penghasilan mereka akan bertambah semakin besar lagi. Dan ketika penghasilan mereka bertambah besar, mereka investasikan lagi ke dalam aset tersebut, sehingga semakin kaya dan kaya lagi. Nah, Anda pun bisa mengikuti jejak mereka! Belajarlah untuk mengetahui bagaimana pemula bisa meraih profit yang dahsyat dari investasi jangka panjang. Mari luangkan waktu dan menyiapkan diri untuk belajar bersama dengan Tung Desem Waringin dalam Seminar Stock Revolution. Daftarkan diri Anda, segera!