Belajar Mengenai Aset, Jenis-Jenis, dan Cara Mengelola yang Tepat

Istilah aset selalu dikaitkan dengan kekayaan atau harta kepemilikan. Nyatanya, aset memiliki definisi yang luas dan berkaitan erat dengan operasional perusahaan. Namun, aset juga bisa dimiliki oleh perseorangan atau individu. Lalu sebenarnya, apa arti dari aset tersebut? Apa saja jenis-jenisnya? Temukan jawabannya dengan membaca artikel di bawah ini sampai tuntas.
Definisi Aset
Dikutip dari halaman kbbi.kemendikbud.go.id, aset memiliki dua arti yaitu sesuatu yang memiliki nilai tukar, dan yang kedua aset adalah modal atau kekayaan. Aset juga umum disebut sebagai aktiva yang mencakup harta kekayaan milik perseorangan atau badan usaha. Keberadaan aktiva di dalam sebuah perusahaan sangat penting karena mempengaruhi kegiatan bisnis, terutama pada operasionalnya. Di sisi lain, aktiva juga punya nilai investasi yang nantinya akan berguna di masa depan. Kesimpulannya, aktiva merupakan sesuatu yang memiliki nilai ekonomi yang akan memberikan manfaat baik sekarang atau nanti.
Aktiva memiliki beberapa sifat mutlak yaitu sebagai sumber daya, dapat diperjualbelikan, bisa dicairkan ke dana tunai, milik individu dan badan usaha, punya nilai atau manfaat di masa mendatang, bisa dipindahtangankan, serta didapat pada hasil transaksi ekonomi di masa lalu. Jadi, aktiva tak hanya terbatas pada perusahaan atau badan usaha saja, tapi juga berlaku untuk individu. Karena sifatnya yang memiliki nilai ekonomi, membuat aktiva bisa diperjualbelikan atau dipindahtangankan melalui itikad jual beli atau dipinjamkan.
Sebuah benda juga bisa disebut sebagai aktiva apabila bisa dikonversikan ke pecahan tunai atau dana cash. Umumnya, sebuah aktiva atau aset nantinya akan memiliki nilai yang terus meningkat seiring dengan berjalannya waktu. Kepemilikan aktiva juga tidak harus bersumber dari pendapatan pribadi, tapi juga hibah serta hak pemakaian oleh orang lain.
Jenis-Jenis Aset
Sumber: freepik
Aktiva memiliki banyak jenis dan dibedakan berdasarkan wujud, konversi, dan juga penggunaannya. Informasi selengkapnya bisa disimak sebagai berikut.
1. Bentuk Fisik atau Wujud
Berdasarkan bentuk fisiknya, sebuah aktiva dibagi menjadi dua yaitu asset berwujud dan asset tak berwujud. Aset berwujud disebut dengan istilah tangible assets, sedangkan yang tidak berwujud disebut dengan intangible asset.
-
Tangible Assets/Aktiva Berwujud
Merupakan jenis aktiva yang bisa dilihat secara fisik dengan kedua bola mata. Selain itu, jenis aktiva ini juga bisa dikontrol oleh panca indera yang lainnya. Aktiva yang berwujud ini umumnya juga tidak akan mengalami penyusutan nilai. Beberapa contoh aktiva berwujud antara lain tanah, bangunan, uang tunai, mesin, peralatan kantor, persediaan bahan, dan surat-surat berharga.
-
Intangible Assets/Aktiva Tak Berwujud
Sesuai dengan namanya jenis asset yang satu ini tidak dapat dilihat dan dirasakan oleh panca indera. Dengan kata lain aktiva tak berwujud tidak memiliki bentuk fisik. Contoh dari aktiva tak berwujud meliputi merek, brand, hak cipta, hak paten, franchise, izin usaha, dan perjanjian-perjanjian penting.
2. Sifat Konversi
Konversi merupakan proses perubahan dari satu bentuk atau format tertentu ke bentuk atau format yang lain. Dalam hal ini, aktiva dibedakan menjadi dua yaitu aktiva tetap dan aktiva tidak tetap. Berikut penjelasannya.
-
Aktiva Tetap
Aktiva tetap adalah jenis asset yang sulit dikonversikan atau diubah ke dalam bentuk kas atau lainnya. Contoh-contohnya yaitu mesin, peralatan, tanah, dan juga bangunan.
-
Aktiva Tidak Tetap
Berbeda dengan aktiva tetap, aktiva tidak tetap justru bersifat likuid atau mudah diubah ke dalam bentuk lainnya. Hal-hal yang bisa disebut sebagai aktiva tidak tetap antara lain saham, deposito, surat berharga, dana tunai, dan lain-lain.
3. Penggunaannya
Terakhir, aktiva atau aset juga dikategorikan berdasarkan penggunaannya. Dalam hal ini aktiva ditinjau berdasarkan fungsi, kegunaan, serta tujuannya dalam kepemilikan badan usaha atau perseorangan. Jenis aktiva ini juga dibagi menjadi dua yaitu asset operasional dan asset non operasional.
-
Aset Operasional
Aktiva operasional adalah jenis aset yang dipakai untuk aktivitas bisnis yang meningkatkan pendapatan. Beberapa contohnya adalah uang cash, mesin, alat-alat, bangunan, dan lain-lain.
-
Aset Non Operasional
Jika aktiva operasional dipakai untuk menunjang kegiatan bisnis, lain halnya dengan aktiva non operasional. Segala harta dan kekayaan yang termasuk dalam aktiva non operasional tidak dilibatkan untuk kepentingan bisnis, tapi masih bisa menghasilkan pendapatan. Contoh dari aktiva non operasional antara lain lahan kosong, surat berharga, investasi jangka [endek, dan sebagainya.
Perlunya Melakukan Manajemen Aset
Sumber: freepik
Pengelolaan asset penting untuk dilakukan baik bagi individu atau perusahaan demi mendapatkan tujuan yang diinginkan. Seperti yang sudah disinggung juga sebelumnya bahwa keberadaan aset menjadi investasi yang bisa menghasilkan keuntungan bagi Anda di masa depan. Hal tersebut tentunya bisa diwujudkan apabila segala aktiva berhasil dikelola dengan baik dan bijak.
Tak sekedar untuk mencapai tujuan atau mendatangkan keuntungan, adanya manajemen asset juga meminimalisir berbagai risiko yang mungkin ditimbulkan dari aktiva tersebut. Pada dasarnya ada banyak manfaat yang bisa didapat jika pengelolaan aktiva ditangani dengan serius dan benar. Lebih dari itu, semua aset yang dimiliki akan terjaga keamanan serta nilainya.
Mari belajar bagaimana cara mengelola aset yang benar bersama pakarnya! Dengan bergabung ke dalam Seminar Financial Revolution, Anda tak hanya tahu bagaimana cara memiliki aset, mengelola aset, atau bahkan menambah aset. Bersama master trainer no. 1 di Indonesia, Tung Desem Waringin, Anda akan diajak untuk memaksimalkan aset yang ada sebagai modal investasi yang akan mendatangkan pendapatan super dahsyat di masa depan. Segera daftar sekarang juga sebelum kuota penuh!