Artikel

Dapatkan informasi terbaru dari Kami

10+ Pola Asuh Anak agar Optimal Tumbuh Kembangnya!

Pola asuh anak dari orang tua memberikan dampak pada psikologi anak selama dia tumbuh dan berkembang. Pengasuhan yang baik akan berdampak pada kondisi fisik, emosional, sosial dan intelektual anak selama ia hidup. Lingkungan keluarga yang mendukung tumbuh kembang dengan baik akan menciptakan kualitas manusia yang memiliki karakter baik di masa yang akan datang. Berikut ini adalah ulasan lengkap mengenai pola asuh anak yang bisa Anda simak!

Pengertian Pola Asuh Anak

Pola asuh anak adalah tata cara mendidik, memelihara dan membimbing anak dalam keluarga untuk mendukung dan meningkatkan tumbuh kembang kondisi fisik, emosional, sosial dan intelektual dari bayi hingga dewasa. Keluarga khususnya orang tua berperan sebagai pengasuh dan pembimbing harus meletakkan dasar-dasar pendidikan moral, etika dan perilaku yang baik pada anak sehingga tercipta sesuatu yang bermanfaat bagi diri mereka sendiri, keluarga maupun masyarakat.

Jenis dan Efek Pola Asuh Anak

Orang tua harus paham bahwa pola asuh anak memiliki efek pada yang cukup signifikan dalam kehidupan. Keluarga sebagai tempat belajar pertama anak menjadi tempat sentral pembentukan pribadi mereka hingga mereka bisa mandiri dengan kehidupannya. Berikut ini jenis pola asuh anak dan efek pro kontranya yang bisa Anda simak!

1. Pola Asuh Indulgent

Orang tua yang toleran dan sabar adalah yang menerapkan pengasuhan anak dengan jenis indulgent atau permisif. Mereka sangat memberikan kelonggaran kepada anak dan tidak berharap banyak darinya. Bapak atau ibu dengan asuhan seperti ini biasanya tidak konsisten dan tidak ada standar perilaku yang tegas pada anak. Dampak dari pengasuhan seperti ini adalah anak cenderung tidak memiliki disiplin, suka menuntut dan kurang terbangun keterampilan sosialnya.

2. Pola Asuh Neglectful

Pola asuh anak jenis ini adalah yang cuek/lalai/uninvolved terhadap kebutuhan anak secara fisik maupun psikis. Keadaan ini biasanya terjadi pada orang tua yang memiliki masalah pribadi bisa karena kondisi mental yang bermasalah, kriminal, masalah ekonomi dan lainnya. Orang tua tidak tahu tentang kebutuhan dan keinginan anak namun mereka berharap anak bisa mandiri dan tahu kebutuhan mereka sendiri. Dampak dari pengasuhan seperti ini adalah anak tidak bahagia dalam hidupnya, tidak percaya diri, merasa tidak diperhatikan dan dicintai.

3. Pola Asuh Keterikatan

Pengasuhan jenis ini sangat fokus pada anak sehingga semua kebutuhan anak menjadi prioritas orang tua. Parenting bentuk ini sangat mengutamakan bonding sehingga komunikasi yang terjalin banyak menggunakan sentuhan fisik seperti berpelukan, menggendong, tidur bersama, bergandengan dan sentuhan fisik lain. Dampak parenting jenis ini bisa membuat anak merasa aman dan sangat dekat, beberapa anak menjadi seseorang yang sangat perhatian dan memiliki pribadi yang hangat, namun juga bisa menjadi pribadi yang manja.

4. Pola Asuh Authoritative

Pola asuh anak dengan jenis demokratis yang menerapkan komunikasi dua belah pihak untuk menemukan solusi atau suatu hal. Pengasuhan ini mendorong anak untuk bisa menyampaikan pendapat dan membangun rasa percaya dirinya. Orang tua sangat menghormati pendapat anak sehingga hubungan anak dan orang tua sangat dekat dan saling percaya. Sampai sejauh ini, pola asuh ini menjadi yang terbaik untuk diterapkan dalam parenting.

5. Pola Asuh Authoritarian

Orang tua yang otoriter biasanya menerapkan pola asuh anak yang kaku dan ekspektasi tinggi terhadap anak dan harus dituruti. Pengasuhan seperti ini memiliki aturan yang ketat, sangat menuntut namun tidak responsif dan anak tidak diberikan pilihan. Dampak pola asuhan seperti ini adalah anak cenderung agresif terutama di lingkungan luar rumahnya, bermasalah dengan kondisi sosial dan bisa jadi tidak percaya diri ketika berada di sekitar orang asing.

6. Pola Asuh Helikopter

Jenis pola asuh anak ini memiliki ciri-ciri orang tua yang suka mengatur anak pada hampir semua hal. Seperti makanan yang dikonsumsi, baju yang dipakai, teman yang harus mereka jalin dan semua keputusan harus melibatkan orang tua. Orang tua memposisikan diri untuk bisa membantu anak kapanpun terutama ketika mengalami kesulitan. Dampaknya, anak menjadi tidak bisa mendapat kepercayaan dari orang tua karena selalu didikte ketika melakukan sesuatu. Kondisi ini bisa disebabkan oleh trauma orang tua, ketidaksiapan mental berupa kekhawatiran berlebih, dan tekanan dari orang tua lain.

7. Pola Asuh Positif

Orang tua yang menggunakan diskusi sebagai cara untuk berkomunikasi dengan anak dan memutuskan secara adil dengan keterlibatan anak adalah contoh pola asuh anak jenis ini. Orang tua menyiapkan beberapa saran dan solusi positif dan melibatkan anak untuk bisa mengambil keputusan terutama terkait urusan anak. Hal ini membuat anak merasa dilibatkan dalam pengambilan keputusan terkait kepentingan dirinya.

Baca juga : Ini 7 Cara Kembangkan Potensi Anak Hiperaktif secara Cerdas!

pola asuh anak laki-laki

8. Pola Asuh Narsistik

Sebagian besar orang tua menerapkan pola asuh anak dengan cara narsistik dan sangat mendukung minat dan bakat anak. Orang tua yang yang suportif ini membentuk anak cenderung menjadi lebih sombong dan merasa paling bisa. Orang tua harus menyeimbangkan pola asuh anak dengan aktif memberikan nasihat untuk menjadi pribadi yang lebih rendah hati dan ramah terhadap orang lain.

9. Pola Asuh Pendampingan

Pola asuh anak yang baik ini mengedepankan anak untuk bisa melakukan eksplorasi pada sekitarnya dan tetap dalam pantauan. Anak menjadi bebas namun tetap bertanggung jawab karena masih ada kontrol dari orang tua. Pola parenting ini membentuk anak untuk lebih memiliki empati dengan orang lain, percaya diri dan juga menumbuhkan sikap tanggung jawab pada lingkungan sekitarnya.

10. Pola Asuh Hypnosis

Anak susah makan, kecanduan bermain HP, kecanduan game, malas belajar, suka memberontak dan masalah anak-anak yang lain adalah hal wajar yang bisa ditemui para orang tua. Pengasuhan jenis hypnosis yang dilakukan oleh orang tua adalah dengan pemberian sugesti, kalimat-kalimat positif yang bisa membuat anak mengerti. Pemberian sugesti positif ini dilakukan tanpa paksaan dan dengan lembut diberikan kepada anak. Harapannya, anak bisa semakin terbuka dengan orang tua pada segala hal sehingga bisa saling memahami.

11. Pola Asuh Lumba-Lumba

Orang tua selalu ingin anak bisa dengan mudah beradaptasi dengan lingkungan dimanapun ia berada. Anak belajar untuk kreatif dan bertanggung jawab sesuai kondisi dimana ia berada. Pengasuhan jenis lumba-lumba ini cenderung membebaskan anak untuk bisa bersosialisasi dengan orang lain secara terbuka

12. Pola Asuh Mercusuar

Kegagalan menjadi salah satu proses hidup yang harus dilewati setiap orang, tak terkecuali anak Anda. Penerapan pola asuh anak jenis mercusuar berfokus pada membiarkan anak untuk bisa mengalami dan merasakan kegagalan dan konsekuensi yang terjadi. Orang tua hanya menjadi support system memberikan dukungan dan nasehat pada anak supaya bisa menyelesaikan masalahnya secara mandiri.

13. Pola Asuh Holistik

Contoh perilaku yang baik dari orang tua akan memberikan dampak secara langsung pada anak. Mereka belajar dari apa yang orang tua mereka lakukan dan contohkan. Pola asuh anak secara holistik ini memberikan kebebasan agar anak bisa mengembangkan potensi dan minat yang mereka miliki. Selain itu, dengan melihat perilaku baik yang dicontohkan orang tua maka anak bisa belajar untuk bisa menghargai lingkungan sekitarnya dan lebih peka pada kesadaran batin.

Baca juga : Mengenal Macam-Macam Pola Asuh Anak, Mana yang Paling Baik?

Pola asuh anak yang baik sejak dini menjadi bekal ia berkembang dan bertumbuh dewasa dan siap menghadapi dunia. Nilai-nilai yang ditanamkan kepada anak sejak ia kecil bisa membantunya mencapai kesuksesan dalam hidup dan mendukung mimpinya sehingga meraih masa depan yang lebih baik. Bekali anak Anda untuk siap menghadapi perkembangan dunia dan memiliki semangat belajar untuk meraih kesuksesan dengan mengikuti Super Teen & Smartkids Bootcamp by Tung Desem Waringin Resources. Rasakan manfaatnya seperti ribuan anak-anak lain yang lebih bahagia dengan hidupnya. Tunggu apalagi, klik sekarang!