Artikel

Dapatkan informasi terbaru dari Kami

Inilah Jenis Perilaku Konsumtif yang Jadi Penyebab Menumpuknya Utang

Disadari atau tidak, terjeratnya seseorang pada utang itu karena gaya hidup atau perilaku konsumtif. Saat ini, kebanyakan masyarakat Indonesia cenderung lebih konsumtif. Hal ini dapat dilihat dari perilaku untuk memperoleh suatu, baik yang dibayar secara tunai maupun dengan skema kredit. Apalagi banyak barang-barang yang beredar di pasaran semakin murah, maka banyak orang terdorong untuk memiliki gaya hidup di luar pendapatan. 

Seorang social psychologist asal Jerman, yaitu Erich Fromm dalam bukunya The Sane Society menyebutkan bahwa seseorang bisa disebut konsumtif jika mempunyai barang karena pertimbangan status. Jadi, seseorang yang konsumtif akan cenderung membeli barang yang berupa keinginan, bukan kebutuhan. Jumlah barang yang dibeli pada umumnya berlebihan dan tidak wajar demi menunjukkan statusnya. Sementara itu, dalam buku Nuansa Psikologi Pembangunan, Profesor Djamaludin Ancok menerangkan bahwa perilaku konsumtif merupakan sikap individu yang tidak bisa menahan keinginan untuk membeli barang, tanpa melihat fungsi dari barang tersebut.

Secara sederhana, perilaku konsumtif dapat dipahami sebagai suatu sikap atau kecenderungan dalam menggunakan suatu barang tanpa adanya batas yang lebih mengutamakan keinginan daripada kebutuhannya. Di zaman yang sudah serba digital seperti sekarang ini, sudah banyak orang yang terbiasa dalam memenuhi keinginan pribadinya saja. Budaya perilaku konsumtif ini bisa ditemukan dengan mudah di mana pun. Bahkan, perilaku konsumtif sudah menjadi kebiasaan bagi sebagian besar orang agar bisa memenuhi tuntutan gaya hidupnya saja.

Kenapa Perilaku Konsumtif Bisa Terjadi?

perilaku konsumtif

Sumber: Freepik

Berdasarkan KBBI, konsumtif berarti hanya memakai, tidak menghasilkan sendiri, dan bergantung pada hasil produksi pihak lain. Perilaku konsumtif telah tertanam dalam kehidupan sehari-hari masyarakat Indonesia. Buktinya, di Indonesia lebih banyak orang yang hanya gemar mengonsumsi daripada memproduksi sendiri berbagai barang yang dibutuhkan. Dengan alasan kepraktisan, kebanyakan orang lebih memilih membeli apa yang sudah ditawarkan pasar, padahal peluang untuk membuat sesuatu dan dilempar ke pasaran masih sangat banyak.

Ada banyak faktor yang menjadi penyebab gaya hidup konsumtif seseorang, di antaranya adalah pekerjaan dan lingkungan sosial. Untuk dapat diterima di lingkungan kerja atau  lingkungan pergaulan misalnya, seseorang akan berusaha untuk membuat standar hidup yang sama dengan orang-orang di sekelilingnya. Penyebab lain dari perilaku konsumtif adalah menganggap harga murah merupakan hal yang menguntungkan. Padahal sebenarnya, anggapan seperti itu tidak selamanya benar. Dengan semakin sering Anda membeli barang yang murah, maka sejatinya hal itu hanya akan menjadikan diri Anda lebih konsumtif. 

Tips Supaya Terhindar dari Perilaku Konsumtif

perilaku konsumtif

Sumber: Freepik

Lantas, apa dampak negatif perilaku konsumtif? Perilaku konsumtif menyebabkan seseorang bersikap tidak hemat alias boros. Sikap tidak hemat ini tentunya dapat menyebabkan terjebak utang-piutang, menurunkan motivasi untuk menabung, bahkan bisa mengakibatkan sumber dana investasi di Bank juga menurun. Menurut Tung Desem Waringin, perilaku konsumtif bukan merupakan sikap yang baik, apalagi dalam masalah keuangan. Keinginan untuk terus berbelanja tentunya akan membahayakan kondisi keuangan Anda. Jika Anda tidak menghilangkan perilaku konsumtif tersebut, maka Anda akan mengalami kesulitan ekonomi, dan tidak menutup kemungkinan bisa saja Anda malah terlilit utang. Ada beberapa tips supaya Anda dapat terhindar dari perilaku konsumtif, di antaranya adalah sebagai berikut:

1. Berpikir Realistis

Jika Anda membeli barang yang didasarkan pada keinginan tanpa memahami apa kebutuhannya, maka itu merupakan perilaku konsumtif. Membeli barang hanya berdasarkan pada hasrat atau keinginan tanpa tidak tahu kebutuhannya hanya akan menghabiskan uang Anda. Jika ingin membeli barang, maka sebaiknya pikirkan terlebih dahulu apakah barang tersebut merupakan kebutuhan Anda atau tidak.

2. Tetapkan Skala Prioritas

Jika ada penawaran barang-barang baru dan lain sebagainya, jangan terlalu cepat memutuskan untuk membelinya. Tapi, utamakan untuk mengeluarkan uang untuk hal yang menjadi prioritas Anda. 

3. Ubah Pola Pikir

Ubahlah pola pikir Anda terhadap barang untuk menjadikannya sebagai suatu hal untuk menambah gengsi. Sebab pada akhirnya, status sosial yang Anda dapatkan adalah dari tingkah laku dan pemikiran Anda. Jika berbicara soal kepuasan, hendaknya Anda  memikirkan yang sebenarnya menjadi prioritas, seperti pelunasan utang-utang serta menabung untuk jaminan kesehatan dan hari tua Anda kelak.

4. Berpikir Jernih sebelum Memutuskan Sesuatu

Sebaiknya Anda jangan terlalu terburu-buru dalam memutuskan untuk membeli suatu barang. Pikirkan terlebih dahulu, apakah kegunaan barang tersebut sesuai dengan kebutuhan Anda atau tidak. Jangan sampai begitu Anda sudah membelinya, ternyata Anda malah merasa menyesal. 

Itulah beberapa hal yang bisa Anda lakukan untuk menghilangkan perilaku konsumtif pada diri Anda. Untuk tips seputar keuangan lainnya, Anda bisa bergabung dalam Seminar Financial Revolution bersama dengan pembicara terbaik di Indonesia. Dia lah Mr. Tung Desem Waringin, Pelatih Sukses Nomor 1 Indonesia, yang masuk dalam Top 10 eksekutif Indonesia versi Lions Club & Jawa Pos Group, dan merupakan Penulis Buku Best Seller memecahkan Rekor MURI “Financial Revolution” dan “Marketing Revolution”. Bulatkan tekad untuk belajar dan mewujudkan mimpi menjadi kaya. Daftarkan diri Anda sekarang juga!