Artikel

Dapatkan informasi terbaru dari Kami

Awas! Kenali 7 Ciri-ciri Saham Gorengan Ini Sebelum Terlambat

Selain investasi bodong, Anda juga harus waspada dengan yang namanya saham gorengan. Sudah banyak orang yang menjadi korban dari praktik permainan saham yang dilakukan oknum tak bertanggung jawab tersebut. Walaupun terjun di dunia saham memang memiliki risiko cukup tinggi, tapi jika tahu cara analisis yang benar dan tepat, Anda bisa mengeruk keuntungan sesuai harapan. Kabar baiknya, penjualan saham rekayasa ini masih bisa dikenali, sehingga Anda bisa lebih waspada dan terhindar dari tipu muslihat saham tersebut. Informasi selengkapnya dapat Anda simak melalui artikel berikut ini.

Pengertian Saham Gorengan secara Singkat

Bagi investor pemula, sebaiknya hati-hati dengan praktik saham ini agar tidak menjadi salah satu korbannya. Sebelum mengenali ciri-cirinya, simak dulu apa yang dimaksud dengan saham gorengan itu sendiri. Saham gorengan adalah jenis saham yang harganya dimanipulasi atau direkayasa dengan sengaja untuk mendapatkan keuntungan. 

Umumnya, saham tersebut punya fundamental yang kurang kredibel, tapi mengalami lonjakan harga karena ulah oknum tertentu. Para pelaku pastinya orang-orang berduit yang sengaja memborong sejumlah saham demi mendapatkan return dari retail. Tindakan curang ini memang cukup meresahkan karena banyak korban yang merugi dalam jumlah yang besar. 

Cara kerja para pelaku saham rekayasa tersebut juga sangat licik. Para pelaku akan membeli saham tertentu dalam jumlah yang banyak kemudian menjaga harganya supaya naik. Setelah itu, mereka berusaha mengelabui para investor retail dengan membentuk opini menarik yang mengajak para investor tersebut untuk membeli saham gorengan. 

Saat harga saham tersebut naik, maka hal ini jadi kesempatan para pelaku dalam mengumpulkan profit yang diinginkan dengan cara menjualnya. Saat Anda terjebak dalam manipulasi harga saham ini, maka bersiaplah untuk menelan pil pahit atau kerugian karena harganya cenderung anjlok setelah terjual.

Baca juga: 8 Ciri-ciri Investasi Bodong dan Cara Cerdas Menghindarinya

Yuk! Kenali Ciri-cirinya

Supaya terhindar dari jebakan saham gorengan, kenali dan pahami ciri-cirinya sebagai langkah antisipasi. Berikut ciri-ciri saham gorengan yang perlu Anda tahu.

1. Kenaikan Harga Tidak Wajar

Harga saham yang naik turun adalah hal yang lumrah. Namun, Anda patut curiga dan mawas saat mendapati kenaikan harga saham yang tidak wajar atau terlalu besar. Umumnya, kenaikan harga saham memiliki selisih yang tidak terlampau jauh. Jadi, apabila Anda menemui harga saham tertentu naik dengan persentase lebih dari 10%, besar kemungkinan saham tersebut sudah direkayasa oleh bandar.

2. Masuk dalam List UMA

UMA merupakan singkatan dari Unusual Market Activity. Istilah ini merujuk pada pengertian pergerakan harga saham yang tidak wajar. Biasanya UMA akan mengumumkan saham-saham yang mengalami kenaikan atau penurunan drastis dalam kurun waktu tertentu. Dengan kata lain, UMA bisa jadi sinyal bagi para investor untuk berhati-hati saat akan bertransaksi di saham tersebut. Perlu Anda ketahui, kenaikan saham yang tidak wajar tersebut umumnya terjadi hingga lebih dari 2 hari dengan kenaikan mencapai batas terbesar harian senilai 20%, 25%, dan 35% per harinya.

3. Penawaran Tinggi tapi Kondisi Perusahaan Tidak Sehat

Jebakan bandar berikutnya menunjukan hal yang kontras antara harga saham dengan kondisi perusahaan terkini. Apabila Anda mendapati harga saham tinggi padahal kondisi fundamental perusahaan sedang tidak baik, bisa jadi itu adalah trik licik sang bandar yang sedang memanipulasi harga. Oleh sebab itu, cek kembali kondisi perusahaan sebelum membeli saham perusahaan tersebut ya!

4. Bid dan Offer Terpantau Tidak Wajar

Selain harga saham, permintaan dan penjualan atau yang dikenal juga dengan istilah bid dan offer terlihat tidak wajar. Penjualan saham umumnya lebih sedikit dan hal tersebut jadi alasan kenapa harga saham meroket. Di saat-saat ini, bandar akan menunggu adanya investor yang lengah dan masuk ke perangkap saham gorengan tersebut.

Baca juga: 6 Tips Cepat Kaya dari Investasi Saham untuk Pemula

5. Volume Perdagangan Mencurigakan

Saham yang sudah direkayasa, biasanya juga memiliki volume perdagangan yang besar. Bahkan angkanya bisa melebihi transaksi saham dari berbagai emiten unggulan. Umumnya, kenaikan volume perdagangan tersebut merupakan permainan bandar yang secara sengaja membeli dalam jumlah banyak sehingga membuat harganya naik drastis.

6. Sulit Dianalisis

Saham gorengan biasanya juga sulit dianalisis secara fundamental karena kinerja keuangan tidak sebanding dengan kenaikan harga saham yang tinggi. Selain itu, rasio keuangan dan valuasi saham terlalu tinggi jika dibandingkan dengan emiten kompetitor. 

Apabila Anda mendapati kejanggalan seperti valuasi perusahaan yang perhitungan PBV-nya mencapai 20 kali hingga 100 kali dibandingkan emiten pesaing, sebaiknya urungkan niat untuk membeli saham di perusahaan tersebut. Secara teknikal, saham rekayasa juga jarang ditransaksikan sehingga sulit dianalisis.

7. Pelaku Berasal dari Emiten Baru

Jebakan bandar sering disebarkan melalui emiten baru. Sekalipun sudah terdaftar di OJK, bisa jadi emiten tersebut adalah dalang dibalik saham gorengan yang meresahkan para investor. Umumnya emiten baru menawarkan harga murah dengan kinerja perusahaan yang belum diketahui. Untuk menyiasatinya, Anda bisa membeli dalam jumlah yang kecil dan terus memantau pergerakannya secara berkesinambungan.

Baca juga: 4 Cara Sukses dan Kaya dari Trading Saham ala Warren Buffet

Tips Menghindari Saham Gorengan

saham gorengan

Sumber: Freepik

Dunia saham dikenal sebagai ladang gurih yang menawarkan keuntungan besar dan bisa membuat Anda kaya raya dalam waktu yang relatif cepat. Namun, hal ini juga harus dibarengi dengan pengetahuan mendalam tentang cara bermain saham yang benar agar tidak terjaring ke dalam jebakan saham gorengan. Untuk menghindarinya, simak berbagai tips berikut ini.

1. Beli dalam Jumlah Kecil

Dunia saham memang penuh risiko, oleh karena itu Anda harus jeli dalam melakukan analisis saham di pasar modal. Sebaiknya tanamlah saham di beberapa perusahaan untuk menghindari risiko terjebak saham yang sudah direkayasa. Selain itu, batasi pembelian saham dengan membeli dalam jumlah yang kecil maksimal 10% untuk saham gorengan. Sebagai investor pemula, sebaiknya prioritaskan untuk membeli saham blue chip agar portofolio saham yang dimiliki tetap sehat.

2. Jangan Terlalu Lama Ditahan

Dalam melakukan transaksi jual beli saham, Anda tentunya sudah menargetkan keuntungan yang ingin didapat. Oleh sebab itu, jangan terlalu lama menahan saham tersebut dan terus memantau pergerakan saham di pasar modal.

3. Ambil Risiko Cut Loss

Jual beli saham tak hanya melulu tentang mendapatkan keuntungan, ada kalanya Anda harus rela untuk menerima kerugian. Agar kerugian tidak terlalu besar, beranikan diri untuk melakukan cut loss pada saham tersebut berapapun harga yang tertera saat itu. Jika dipertahankan, justru risikonya akan jauh lebih besar mengingat saham gorengan memiliki prospek masa depan yang tidak pasti.

Baca juga: Hati-hati Tertipu! Ini 3 Syarat Utama Aplikasi Trading Saham Anti Penipuan

Orang yang melek finansial pasti akan menyisihkan sebagian uangnya untuk investasi. Dari sekian banyak instrumen investasi yang ada, investasi saham jadi opsi yang banyak diminati karena menawarkan keuntungan yang tinggi. Agar tidak terjebak ke dalam permainan saham gorengan, sebaiknya bekali diri dengan ilmu finansial yang tepat. 

Bergabunglah ke Seminar Financial Revolution yang akan dipandu oleh para pakar-pakar finansial terbaik di Indonesia, salah satunya adalah Tung Desem Waringin atau TDW. Jangan lewatkan penawaran ini karena kuotanya terbatas! Untuk informasi pendaftaran dan lain-lainnya, Anda bisa klik di sini.