Sukses Bisnis dengan Menentukan Target Pasar Secara Tepat

Agar perusahaan bisa memperoleh keuntungan sebanyak-banyaknya, penentuan target pasar harus dilakukan dengan tepat. Penentuan target dapat dilakukan setelah perusahaan melakukan segmentasi pasar atau pengelompokan pasar berdasarkan karakteristik tertentu.
Ada beberapa langkah yang harus dilakukan sebelum pengusaha menetapkan contoh target pasar, yang akan diuraikan sebagai berikut.
1. Mengenali Target
Sebelum memasarkan produk pada konsumen, seorang pengusaha harus mengenali target pasar dengan baik. Hal ini penting dilakukan karena produk yang akan dipasarkan berkorelasi secara kuat dengan target pasar yang diincar.
Demografi target seperti umur dan jenis kelamin, status ekonomi dan latar belakang budaya calon adalah beberapa hal yang harus dipahami pengusaha. Dengan memahami semua itu, pengusaha pun bisa menentukan target pasar yang sesuai dengan produk yang ditawarkan.
2. Memahami Perilaku Target
Setelah mengidentifikasi target pasar, pengusaha perlu memahami lebih jauh perilaku pasar yang dituju. Kecenderungan belanja atau cara konsumen berbelanja merupakan beberapa contoh perilaku calon target yang tidak boleh dilewatkan oleh pengusaha.
Dengan memahami perilaku konsumen, pengusaha dapat lebih mudah menentukan target pasar dan memformulasikan strategi pemasaran yang sesuai.
3. Mengetahui dan Cermat Terhadap Persaingan
Bukan hal yang tidak mungkin apabila produk yang dibuat oleh sebuah perusahaan memiliki kompetitor. Untuk memenangkan hati dan loyalitas calon pembeli, pengusaha harus cermat melihat celah dari kompetitor.
Berangkat dari celah tersebut, pengusaha bisa menghasilkan produk yang lebih baik atau strategi pemasaran yang lebih baik agar bisa diterima pasar yang dituju.
4. Membuat Brand Positioning
Brand atau merk merupakan hal yang tidak dapat dipisahkan dari sebuah produk. Dengan memiliki brand, sebuah produk akan terlihat lebih meyakinkan. Faktanya, sebagian besar konsumen lebih tertarik membeli produk dengan brand yang telah terkenal.
Oleh karena itu, untuk membentuk target pasar, pengusaha perlu membuat brand yang meninggalkan kesan kuat di dalam benak konsumen. Pengusaha bisa memberikan kesan bahwa produk yang ditawarkan berbeda dari yang lain.
Apabila produk telah memiliki brand positioning yang kuat, penjualan produk pun dapat meningkat. Selanjutnya, pengusaha hanya perlu menjaga brand untuk memaksimalkan potensi pasar.
5. Mengevaluasi Target Pasar dan Respon Pasar
Setelah produk berhasil dipasarkan, pengusaha perlu melakukan evaluasi terhadap ketertarikan konsumen pada produk yang ditawarkan. Selain itu perusahaan juga perlu melihat bagaimana strategi pemasaran yang dilakukan berdampak pada penjualan.
Evaluasi ketertarikan target pasar terhadap produk yang ditawarkan perlu dilakukan mengingat hal tersebut secara langsung berdampak pada angka penjualan. Apabila ternyata konsumen tidak tertarik terhadap produk, pengusaha harus kembali melakukan riset mengenai kebutuhan target pasar.
Sedangkan evaluasi respon pasar dilakukan supaya pengusaha dapat melihat kembali seberapa efektif strategi pemasaran yang dilakukan. Apabila pasar merespon dengan baik, maka pengusaha dapat memperhatikan strategi pemasaran yang dilakukan.
Sebaliknya, jika respon pasar tidak sesuai dengan harapan, pengusaha bisa menyusun kembali strategi pemasaran yang harus dilakukan.
Baca Juga: Tingkatkan Penjualan Hingga 100% dengan Teknik Marketing yang Tepat
Contoh Segmentasi Target Pasar
Setelah memahami betapa pentingnya mengetahui cara menentukan target pasar dalam merintis sebuah usaha. Sebagai kelanjutannya, berikut ini merupakan beberapa contoh segmentasi target pasar yang bisa dijadikan referensi terutama bagi pengusaha pemula.
1. Segmentasi Demografi
Segmentasi demografi merupakan hal yang paling mendasar dan terpenting dalam pembuatan target market. Adapun pengelompokkan demografi berdasarkan pada:
- jenis kelamin
- usia
- tingkat pendidikan
- tingkat pendapatan
- pendidikan
Dari pengelompokan inilah Anda bisa mengetahui apakah produk atau brand yang akan Anda pasarkan cocok dengan klasifikasi di atas.
Seperti contohnya jika produk yang akan Anda pasarkan berupa kosmetik untuk menunda penuaan dini.
Anda tidak akan memasarkannya kepada perempuan remaja yang berumur 12-17 tahun melainkan kepada wanita berumur 30 tahun ke atas.
2. Segmentasi Geografik
Segmentasi ini merupakan pengelompokan target market berdasarkan lokasi atau wilayah. Adapun hal-hal yang mendasarinya:
- lingkungan
- kode pos
- kode area
- kota
- provinsi
- wilayah
Segmentasi ini bertujuan untuk mengetahui kebutuhan masing-masing para target market dengan harapan setiap wilayah memiliki kebutuhan yang berbeda.
Contohnya seperti penjualan pupuk pastinya akan lebih laris jika di pasarkan di daerah atau wilayah yang memiliki banyak perkebunan.
3. Segmentasi Psikografis
Dalam segmentasi ini, Anda akan membagi target pasar berdasarkan kelas ekonomi, kepribadian atau preferensi gaya hidup.
Segmentasi ini dibagi menjadi masyarakat berdasarkan tingkat pendidikan, tingkat pendapatan, jenis pekerjaan dan sebagainya.
Klasifikasi gaya hidup melibatkan nilai, kepercayaan, minat, dan sebagainya.
Segmentasi psikografis didasarkan pada teori bahwa pilihan yang dibuat seseorang saat membeli produk atau jasa adalah cerminan dari preferensi gaya hidup mereka atau kelas sosio-ekonomi.
Baca Juga: Jangan Salah, Ternyata Ini Fungsi dan Tujuan Marketing bagi Perusahaan
Supaya lebih mudah dalam menyusun target pasar secara tepat dan dapat mendatangkan keuntungan berlipat-lipat, Anda perlu bergabung dalam Seminar Business Revolution untuk mempelajari lebih banyak lagi ilmu bisnis. Tung Desem Waringin, seorang pakar bisnis dan motivator nomor 1 di Indonesia, sudah menyiapkan banyak sekali ilmu dan jurus jitu yang terbukti ampuh untuk membuat bisnis bisa meraup keuntungan luar biasa.
Ada banyak tema-tema menarik yang akan Anda pelajari, daftar sekarang juga dan pastikan Anda menjadi salah satu bagiannya!