Tingkatkan Omzet hingga 2000% dengan Adanya Pelatihan Kerja

Sumber Daya Manusia (SDM) menjadi aset penting bagi perkembangan perusahaan. Untuk meningkatkan kualitas dan keterampilan kerja para karyawan, banyak perusahaan yang mengadakan pelatihan kerja atau training. Biasanya, training dilakukan sebelum karyawan mulai kerja atau pada saat awal masuk kerja. Mengingat pentingnya pelatihan kerja atau training, mari kita bahas pengertian, fungsi, apa saja program-program pelatihan kerja, hingga manfaatnya bagi karyawan maupun perusahaan.
Apa itu Pelatihan Kerja?
Menurut PP Nomor 31 tahun 2006 tentang Sistem Pelatihan Kerja Nasional, pelatihan kerja atau yang juga dikenal dengan istilah training adalah seluruh kegiatan untuk memberi, memperoleh, meningkatkan, serta mengembangkan kompetensi kerja, produktivitas, disiplin, sikap, dan etos kerja pada tingkat keterampilan dan keahlian tertentu sesuai dengan jenjang dan kualifikasi jabatan atau pekerjaan. Singkatnya, pelatihan kerja adalah sebuah proses mengajarkan pengetahuan dan pengembangan keterampilan bekerja (vocational), serta sikap agar karyawan semakin terampil dan mampu melaksanakan tanggung jawabnya dengan semakin baik sesuai dengan standar.
Lalu, apa fungsi pelatihan kerja? Untuk apa perusahaan memberikan training pada karyawan, padahal mereka sudah diterima untuk bekerja di perusahaan?
Apa Tujuan Dilakukannya Pelatihan Kerja?
Pelatihan kerja bagi karyawan memiliki satu tujuan bagi sebuah perusahaan, yaitu meningkatkan performance kerja karyawan sehingga memberikan manfaat besar bagi perkembangan perusahaan. Dan pada akhirnya, perusahaan dapat mencapai tujuannya sesuai visi dan misi yang dipegangnya serta bersaing dengan kompetitor lain. Selain untuk mencapai tujuan, pelatihan kerja juga sangat penting sekali bagi setiap perusahaan untuk menghindari resiko yang sangat besar. Kemungkinan buruk seperti kecelakaan kerja dapat terjadi jika perusahaan mengabaikan pentingnya pelatihan SDM bagi para karyawannya.
Sebagai contoh, jika ada karyawan yang tidak terlatih dalam menggunakan peralatan dengan baik, maka resikonya adalah peralatan tersebut akan rusak atau mencelakai karyawan yang tidak terlatih itu. Akibatnya, dapat membuat perusahaan mengeluarkan biaya besar, terutama untuk mengganti peralatan yang rusak. Kesalahan atau kecelakaan akibat kelalaian karyawan ini dapat dihindari dengan diadakannya pelatihan untuk membekali karyawan dengan skill tertentu dan menguasai penggunaan alat-alat kerja. Selain resiko tersebut, tingkat turnover karyawan juga bisa sangat tinggi, dikarenakan karyawan merasa jenuh, tidak berkembang, dan merasa tidak dihargai oleh perusahaan.
Manfaat Pelatihan Kerja
Ada banyak sekali manfaat yang bisa diambil dengan adanya pelatihan kerja. Di antaranya adalah sebagai berikut:
- Mewujudkan pelatihan kerja yang efektif dan efisien dalam rangka meningkatkan kualitas tenaga kerja.
- Memberikan arah dan pedoman dalam penyelenggaraan, pembinaan, serta pengendalian pelatihan kerja.
- Mengoptimalkan pendayagunaan serta pemberdayaan seluruh sumber daya pelatihan kerja.
- Untuk menyesuaikan diri terhadap tuntutan bisnis dan operasional-operasional industri sejak hari pertama masuk kerja.
- Mengurangi waktu belajar bagi karyawan baru supaya menjadi kompeten.
- Mempersiapkan promosi ketenagakerjaan pada jabatan yang lebih rumit dan sulit, serta mempersiapkan tenaga kerja pada jabatan yang lebih tinggi yaitu tingkatan pengawasan atau manajerial.
Apa Saja Jenis atau Program Pelatihan Kerja?
Ada beberapa jenis program pelatihan kerja yang perlu dipahami. Di antaranya adalah sebagai berikut:
1. Skills Training
Pelatihan keahlian adalah jenis pelatihan yang sering dijumpai dalam organisasi. Program pelatihannya relatif sederhana, di mana kebutuhan atau kekurangan diidentifikasi melalui penilaian yang jeli. Kriteria penilaian efektifitas pelatihan juga berdasarkan pada sasaran yang diidentifikasi di dalam tahap penilaian.
2. Retraining
Pelatihan ulang berupaya untuk memberikan kepada para karyawan keahlian-keahlian yang mereka butuhkan untuk menghadapi tuntutan kerja yang berubah-ubah. Seperti misalnya, tenaga kerja instansi pendidikan yang biasanya bekerja menggunakan mesin ketik manual mungkin harus dilatih dengan mesin komputer atau akses internet.
3. Cross Functional Training
Pelatihan lintas fungsional akan melibatkan pelatihan karyawan untuk melakukan aktivitas kerja dalam bidang lainnya selain dan pekerjan yang ditugaskan.
4. Team Training
Pelatihan tim adalah pelatihan yang terdiri dari sekelompok individu di mana mereka harus menyelesaikan bersama sebuah pekerjaan demi tujuan bersama dalam tim.
5. Creativity Training
Pelatihan kreativitas berlandaskan pada asumsi bahwa kreativitas dapat dipelajari. Maksudnya adalah tenaga kerja diberikan peluang untuk mengeluarkan gagasan sebebas mungkin yang berdasarkan pada penilaian rasional dan biaya.
Baca juga: Wajib Praktik! 5 Jurus Ampuh Melatih Public Speaking yang Baik
Perusahaan yang ingin sukses pastinya tahu betul bahwa karyawan merupakan salah satu aset berharga yang harus dikembangkan kualitasnya. Tujuannya adalah supaya perusahaan juga dapat bersaing dengan kompetitor lainnya. Perlu juga diingat bahwa kualitas daya saing suatu perusahaan juga akan sangat ditentukan oleh kualitas karyawan di dalamnya. Jadi, jangan ragu untuk mengirimkan karyawan Anda dalam program pelatihan kerja yang paling tepat, sesuai dengan kebutuhan perusahaan.
Selain itu, sebagai pemimpin atau pemilik usaha, Anda pun dituntut untuk terus meluaskan wawasan. Silakan Anda mengikuti kursus, seminar, atau semacamnya untuk terus menambah wawasan supaya bisnis Anda semakin berkembang dan sukses. Selain Anda bisa menjadi bagian dalam Seminar Business Revolution bersama dengan Tung Desem Waringin. Seminar ini dikemas dengan proses yang High-Impact, dengan banyak latihan, games, studi kasus, bahkan ada ”Hot Seats” dan langsung praktik. Dalam seminar ini, Anda akan belajar 10 bisnis modul untuk membuat Anda kaya melalui bisnis. Jangan sampai Anda melewatkan kesempatan paling menggiurkan ini. Daftar segera!