Artikel

Dapatkan informasi terbaru dari Kami

Jangan Salah, Begini Perbedaan Pailit dan Bangkrut yang Perlu Dipahami

Ternyata masih ada banyak orang yang menganggap bahwa pailit dan bangkrut adalah hal yang sama, padahal kedua hal tersebut memiliki perbedaan.

Kira-kira, apa saja perbedaan pailit dan bangkrut, serta apa penyebab terjadinya kedua kondisi tersebut?

Perbedaan Pailit dan Bangkrut Dalam Dunia Bisnis

Kata pailit berasal dari bahasa Perancis yaitu failite yang artinya adalah kemacetan dalam pembayaran. Pailit juga bisa diartikan sebagai sebuah proses di mana seorang debitur mengalami kesulitan keuangan untuk membayar utangnya yang telah dinyatakan oleh pengadilan. Pengadilan yang berhak untuk menggugat yaitu pengadilan niaga, karena debitur tersebut tidak bisa membayar utang-utangnya. Persoalan kepailitan ini merupakan suatu persoalan ketidakmampuan untuk membayar utang.

Sementara itu, bangkrut adalah keadaan sebuah perusahaan yang menderita kerugian besar hingga jatuh atau dapat disebut dengan gulung tikar. Penyebab kebangkrutan sebuah perusahaan adalah karena kerugian yang dialaminya. Itu artinya, perusahaan yang mengalami kebangkrutan adalah perusahaan dengan kondisi keuangan yang tidak sehat. Sedangkan pailit, dalam kondisi keuangan yang sehat pun perusahaan dapat dinyatakan pailit karena utang.

Penyebab Terjadinya Pailit dan Bangkrut

perbedaan pailit dan bangkrut

Jika sebuah perusahaan memiliki dua utang yang belum dibayar, maka perusahaan itu sudah memenuhi syarat untuk dipailitkan. Beberapa perusahaan yang mengalami pailit biasanya disebabkan oleh beberapa hal, di antaranya adalah sebagai berikut:

  • Perusahaan tidak mampu menangkap setiap kebutuhan konsumen.
  • Perusahaan terlalu fokus pada pengembangan suatu produk.
  • Memiliki ketakutan yang berlebihan, sehingga menjadikan tidak fokus untuk melayani kebutuhan konsumen. Kondisi ini harus diwaspadai karena bisa menghambat kinerja perusahaan yang pada akhirnya akan membawa efek kehancuran.
  • Berhenti melakukan inovasi, sehingga akan menyebabkan perusahaan tersebut kalah dalam persaingan dan tertinggal.
  • Kurang peka atau kurang mengamati pergerakan pesaing atau kompetitor.
  • Mematok harga yang terlalu mahal.
  • Perusahaan punya tanggungan utang terlalu tinggi, yang menjadi penyebab utama dari kepailitan suatu perusahaan.

Perusahaan yang mengalami kebangkrutan biasanya ditandai oleh adanya indikator manajerial dan juga operasional. Selain itu, pertumbuhan ekonomi yang rendah juga bisa menjadi indikator yang cukup penting pada lemahnya peluang bisnis.

Pada umumnya, bangkrut disebabkan oleh dua hal utama, yaitu:

  • Faktor-faktor eksternal di luar kewenangan pengusaha, seperti kebijakan IMF menutup sejumlah bank di Indonesia yang juga mempunyai dampak pada pengusaha-pengusaha maupun buruh.
  • Adanya miss management, seperti tahun 1998 IMF yang memaksa menutup sejumlah bank di Indonesia sehingga bank-bank di Indonesia bangkrut, banyak perusahaan di Indonesia juga ikut bangkrut.

Baca juga: Efektif! 9 Cara Membangun Kerjasama Tim yang Solid di Perusahaan

Cara Mencegah Bangkrut dan Pailit

perbedaan pailit dan bangkrut

Jika dilihat secara detail, memang ada perbedaan antara pailit dan bangkrut, terutama jika dilihat dari penyebab utamanya. Namun secara umum, kedua kondisi itu bisa disebabkan oleh beberapa hal yang sama yang sebetulnya dapat dicegah sebelumnya.

Berikut ini adalah beberapa cara yang bisa diupayakan untuk mencegah perusahaan mengalami pailit maupun bangkrut:

1. Melakukan Evaluasi Bisnis

Perusahaan yang mengalami pailit maupun bangkrut pada umumnya sudah bisa dideteksi pada jauh-jauh hari, dengan cara melihat apakah ada kemajuan terhadap bisnis yang dijalankan oleh perusahaan tersebut atau tidak. Jika secara umum perusahaan sudah merasa tidak ada kemajuan, bahkan malah mengalami kemunduran, maka segera lakukan evaluasi terkait bisnis yang dijalankan untuk mencegah terjadinya pailit atau bangkrut.

Dalam melakukan evaluasi, melakukan pengecekan secara menyeluruh tentang penyebab ketidakmajuan bisnis adalah sebuah keharusan. Mencari penyebabnya akan menjadi salah satu jalan untuk mencegah bisnis stagnan. Pada umumnya, beberapa penyebab ini bisa jadi karena produk yang ditawarkan kurang sesuai, layanan yang kurang memuaskan, atau harga dan kualitasnya yang kurang baik.

2. Pertimbangkan Ide dari Karyawan dan Minta Pendapat Profesional

Dalam upaya untuk menyelesaikan masalah yang ada, tidak ada salahnya jika seorang pemilik usaha mempertimbangkan ide-ide yang datang, bahkan dari karyawan sekalipun. Selain mempertimbangkan ide-ide dari karyawan, tentunya juga perlu meminta pendapat para profesional. 

3. Meningkatkan Pelayanan Pelanggan

Salah satu penyebab permasalahan keuangan perusahaan bisa jadi akibat pelayanan pelanggan yang kurang baik. Nah, dari meningkatkan pelayanan terhadap pelanggan, kemudian akan didapatkan berbagai feedback terkait bisnis. Feedback dari pelanggan inilah yang bisa memunculkan ide-ide baru dalam melanjutkan bisnis agar tidak mengalami permasalahan. 

4. Meningkatkan Efisiensi

Selanjutnya, melakukan efisiensi dari berbagai sektor di mana efisiensi ini bisa dimaksudkan sebagai sebuah bentuk penghematan atau pengeluaran rutin yang dilakukan oleh perusahaan. Selain itu, efisiensi ini juga bisa berupa pengurangan biaya operasional yang kurang memberikan dampak pada keberlangsungan bisnis.

Baca juga: Punya Bisnis Baru? Ini Pajak Perusahaan yang Wajib Diketahui

Jika dilihat dari definisinya, maka sudah terlihat dengan jelas perbedaan pailit dan bangkrut yang dialami oleh perusahaan. Sebagaimana yang telah disebutkan di atas, bahwa secara umum kedua kondisi tersebut bisa dideteksi sebelumnya dengan cara melihat kondisi bisnis perusahaan. Mendeteksi kondisi bisnis sejak awal tentunya dapat mencegah perusahaan dijatuhi kondisi pailit maupun bangkrut oleh pengadilan niaga.

Dapatkan berbagai tips dan trik untuk mengelola keuangan bisnis secara lebih detail, dengan bergabung dalam Seminar Financial Revolution bersama Tung Desem Waringin.

Tung Desem Waringin akan membeberkan rahasia cepat kaya yang bisa Anda praktikkan. Selama belasan tahun, Tung Desem Waringin telah memberikan seminar, dan selalu berusaha untuk mengajarkan apa yang beliau praktikkan. Jadi, jangan tunda lagi, segera daftarkan diri Anda sekarang juga!