Artikel

Dapatkan informasi terbaru dari Kami

Kenapa Pebisnis Harus Tahu Cara Menghitung BEP? Ternyata Ini 7 Alasannya!

Sumber: freepik

Dalam dunia bisnis, dikenal sebuah istilah BEP yang merupakan singkatan dari Break Even Point. Istilah tersebut merujuk pada kondisi balik modal dimana total penjualan yang didapat setara dengan pengeluaran yang sudah digelontorkan selama ini. Saat sebuah bisnis berada di fase tersebut, Anda tidak dalam posisi mendapatkan keuntungan maupun kerugian. Simak penjelasan tentang apa itu BEP dan cara menghitung BEP pada artikel berikut ini.

Pengertian BEP/Break Even Point

Seperti yang sudah disinggung sebelumnya bahwa Break Even Point atau BEP merupakan kondisi dimana sebuah perusahaan tidak sedang memperoleh keuntungan maupun kerugian karena pemasukan yang didapat setara dengan modal yang sudah dikeluarkan. Secara operasional, omzet yang dihasilkan hanya mampu menutup biaya tetap (fixed cost) serta biaya variabel (variabel cost). 

Lalu apa parameter yang menandai bahwa sebuah perusahaan tersebut sedang untung atau rugi? Keuntungan terjadi apabila total penjualan lebih besar atau melebihi total fixed cost dan variable cost. Namun, jika penjualan hanya bisa menutup sebagian variable cost dan fixed cost, maka perusahaan tersebut mengalami kerugian. Perhitungan BEP sangat penting untuk dilakukan supaya perusahaan bisa menentukan harga produk yang tepat dan mengelola biaya operasional dengan lebih baik.

Baca juga: Memahami Apa Itu Marketing Mix dan Penerapannya dalam Bisnis

Manfaat Menghitung BEP

cara menghitung bep

Sumber: Freepik

Di dalam sebuah perusahaan atau bisnis, unsur-unsur perhitungan Break Even Point sangat penting karena mempengaruhi keuntungan yang bisa diperoleh. Selain itu, manfaat BEP bisa Anda simak dalam ulasan berikut ini.

1. Menghitung Total Biaya atau Pengeluaran Pasca Produksi

Melakukan perhitungan BEP memberikan banyak manfaat bagi perusahaan, salah satunya adalah mengetahui total atau jumlah keseluruhan biaya produksi yang sudah dikeluarkan. Rincian biaya dapat Anda ketahui secara rinci meliputi biaya tetap (fixed cost) dan juga biaya variabelnya.

2. Mengatur Harga Jual

Cara menghitung BEP yang tepat juga bermanfaat untuk menentukan harga jual produk yang menghasilkan keuntungan.

3. Efisiensi dalam Proses Produksi

Perhitungan BEP juga bisa membantu perusahaan dalam melakukan efisiensi produksi untuk menekan biaya operasional, sehingga keuntungan diharapkan bisa lebih optimal.

4. Mencegah Kerugian

Dari perhitungan BEP, Anda juga bisa melakukan analisis untuk menghindari kerugian bagi perusahaan.

5. Menentukan Laba yang Ingin Dicapai

Perhitungan Break Even Point juga bisa jadi tolak ukur dalam menentukan laba yang ingin dicapai sebuah perusahaan. Perlu Anda ketahui, untuk menentukan harga jual yang menguntungkan, kalkulasinya dilakukan dengan cara menghitung BEP dan menambahkannya dengan margin profit.

6. Mengetahui Kapan Balik Modal

Sesuai dengan pengertian dari Break Even Point itu sendiri, Anda bisa mengetahui kapan waktu bagi perusahaan untuk balik modal melalui perhitungan BEP baik dengan metode per unit produksi atau metode rupiah.

7. Melakukan Analisis Perolehan Profit Bisnis

Manfaat lain dari perhitungan Break Even Point untuk membantu Anda dalam melakukan analisis perolehan laba dari kegiatan produksi dalam perusahaan. Perhitungan laba tersebut juga jadi dasar pengetahuan mengenai profitabilitas perusahaan.

Baca juga: Disposable Income: Pengertian dan Cara Jitu Mengelolanya

Cara Menghitung BEP

Perhitungan Break Even Point (BEP) bisa memakai dua cara yaitu dengan metode unit produksi dan metode rupiah. Berbagai komponen penting yang erat hubungannya dengan BEP adalah biaya tetap (fixed cost), biaya variabel (variabel cost), harga jual (selling price), pendapatan (revenue), dan laba (profit).

Sesuai dengan namanya, fixed cost merupakan biaya yang bersifat statis, tidak mengalami perubahan, dan tetap dianggarkan walaupun tidak ada aktivitas produksi, sebagai contohnya adalah upah pegawai. Kebalikannya, biaya variabel adalah jenis biaya tidak tetap yang nominalnya bisa berubah-ubah tergantung dari naik turunnya produksi, misalnya adalah biaya bahan baku, packing, dan lain-lain.

Istilah selling price mengacu pada harga jual tiap unit produk atau jasa. Pendapatan atau revenue, merupakan total pendapatan yang diperoleh penjual, dan profit adalah pemasukan yang dikurangi fixed cost dan variabel cost. Berikut ini adalah rumus perhitungan Break Even Point (BEP) dengan metode unit dan rupiah. 

Cara Menghitung BEP dengan metode unit produksi:

Total Biaya Tetap : (harga jual per unit produk – biaya variabel per unit produk)

Cara Menghitung BEP dengan metode rupiah:

Total Biaya Tetap : (1 – variabel cost per unit produk : harga jual per unit)

Baca juga: Omzet adalah Pendapatan Kotor, Begini 7 Cara Meningkatkannya

Membangun sebuah bisnis memang bukan perkara untung rugi semata karena ada banyak hal atau pengetahuan yang harus dimengerti, termasuk cara menghitung BEP atau Break Even Point. Oleh sebab itu, terjun ke dunia bisnis juga harus diimbangi dengan ilmu yang cukup agar usaha yang ditekuni bisa berkembang lebih besar dari sebelumnya.

Agar bisa mewujudkannya, Anda bisa melakukan investasi ilmu bisnis melalui Seminar Business Revolution untuk menyerap pengetahuan dari pebisnis sukses terkemuka seperti Tung Desem Waringin atau TDW. Jadilah pebisnis handal yang bermental sukses dengan ikut serta dalam seminar bergengsi tersebut. Mari daftarkan diri Anda sekarang juga karena seat  terbatas!