Artikel

Dapatkan informasi terbaru dari Kami

Saham Syariah: Pengertian, Perbedaannya dengan Konvensional, dan Tips Investasi

Ada banyak sekali ragam investasi di Indonesia yang bisa dipilih. Tidak hanya jenisnya, namun juga berbagai kriteria di dalamnya yang disesuaikan dengan hukum agama melalui fatwa, termasuk saham syariah. Mungkin saat ini Anda masih bertanya-tanya, apa sesungguhnya perbedaan saham syariah dengan yang konvensional? Pada dasarnya, transaksi saham syariah sama dengan saham konvensional. Namun, yang membedakan di antara keduanya adalah kriteria yang ada di dalamnya. Simak ulasan di bawah ini untuk memahami lebih detail mengenai perbedaan keduanya.

Mengenal Lebih Dekat dengan Saham Syariah

saham

Melansir laman Indonesia Stock Exchange, saham syariah adalah efek berbentuk saham yang tidak bertentangan dengan prinsip syariah di Pasar Modal. Definisi saham dalam konteks saham syariah ini merujuk pada definisi saham pada umumnya yang diatur di dalam Undang Undang maupun peraturan OJK lainnya. Terdapat dua jenis saham syariah yang diakui di Pasar Modal Indonesia, yaitu:

  1. Pertama, saham yang dinyatakan memenuhi kriteria seleksi saham syariah berdasarkan peraturan OJK Nomor 35/POJK.04/2017 tentang Kriteria dan Penerbitan Daftar Efek Syariah.
  2. Kedua, saham yang dicatatkan sebagai saham syariah oleh emiten atau perusahaan publik syariah berdasarkan peraturan OJK nomor 17/POJK.04/2015.

Semua saham syariah yang terdapat di Pasar Modal Syariah Indonesia, baik yang tercatat di BEI maupun tidak, dimasukkan ke dalam Daftar Efek Syariah (DES) yang diterbitkan oleh OJK secara berkala, yaitu setiap bulan Mei dan November.

Apa Bedanya dengan Saham Konvensional?

Saham konvensional mencakup perusahaan yang bergerak di bidang apa saja, sedangkan untuk saham syariah, perusahaan tidak boleh bergerak di bidang usaha yang melanggar syariat Islam. Saham syariah mengharuskan perusahaan memiliki utang berbasis bunga yang lebih kecil daripada asetnya. Sedangkan saham konvensional bebas. Keuntungan yang investor syariah dapatkan sama seperti investor saham konvensional, yaitu berupa capital gain dengan keuntungan investasi yang berasal dari selisih harga jual dan beli, serta deviden (bagi hasil dari keuntungan perusahaan). Keuntungan lainnya dalam berinvestasi dengan saham jenis ini adalah:

  1. Anda bisa melakukan investasi yang sesuai syariat agama Islam.
  2. Ada saham-saham yang juga likuid dan masuk ke indeks LQ45.
  3. Ada juga saham-saham blue chip yang minim risiko penurunan harga yang terlalu dalam.

Daftar Saham Syariah

Terdapat 3 indeks saham di Indonesia yang bisa dipilih untuk berinvestasi, yaitu indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI), Jakarta Islamic Index (JII), dan Jakarta Islamic Index 70 (JII70 Index).

  1. ISSI yang diluncurkan pada tanggal 12 Mei 2011 adalah indeks komposit saham syariah yang tercatat di BEI. ISSI adalah indikator dari kinerja Pasar Saham Syariah Indonesia. Konstituen ISSI juga telah tercatat dalam DES terbitan OJK. Dengan begitu, BEI tidak akan melakukan seleksi terhadap saham-saham syariah yang masuk ke dalam ISSI.
  2. JII adalah indeks saham yang pertama kali diluncurkan di Pasar Modal Indonesia pada tanggal 3 Juli 2000. Konstituen JII hanya terdiri dari 30 saham paling likuid yang tercatat di BEI. Peninjauan saham yang terhimpun di JII dilakukan sebanyak dua kali dalam satu tahun, yaitu pada Mei dan November, mengikuti jadwal review DES oleh OJK.
  3. JII70 Index adalah indeks saham yang diluncurkan BEI pada tanggal 17 Mei 2018. Konstituen JII70 ini hanya terdiri dari 70 saham paling likuid yang tercatat di BEI.

Tips Investasi di Saham

saham

Dalam berinvestasi saham memang ada kemungkinan Anda bisa mendapatkan keuntungan yang besar dalam waktu singkat. Tapi ada juga kemungkinan Anda justru bisa mendapatkan kebalikannya. Maka dari itu, mempelajari mengenai berinvestasi saham secara mendalam sangatlah penting. Semua jenis saham memiliki yang namanya risiko yang bisa memberikan Anda kerugian dan kesulitan dalam berinvestasi.

Untuk menghindari atau memperkecil risiko kerugian saat investasi saham, jawabannya hanya satu. Yaitu mencari informasi dan belajar sebanyak mungkin mengenai saham, profil risikonya, emiten yang ada pada masing-masing indeks saham, serta berkonsultasi langsung dengan mereka yang sudah berpengalaman. Berikut ini ada beberapa tips investasi saham ala Tung Desem Waringin yang perlu Anda perhatikan:

1. Alokasi Dana

Alokasi dana adalah salah satu prinsip paling penting dalam investasi yang harus Anda miliki untuk bisa melihat pasar saham dalam negeri yang menggiurkan. Investasi dalam pasar apapun pasti tidak akan jauh dari ancaman kerugian, sehingga Anda harus bisa mengalokasikan dana yang Anda miliki. Tung menyarankan untuk investasi sebesar 10% dari aset dan dana yang Anda miliki. Setelah itu, usahakan untuk secepat mungkin mengambil modal setelah berinvestasi sebesar 10%.

Cara ini dinilai sangat efisien karena dapat membantu Anda merasa jauh lebih tenang apabila terjadi kerugian di investasi yang sudah Anda lakukan sebesar 10%. Dari cara ini juga, Anda dapat mengambil separuh dari hasil investasi sebesar 10% di kemudian hari, dan kesempatan selanjutnya.

2. Hasilkan Cash Flow

Cash flow adalah hal utama yang harus diperhatikan ketika Anda memutar uang yang Anda miliki. Ini juga membuat cash flow menjadi prinsip penting investasi yang harus Anda miliki. Jika Anda hanya melakukan investasi untuk capital gain, maka keadaan sulit, seperti pandemi dan force majeure lainnya, akan membuat Anda habis tidak tersisa karena tidak ada cash flow. Untuk itu, penting bagi Anda melakukan investasi membentuk cash flow. Dan akan jauh lebih baik lagi apabila investasi dapat melampaui suku bunga bank.

3. Tingkatkan Kesabaran

Tingkat kesabaran menjadi hal yang paling utama dalam berinvestasi. Banyak sekali investor yang tidak sabar dan langsung menerapkan gaya hidup hedonisme, padahal investasi belum melebihi income yang didapatkan. Meningkatnya gaya hidup sebelum investasi menggunung dan menjadi passive income yang melebihi gaji adalah langkah yang salah untuk dilakukan. Untuk itu, Anda peelu meningkatkan kesabaran terlebih dahulu agar investasi yang dilakukan menjadi maksimal dalam jangka waktu panjang.

Menurut Tung Desem Waringin dalam bukunya \”The Secret To be Rich\”, Anda harus berinvestasi sesuai dengan umur dan keberanian Anda dalam mengambil risiko. Tapi ingat, tetaplah berinvestasi! Dan investasi pertama yang paling penting adalah investasi ke dalam pendidikan Anda, bagaimana cara bisnis dan berinvestasi. Jika Anda ingin tahu bagaimana pemula sekalipun bisa profit dari saham konvensional maupun saham syariah, bergabunglah dalam Seminar Stock Revolution! Anda akan diajari oleh pakarnya langsung, yaitu Tung Desem Waringin bagaimana cara menabung saham yang benar, hingga menghasilkan profit yang dahsyat. Daftar sekarang, dapatkan penawaran paling menarik!