90% Bisnis Hancur Tanpa Talent Mapping! Apa itu?
Ijazah dan transkrip nilai saja tak cukup untuk mendeskripsikan kualitas dari calon karyawan. Oleh sebab itu, sebuah perusahaan perlu melakukan talent mapping pada proses rekrutmen yang dilakukan, supaya SDM yang diterima sesuai dengan yang dibutuhkan. Proses pemetaan bakat tersebut tak hanya berguna pada saat tes seleksi masuk saja tapi juga menjadi aset perusahaan untuk waktu kedepan. Yuk cari tahu manfaat dan cara melakukannya melalui artikel berikut ini.
Pengertian Talent Mapping
Sebelum membahas manfaatnya, ketahui dulu arti dari talent mapping itu sendiri. Talent mapping adalah sebuah tes atau proses assessment untuk memastikan bakat yang ada di dalam diri seseorang agar nantinya bisa dikembangkan dan berguna baik bagi karyawan dan juga perusahaan. Dalam proses rekrutmen, hal ini memiliki peran krusial dan membantu perekrut atau bagian personalia dalam menentukan kandidat yang dibutuhkan.
Pemetaan bakat secara umum terdiri dari 34 jenis yang hasilnya akan keluar secara urut mulai dari yang paling dominan hingga yang paling lemah. Namun tes bakat tersebut tak hanya berlaku untuk orang dewasa saja, tapi juga untuk usia anak-anak. Lalu sebenarnya, apa saja tujuan dari pemetaan bakat tersebut?
Seperti yang sudah disinggung sebelumnya bahwa tujuan utama dari talent mapping adalah untuk menggali bakat terpendam yang dimiliki seseorang. Namun tak hanya itu saja, pemetaan bakat juga berguna untuk meningkatkan bakat tersebut supaya bisa berkembang secara maksimal. Dalam dunia kerja, hal ini dapat membantu seseorang untuk mengenali potensinya sejak dini sehingga tahu pasti bidang kerja atau keahlian yang sesuai dengan bakat yang dimiliki.
Alih-alih fokus dengan kelemahan dan berusaha memperbaikinya. Pemetaan bakat membantu seseorang untuk mengabaikan kekurangan tersebut dan mengutamakan potensi yang dimiliki untuk dikembangkan secara optimal. Saat seseorang mengetahui bakatnya, dan bekerja di bidang atau perusahaan yang tepat, maka kinerja dan output yang dihasilkan juga bisa sesuai harapan. Hal ini nantinya sama-sama menguntungkan baik bagi diri sendiri maupun perusahaan.
Baca juga: 8 Tips Membuat Struktur Organisasi Perusahaan untuk Penempatan Karyawan yang Tepat
Manfaat Talent Mapping
Proses assessment pada pemetaan bakat sangat bermanfaat baik bagi diri sendiri maupun perusahaan. Banyak orang yang tidak sadar dengan potensi yang ada di dalam dirinya. Melalui talent mapping tersebut, maka akan diketahui apa saja bakat dan kelemahan yang dimiliki. Saat mengetahui kenyataan tersebut seseorang jadi tahu hal-hal apa saja yang harus dikembangkan demi meningkatkan kualitas diri. Selain itu, hal ini juga memudahkan seseorang dalam menentukan bidang pekerjaan, posisi atau perusahaan yang akan dilamar kedepannya.
Bagi perusahaan, pemetaan bakat akan mempermudah proses rekrutmen dan memudahkan perekrut dalam mencari kandidat yang tepat. Bagian personalia juga mampu mempertimbangkan jenis pekerjaan atau jabatan yang cocok untuk calon karyawan tersebut. Selain bermanfaat pada saat proses seleksi, pemetaan bakat juga bisa menjadi tolak ukur atau penilaian pada saat terjadi mutasi jabatan atau bidang pekerjaan sesuai dengan kebutuhan perusahaan.
Baca juga: Kenapa Manajemen Risiko Penting?Jaminan Bisnis Anda Langgeng Lho!
Cara Tepat Melakukan Talent Mapping
Sumber: freepik
Pemetaan bakat bisa dilakukan dengan beberapa cara. Secara umum, hal tersebut akan melalui beberapa proses yaitu assessment talent mapping, assessment personal strength statement, serta strength typologi ST 30. Selain itu, pemetaan juga bisa dilakukan dengan menggunakan tools yang bernama 9 Box Model yang dipopulerkan oleh McKinsey. Ulasan lebih lengkap bisa Anda simak di bawah ini.
1. Assessment Talent Mapping
Assessment talent mapping merupakan tes atau penilaian bakat yang berisi 170 pertanyaan terkait sifat, bakat, dan produktivitas dalam diri tiap individu. Melalui tes tersebut akan diketahui bakat apa saja yang mendominasi dalam diri seseorang.
2. Assessment Personal Strength Statement
Pemetaan bakat juga dilakukan melalui assessment personal strength statement. Dalam tahapan ini ada 114 kegiatan atau tes yang harus dijalani. Dari 114 aktivitas tadi, 99 diantaranya berhubungan dengan peran individu, sedangkan 15 sisanya berkaitan dengan keahlian yang dimiliki. Hasil tes tersebut nantinya akan menentukan minat, bakat, dan skill yang dimiliki.
3. Strength Typologi ST 30
Tes yang berisi 30 tipologi manusia ini bertujuan untuk menilai produktivitas pada diri seseorang secara cepat dan tepat dan mengetahui kemampuan yang apa saja yang sebenarnya dikuasai.
4. 9 Box Model
Pemetaan bakat juga bisa dilakukan dengan memanfaatkan talent mapping tools yang bernama 9 Box Model. Sembilan kotak tersebut disusun menjadi tiga deret ke bawah dan tiga deret menyamping. Penggunaan tools ini dinilai lebih unggul karena tak hanya mendeteksi keahlian saja, tapi juga menemukan potensi lain yang masih samar.
Hasil tes yang menunjukkan seseorang ada di posisi kotak paling kiri baik di bagian atas, tengah, dan bawah merupakan orang-orang yang butuh pelatihan dan peninjauan lebih jauh dalam memaksimalkan potensi yang dimilikinya. Namun, hasil penilaian yang menunjukkan posisi kotak paling kanan menjadi tanda bahwa orang tersebut memiliki talenta yang besar bahkan berpotensi menjadi pemimpin di waktu yang akan datang.
Baca juga: Wajib Praktik! 5 Jurus Ampuh Melatih Public Speaking yang Baik
Proses talent mapping dalam rekrutmen sebuah perusahaan sangat penting untuk dilakukan. Hal tersebut bisa menjadi sebuah investasi yang nantinya bermanfaat bagi kemajuan perusahaan. Tak hanya mempertimbangkan bakat terpendam saja, ada banyak hal lain yang perlu pebisnis tahu dalam mencari kandidat terbaik dalam sebuah perusahaan.
Selain itu, seorang pebisnis juga harus paham cara memotivasi karyawan sehingga nantinya mereka akan lebih jujur dan loyal pada perusahaan. Ketahui strateginya dengan mengikuti Seminar Business Revolution bersama Tung Desem Waringin atau TDW. Segera daftarkan diri Anda di sini sebelum kuota habis karena seat terbatas!
