Tips Menggunakan Teknik Analisis Chart Pattern saat Trading Saham

Apakah selama ini Anda sudah pernah trading saham, atau mungkin sudah sering melakukannya? Anda tentu sudah tidak asing dengan chart pattern, bukan?
Dalam dunia trading dan investasi, harga yang disepakati oleh penjual dan pembeli digambarkan oleh sebuah titik, di mana titik-titik harga tersebut kemudian digabung menjadi sebuah chart. Chart yang terbentuk dari gabungan titik-titik harga dalam periode tertentu itu nantinya akan membentuk sebuah pola. Itulah yang dinamakan chart pattern. Pola inilah yang nantinya akan memberikan sinyal apakah trend pergerakan harga instrumen akan berlanjut (continuation), membalik (reverse), atau bisa membalik sekaligus berlanjut (bilateral).
Perlu dipahami, tidak semua trend continuation memiliki makna positif begitupun sebaliknya, trend reversal juga bukan berarti negatif. Nah, tugas dari seorang trader adalah berhasil mengidentifikasi apakah pola tersebut memberikan makna negatif atau positif dan mengambil keputusan yang tepat dari hasil analisis tersebut.
Mengenal Jenis-Jenis Chart Pattern
Ada beberapa jenis chart pattern yang perlu diperhatikan dalam penggunaan chart pattern dalam dunia trading, di antaranya adalah sebagai berikut:
1. Continuation Chart Pattern
Pola chart ini adalah trend pergerakan suatu harga aset yang akan terus berlanjut, entah itu ada gangguan ataupun tidak dalam kondisi harga naik ataupun turun. Ada beberapa pola yang seringkali muncul atau bersifat umum dalam continuation chart pattern, di antaranya adalah:
- Pennant, pola ini terjadi ketika trend garis resistance dan garis support bergerak ke arah yang sama dan berujung runcing (kalau garis resistance menunjukkan trend penurunan, maka garis support menunjukkan trend kenaikan harga begitupun sebaliknya).
- Flag (bendera), yaitu chart pattern yang terjadi ketika garis resistance dan support bergerak ke arah yang sama. Berbeda dari bentuk pennant, ujung pertemuan kedua garis ini tidak runcing seperti sebuah sisi bendera, di mana pola ini bisa menjadi pertanda kalau harga akan naik, turun, atau akan sideways.
- Wedges, pada pola ini garis resistance dan support bergerak ke arah yang sama dengan tingkat kemiringan kedua garis tersebut berbeda. Rising wedges adalah pola chart yang terjadi kalau garis support lebih miring dibandingkan garis resistance, sedangkan descending wedges adalah pola chart yang terjadi kalau garis resistance lebih miring dibandingkan garis support.
- Cup and handle pattern, bentuknya mirip dengan gambar cangkir dan gagangnya. Pola ini cukup jarang terjadi karena proses pembentukannya memakan waktu 7 sampai 64 minggu.
2. Reversal Chart Pattern
Reversal Chart Pattern adalah kebalikan dari continuation pattern di mana pola ini merupakan pola sebuah grafik harga aset yang menunjukan pergerakan harga akan berbalik dari turun menjadi naik ataupun sebaliknya. Ada beberapa jenis reversal chart pattern, di antaranya adalah head and shoulder, dan double top atau double bottom.
3. Bilateral Chart Pattern
Garis resistance dan support pada pola ini bergerak ke arah yang sama, tetapi salah satu dari kedua garis tersebut berbentuk datar atau stabil. Maka dari itu pola ini menunjukan trend continuation dan reversal sekaligus.
Salah satu bentuk pola yang termasuk pada kategori bilateral chart pattern ini adalah pola triangle yang dibagi menjadi beberapa bagian yaitu, ascending triangle, descending triangle dan symmetric triangle.
Baca juga: Hati-Hati Tertipu! Ini 3 Syarat Utama Aplikasi Trading Saham Anti Penipuan
Tips Menggunakan Teknik Analisis Chart Pattern
Setelah Anda mengerti apa itu teknik analisis chart pattern dari mulai pengertian dan jenisnya, ada beberapa tips yang dapat Anda gunakan dalam penggunaan teknik analisis chart pattern, di antaranya adalah sebagai berikut:
1. Memanfaatkan Berbagai Variasi Grafik
Tips pertama yang dapat Anda gunakan adalah dengan cara memanfaatkan variasi grafik. Variasi grafik ini biasanya sudah banyak disediakan di aplikasi trading, jadi Anda tidak perlu kesusahan untuk mendapatkan informasi tersebut.
Dalam penggunaan variasi grafik tersebut, tentunya terdapat fungsi dan informasi yang berbeda dan unik. Oleh karena itu, grafik tersebut dapat digunakan sebagai informasi tambahan di luar pola chart itu sendiri.
2. Memanfaatkan Indikator Teknis Lainnya
Untuk mendapatkan sinyal yang akurat, tentunya diperlukan bantuan lain, misalnya menggunakan indikator teknis yang mampu mengkonfirmasi analisis chart pattern yang Anda gunakan. Hal tersebut cukup penting karena dengan menggunakan grafik chart pattern saja biasanya tidak cukup untuk mengkonfirmasi sinyal untuk menentukan harga atau trend akan naik atau turun bahkan sideways.
Biasanya, indikator teknis tersebut telah disediakan oleh para broker dengan aplikasinya, jadi Anda tinggal memanfaatkan fitur tersebut. Tetapi Anda harus paham terlebih dahulu akan konsep dari indikator teknis yang akan Anda gunakan. Jadi, jangan sembarangan!
Baca juga: 4 Cara Sukses dan Kaya dari Trading Saham ala Warren Buffet
Sebetulnya, ada salah satu hal yang paling krusial sebelum Anda memutuskan untuk terjun ke dunia investasi. Anda harus memastikan dan memahami betul berbagai unsur penting di dalamnya. Kemudian jika sudah betul-betul mendalaminya, silakan Anda investasi mulai sekarang!
Kata Tung Desem Waringin, mulailah berinvestasi sejak dini demi masa depan Anda yang cemerlang. Anda memang harus segera mulai investasi, apapun dan bagaimanapun itu, tetaplah berinvestasi.
Kalau Anda ingin tahu bagaimana pemula bisa profit dari saham, Anda perlu bergabung dalam Seminar Stock Revolution. Jangan sia-siakan kesempatan ini, daftar sekarang juga!