Rahasia Bisnis Anti-Rugi! Lakukan Strategi Penetapan Harga yang Tepat!

Sebetulnya, ada banyak jenis strategi penetapan harga alias pricing strategy yang bisa digunakan supaya bisnis tidak merugi. Namun kenyataannya, pricing strategy sering dilupakan oleh kebanyakan business developer. Padahal, pemilihan strategi yang tepat bisa melejitkan penjualan. Kira-kira, apa saja strategi penetapan harga yang tepat?
Sebelumnya, Anda harus paham dulu apa itu strategi penetapan harga. Pricing strategy mengacu pada metode yang digunakan oleh bisnis atau perusahaan untuk menentukan harga produk atau layanan mereka. Hampir semua perusahaan mendasarkan harga produk pada biaya produksi, tenaga kerja, iklan, lalu menambahkan persentase tertentu, supaya mereka bisa memperoleh keuntungan. Harga sendiri adalah komponen marketing yang bisa menentukan pendapatan suatu perusahaan. Pasalnya, penentuan harga yang tepat akan menciptakan demand atau permintaan yang optimal dari pihak konsumen dan partner bisnis. Dengan begitu, dapat dikatakan bahwa menetapkan harga merupakan salah satu faktor kunci bagi badan usaha demi meraih keuntungan.
Lantas, kenapa strategi penetapan harga sangat diperlukan? Salah satu tujuan penetapan harga adalah untuk mencapai target bisnis, memperoleh keuntungan penjualan, meningkatkan serta mengembangkan produksi, dan memperluas target pemasaran bisnis itu sendiri. Melakukan pricing strategy juga akan mendapatkan banyak manfaat dan keuntungan. Di antaranya adalah sebagai berikut:
- Perusahaan dapat dengan mudah untuk menembus pasar.
- Perusahaan bisa memerintahkan poin harga yang lebih tinggi.
- Membuktikan data kesediaan konsumen membayar secara riil.
- Membantu perusahaan dalam mengembangkan produk yang lebih berkualitas.
- Meningkatkan fokus pada layanan pelanggan, dan mempromosikan loyalitas pelanggan.
- Meningkatkan nilai serta image brand.
Bagaimana Strategi Penetapan Harga yang Tepat?
Strategi penetapan harga sangatlah penting bagi perkembangan bisnis perusahaan. Sebab, dengan menetapkan harga yang tepat, maka perusahaan bisa mendapatkan angka demand produk yang tinggi dan penjualan akan ikut meningkat. Meskipun demikian, menentukan harga produk bukan merupakan proses yang bisa disepelekan. Untuk mencapai harga yang paling sesuai dengan kebutuhan bisnis, maka pihak perusahaan harus mengikuti langkah-langkah tertentu. Berikut ini ada beberapa hal yang perlu diperhatikan:
1. Kerangka Strategi Penetapan Harga
Pemilihan strategi penetapan harga yang tepat sangat penting untuk mencapai tujuan perusahaan. Ingat, harga akan memengaruhi permintaan, keuntungan, dan posisi produk di pasar. Selain itu, penetapan harga juga akan berimplikasi pada biaya. Misalnya, perusahaan menjual pada harga yang tinggi, maka biasanya akan membutuhkan biaya promosi yang besar. Sebab, perusahaan harus meyakinkan konsumen bahwa produk memang memiliki kualitas dan fitur yang unggul.
2. Faktor Pertimbangan dalam Strategi Penetapan Harga
Sedikitnya ada tiga faktor pertimbangan utama dalam penetapan harga. Di antaranya adalah:
- Biaya
- Pelanggan
- Jenis produk
- Target pasar
- Pesaing
- Elastisitas harga dari permintaan
- Siklus hidup produk
3. Jenis Strategi Penetapan Harga
Dalam klasifikasi yang lebih luas, para ahli membedakan pendekatan penetapan harga menjadi dua kelompok utama, yaitu penetapan harga berbasis pasar, artinya perusahaan lebih mempertimbangkan faktor pasar (pelanggan dan pesaing) dalam menetapkan harga. Dan penetapan harga berbasis biaya, artinya biaya produksi menjadi pertimbangan utama dalam menetapkan harga. Terdapat empat kategori dalam penetapan harga berdasarkan biaya yaitu:
- Cost-Plus Pricing Method, yaitu harga jual per unit ditetapkan berdasarkan biaya produksi per item ditambah margin laba yang diinginkan.
- Fixed Fee Pricing, yaitu penetapan harga yang berasal dari jumlah biaya yang sudah dikeluarkan oleh produsen produk lalu ditambahkan sejumlah fee yang sudah disepakati, sehingga laba yang diperoleh tidak mempengaruhi dari harga jual barang.
- Target Pricing, yaitu penetapan harga dilakukan berdasarkan target pengembalian investasi yang diinginkan.
- Markup Pricing, yaitu dengan menambahkan harga beli dengan laba yang diinginkan. Pada umumnya metode ini digunakan oleh para reseller atau dropshipper.
Contoh Rumus Strategi Penetapan Harga
Berikut ini adalah contoh strategi penetapan harga dengan metode Penetapan Harga Biaya Plus (Cost-Plus Pricing Method) yang perlu diperhatikan:
Rumus harga jual produk: Biaya total + margin = harga jual
Contohnya:
Anda adalah pengusaha pakaian dan mendapatkan order dari konsumen sebanyak 100 pcs kemeja. Biaya yang dikeluarkan untuk memproduksi diperkirakan mencapai Rp10.000.000 dengan rincian sebagai berikut:
- Biaya bahan baku Rp5.000.000
- Biaya konveksi Rp5.000.000
Melihat dari biaya tersebut, jika Anda ingin laba sebesar 10% dari biaya total, maka:
Rp10.000.000 + (10% x Rp 10.000.000) = Rp11.000.000 (harga untuk 100 pcs kemeja)
Dengan demikian, untuk setiap kemeja akan dijual dengan harga Rp110.000.
Baca juga: Benarkah Direct Selling Janjikan Keuntungan Luar Biasa? Simak Faktanya di Sini!
Itulah salah satu rumus strategi penetapan harga yang perlu Anda pahami. Dengan strategi penetapan harga yang tepat, maka Anda bisa meningkatkan omzet penjualan pada bisnis Anda. Dengan langkah yang tepat, bukan tidak mungkin penjualan Anda bisa mencapai target yang diharapkan, bahkan sampai berkali-kali lipat.
Jika ingin tahu lebih banyak mengenai pengelolaan bisnis supaya berkembang pesat dan dahsyat, Anda harus belajar dengan pakarnya. Tung Desem Waringin punya segudang strategi marketing yang dibagikan dalam bukunya berjudul Marketing Revolution. Menariknya lagi, Anda bisa belajar strategi penjualan secara langsung dengan bergabung dalam Seminar Sales & Marketing Revolution. Silakan daftarkan diri Anda, dan bersiap untuk mewujudkan mimpi Anda menjadi pebisnis yang sukses!