Artikel

Dapatkan informasi terbaru dari Kami

11 Trik Membuat Rincian Pengeluaran Bulanan Rumah Tangga Anti Boncos

Rincian pengeluaran bulanan rumah tangga bisa dijadikan sebagai metode yang efektif dan efisien dalam mencapai tujuan finansial tanpa risiko yang besar. Umumnya menjadi tugas dan tanggung jawab seorang perempuan ketika sudah menikah untuk mengatur keperluan rumah tangga. Besar kecilnya pemasukan rumah tangga harus dikelola dengan baik. Hal ini untuk menghindari defisit keuangan. Terlebih jika kebutuhan hidup rumah tangga yang sering naik turun.

Cara tepat mengelola keuangan rumah tangga dapat Anda simak pada penjelasan berikut: 

1. Mencatat Keluar Masuknya Uang

Hal yang paling dasar dan penting dalam mengelola keuangan rumah tangga yaitu mencatat setiap pemasukan dan pengeluaran harian. Hal ini dilakukan agar Anda bisa mengontrol dan menjaga pengeluaran pendapatan dengan baik. Komunikasikan dengan pasangan untuk Bersama-sama melakukan pencatatan agar tidak terjadi miss komunikasi. 

2. Menghitung Semua Sumber Pemasukan

Jika Anda dan pasangan sama-sama bekerja, alangkah baiknya untuk menghitung semua pemasukan keduanya selama satu bulan. Pemasukan yang dimaksud tidak hanya gaji bulanan saja, bisa dari pemasukan atau insentif lain seperti upah lembur, keuntungan jualan sampingan, keuntungan investasi, dan masih banyak lainnya.

Dengan menghitung semua sumber pemasukan Anda dan pasangan akan lebih mudah membagi alokasi penghasilan ke kebutuhan yang diperlukan setiap bulannya. Ingat, kebutuhan yang diperlukan hanyalah kebutuhan primer atau yang paling penting. 

3. Bedakan Kebutuhan dan Keinginan

Untuk mengelola keuangan rumah tangga yang baik, pastikan Anda bisa membedakan arti dari kebutuhan dan keinginan. Ketika sudah berumah tangga pastikan untuk membelanjakan penghasilan untuk kebutuhan-kebutuhan wajib. Seperti bahan makanan, cicilan, dana darurat, hingga pendidikan untuk di buah hati. 

4. Membagi Keuangan Langsung ke Amplop

Setelah mendapatkan gaji baik gaji pribadi dan pasangan, Anda harus memisahkan setiap dana untuk kebutuhan rumah tangga. Pemisahan dana bisa dilakukan dengan amplop-amplop atau dompet yang sudah bertuliskan kebutuhan selama satu bulan.

Kebutuhan belanja bulanan, dana darurat, cicilan, pendidikan, dan lain-lain harus dipisahkan sesuai alokasi yang sudah direncanakan agar tidak tercampur dan termonitor besarannya. Dengan ini Anda bisa mengukur kebutuhan mana yang belum mencapai target dan bisa menghindari pengeluaran yang tidak sesuai. 

5. Tidak Mudah Tergoda

Saat pergi berbelanja, baik ke mall maupun supermarket, jangan sampai Anda tergoda dengan segala promo atau diskon. Penawaran toko harus disesuaikan dengan kebutuhan yang ada. Jika memang tidak membutuhkan barang tersebut atau bisa ditunda, sebaiknya tidak dibelanjakan. Anda harus berhemat atau menyimpan uang untuk masa depan yang lebih baik. 

6. Bijak Menggunakan Kartu Kredit

Menggunakan kartu kredit tentu dirasa meringankan biaya bulanan saat itu. Namun, jika Anda tidak bijaksana dalam menggunakan kartu kredit, maka secara tidak sadar membuat keuangan menjadi membengkak di kemudian hari. Hal ini karena sifat kartu kredit yang mempermudah Anda untuk berbelanja atau menginginkan sesuatu, sehingga pengeluaran yang dilakukan menjadi tidak terkontrol. 

7. Memilih Tempat Belanja yang Lebih Murah

Memilih tempat belanja untuk membeli kebutuhan bulanan menjadi hal penting. Karena selisih harga dari toko satu dengan yang lain mampu menghemat pengeluaran yang cukup efisien. Contohnya pasar, supermarket, toko kelontong, dan toko online biasanya mematok harga yang berbeda-beda. Anda harus pintar-pintar dalam meriset harga dari beberapa tempat untuk menekan pengeluaran. 

Baca juga : Tips Disayang Pasangan! Begini 5 Cara Mengatur Keuangan Rumah Tangga yang Tepat

rincian pengeluaran bulanan rumah tangga keluarga

8. Menghindari Utang

Usahakan untuk tidak berutang atau mengambil cicilan lagi jika masih ada cicilan berjalan. Jika Anda sudah terlanjur memiliki utang, maka Anda harus memberi prioritas untuk melunasi utang tepat waktu dan berkomitmen Bersama pasangan untuk tidak menambah hutang lagi. Lebih baik hidup berhemat dan tidak berfoya-foya jika hanya untuk menuruti gengsi. 

9. Memasak Sendiri Dibandingkan Makan Di Luar

Konsumsi biasanya menjadi salah satu alokasi yang paling membengkak. Hal ini karena godaan manusia untuk mencicipi kuliner satu dengan yang lain. Pastikan budget makanan tidak membengkak dengan memasak sendiri atau membawa bekal ketika sekolah. Ada kalanya Anda makan atau jajan di luar sekali dalam sebulan, jika dirasa masih ada sisa pendapatan di akhir bulan. 

10. Alokasikan Dana Darurat

Di awal bulan, pastikan Anda sudah mengalokasikan untuk dana darurat. Sehingga sewaktu-waktu membutuhkan dana yang lebih banyak, Anda bisa memanfaatkan dana darurat tersebut. Nominalnya tidak harus besar, sesuaikan dengan kemampuan keuangan Anda. Jika Anda sudah berhasil mengalokasikan dana darurat, artinya kondisi keuangan rumah tangga dalam kategori sehat. 

11. Konsisten dengan Prinsip Berhemat

Anda dan pasangan harus berkomitmen untuk hidup hemat setiap saat. Jika tidak dalam keadaan darurat usahakan untuk tidak menghambur-hamburkan uang. Anda dan pasangan harus kompak untuk menerapkan prinsip berhemat. Mengelola keuangan rumah tangga dinilai sehat jika pengeluaran tidak melebihi pemasukan.

Contoh rincian

Contoh rincian pengeluaran bulanan rumah tangga di bawah ini bisa Anda jadikan panduan untuk membuat list belanja bulanan, yaitu:

Alokasi pengeluaran bulanan rumah tangga Gaji 10 juta

PengeluaranAlokasi Bulanan
BerasRp 330.000
Mie instanRp 120.000
MinyakRp 45.000
TelurRp 30.000
SayuranRp 200.000
GasRp 250.000
Perlengkapan mandiRp 150.000
Peralatan kebersihan rumahRp 100.000
Obat-obatanRp 100.000
ListrikRp 300.000
AirRp 60.000
BensinRp 200.000
Servis kendaraanRp 100.000
Biaya sekolahRp 350.000
Cicilan rumahRp 4.000.000
Cicilan motorRp 1.000.000
Dana darurat dan tabunganRp 1.500.000
TOTALRp 8.835.000
SISARp 1.165.000

Baca juga : Populer! 9 Aplikasi Catatan Keuangan Ini Bikin Financial Tetap Stabil

Rumah tangga yang memiliki kondisi finansial stabil adalah praktik kerja sama yang baik antara suami dan istri. Hal ini tentu saja tidak lepas dari pengetahuan mengelola finansial yang baik. Tambah wawasan Anda dalam pengelolaan finansial agar tujuan keuangan Anda segera tercapai dengan join bersama ribuan orang lain yang sudah merasakan perubahannya. Ikuti Seminar Financial Revolution bersama pakar keuangan terbaik di Indonesia, Mr. Tung Desem Waringin. Daftar sekarang, seat terbatas!