Artikel

Dapatkan informasi terbaru dari Kami

Pitching adalah Strategi Ampuh Dapatkan Investor Potensial, Coba 10 Tips Ini!

Pitching adalah sebuah istilah yang tentunya tidak asing bagi para pelaku bisnis startup. Setiap startup pasti bersaing untuk menarik minat investor supaya mendanai bisnisnya. Oleh karena itu, kesuksesan pitching sangatlah penting. Pitching biasanya dilakukan oleh pebisnis untuk menjelaskan bisnis mereka kepada klien, investor, maupun konsumen. Ketika pitching di hadapan investor, maka sangat penting bagi Anda untuk melakukan research dan memahami apa yang diharapkan dari sebuah pitch.

Adanya konsep pitching ini merupakan peluang untuk Anda mendatangkan lebih audiens Anda, baik untuk pelanggan potensial, calon investor, atau calon partnership. Ingin tahu lebih banyak seputar pitching? Mari simak ulasan selengkapnya di bawah ini. 

Apa itu Pitching?

Dalam bisnis, pitching adalah kegiatan di mana Anda menyajikan ide-ide bisnis kepada pihak tertentu, contohnya investor maupun calon klien. Tujuan utama pitching adalah untuk memperkenalkan merek, produk, perusahaan, hingga layanan Anda. Pada umumnya, metode yang digunakan dalam pitching adalah dengan menggunakan presentasi singkat kepada pihak lain yang ingin diyakinkan. 

Anda dapat mengembangkan atau menemukan berbagai bentuk pitching bisnis, di antaranya adalah sebagai berikut:

1. Sales Pitch / Elevator Pitch

Sales Pitch merupakan sebuah pesan singkat yang menarik perhatian audiens Anda dan menguraikan rencana bisnis Anda, atau produk dan layanan yang Anda tawarkan. Tujuannya adalah untuk membuat audiens berinvestasi dalam bisnis Anda atau membeli produk maupun layanan Anda.

2. Pitch Deck

Pitch deck yaitu presentasi yang menguraikan rencana bisnis Anda kepada calon investor. Presentasi ini harus mencakup penelitian yang berkaitan dengan produk, persaingan, rencana pemasaran, hingga keuangan perusahaan. Anda juga perlu memberikan pandangan lengkap tentang perusahaan Anda seperti yang ada saat ini, dan nilai potensial yang bisa dimiliki investor untuk meyakinkan keputusan mereka.

3. Interrogative Pitch

Saat berbicara dengan pelanggan, Anda dapat memulai promosi dengan serangkaian pertanyaan. Tentunya, pertanyaan yang berfokus pada masalah yang mereka hadapi dan bagaimana Anda dapat menyelesaikannya. Sebagai contoh, Anda dapat meminta mereka untuk menyebutkan tantangan mereka yang paling signifikan. Pertanyaan-pertanyaan semacam ini bertujuan untuk menarik rasa ingin tahu mereka dan membuat mereka ingin mempelajari lebih lanjut tentang penawaran Anda.

10 Jurus Jitu Melakukan Pitching

pitching adalah

Sebenarnya ada banyak sekali tips dalam melakukan pitching. Beberapa di antaranya adalah sebagai berikut:

1. Mulai dari masalah klien

Hal paling utama yang harus diketahui adalah kebutuhan, ekspektasi, dan juga masalah apa saja yang dihadapi oleh calon klien atau investor. Dengan mengetahui hal tersebut, maka Anda bisa membuat materi pitching yang lebih tepat sasaran.

2. Dekatkan diri dengan calon klien

Tips selanjutnya, Anda harus bisa lebih dekat dengan calon klien jika mereka mempunyai masalah yang sama atau serupa. Orang lain akan lebih mudah untuk dipengaruhi jika Anda dekat dengan mereka. Maka dari itu, cobalah untuk menekankan hal tersebut dalam proses pitching Anda.

3. Lakukan persiapan teknis 

Disadari atau tidak, ternyata berbagai hal yang sifatnya teknis seringkali terlupa ketika  kita sedang bekerja. Padahal, hal tersebut merupakan suatu hal yang harus selalu diingat. Maka dari itu, pastikan agar seluruh dokumen presentasi Anda sudah baik dan bisa dibuka walaupun saat sedang mati lampu. Pastikan Anda mempunyai berbagai persiapan yang matang sebelum memulai pitching di hadapan calon klien atau investor. 

4. Gunakan unique value proposition

Tips selanjutnya, Anda harus bisa memanfaatkan unique value proposition (UVP) yang Anda miliki. UVP merupakan suatu bentuk penjelasan, pernyataan, atau uraian suatu hal yang membuat produk atau layanan Anda berbeda dengan produk lainnya milik kompetitor. Dengan memanfaatkan UVP, maka Anda bisa memikat klien dengan apa yang Anda tawarkan, alih-alih lebih memilih produk atau layanan yang ditawarkan oleh kompetitor.

5. Buka dengan hal yang menarik

Ketika akan memulai presentasi pitching ke calon klien atau investor, pastikan Anda bisa memulainya dengan baik. Sebagai contoh, Anda bisa mengeluarkan data statistik yang sangat mengejutkan atau membukanya dengan sedikit kisah lucu yang menarik. Dengan begitu, calon klien atau investor akan cenderung mendengarkan apa yang ingin Anda katakan dan akan menjadi lebih mudah untuk Anda yakinkan.

6. Sampaikan secara jelas

Presentasi tidak melulu soal konten, sebab cara Anda dalam berbicara juga akan memengaruhi keyakinan calon klien atau investor Anda. Untuk itu, latihlah kemampuan public speaking Anda supaya Anda bisa semakin terdengar dan juga terlihat lebih meyakinkan di mata calon klien atau investor. Hal tersebut nantinya juga akan menjadi nilai lebih untuk Anda.

7. Tunjukkan hasil nyata produk atau layanan Anda

Supaya bisa lebih meyakinkan calon klien, dalam proses pitching Anda bisa menunjukkan bukti nyata atas manfaat utama dari produk maupun layanan Anda. Alih-alih membicarakan fitur kecil yang sangat banyak, Anda bisa coba memerhatikan kembali masalah yang dihadapi klien dan bagaimana produk Anda bisa menjawab permasalahan tersebut. Dengan fokus pada klien, maka produk Anda akan bisa lebih disukai oleh mereka.

8. Jaga durasi supaya tidak terlalu lama

Setiap calon klien atau investor tentunya memiliki waktu yang sangat terbatas. Mereka juga memiliki berbagai kegiatan bisnis lainnya yang tidak bisa ditinggalkan. Maka dari itu, pitching yang baik adalah yang memiliki berdurasi waktu cukup. Artinya, tidak terlalu lama dan tidak juga terlalu sebentar. Susunlah materi pitching secara singkat, padat, dan juga jelas.

9. Akhiri dengan CTA

Tips selanjutnya, janganlupa untuk selalu menyampaikan kalimat call-to-action atau CTA di akhir sesi proses pitching. Hal ini sangat penting supaya calon klien atau investor tahu apa yang selanjutnya harus mereka lakukan. Selain di akhir sesi, Anda juga bisa menyisipkan CTA di tengah maupun di awal sesi presentasi. Semuanya tinggal Anda sesuaikan dengan keperluan serta kondisi saat melakukan presentasi.

10. Selalu follow up

Salah satu hal yang sering terlupakan adalah proses follow up atau menanyakan kembali terkait ketertarikan calon klien atau investor atas apa yang sudah Anda tawarkan. Padahal, proses follow up ini akan menjadi salah satu kunci calon klien atau investor berubah menjadi klien Anda. Sebab, tidak semua orang bisa langsung tertarik dengan pandangan pertama. Terkadang, ada kalanya proses pengenalan di tahap awal hanya berdampak pada brand awareness saja, sehingga ada kemungkinan mereka bisa menjadi klien resmi Anda saat sudah dihubungi kembali.

Baca juga: Memahami Apa itu Financial Planning, Manfaat, dan Tips 8 Melakukannya

Anda bisa mencari orang-orang yang sudah lebih dulu sukses melakukan pitching untuk bisnisnya. Melalui orang-orang sukses tersebut, Anda bisa belajar dari pengalaman mereka. Selain itu, silakan ikut kursus, seminar, atau semacamnya untuk terus menambah wawasan supaya bisnis Anda kian menanjak. Anda bisa menjadi bagian dalam Seminar Business Revolution bersama dengan Tung Desem Waringin. Seminar ini dikemas dengan proses yang High-Impact, banyak latihan, games, studi kasus, bahkan ada ”Hot Seats” dan langsung praktek.

Menariknya lagi, Anda juga akan belajar 10 bisnis modul untuk membuat Anda kaya melalui bisnis. Maka dari itu, jangan sampai Anda melewatkan kesempatan paling menggiurkan ini! Tentunya Anda tidak ingin impian Anda menjadi pengusaha sukses hanya angan belaka, bukan? Bulatkan tekad untuk menimba ilmu sebanyak mungkin melalui Seminar Business Revolution