Artikel

Dapatkan informasi terbaru dari Kami

3 Teknik Buat Catatan yang Efektif dan Efisien, Ajarkan pada Anak Anda!

Sebagai orang tua, Anda mungkin pernah menjumpai anak Anda malas belajar atau sulit untuk memahami materi pelajarannya. Tak dipungkiri, mata pelajaran di sekolah memang ada banyak sekali. Mungkin terlintas dalam benak anak Anda, bagaimana bisa mempelajari seluruh materi pelajaran yang banyak itu? Tak perlu risau, karena sebetulnya ada cara seru yang bisa dilakukan untuk membuat pelajaran lebih mudah untuk dipahami dan diingat. Caranya adalah dengan teknik atau metode buat catatan yang efektif dan efisien.

Berdasarkan sebuah penelitian, dikatakan bahwa menulis atau buat catatan sesuatu dengan tangan cenderung membuat materi lebih mudah untuk diingat. Itu artinya, anak hanya perlu menuliskan kembali bagian-bagian pelajaran yang penting pada buku catatan. Kemudian supaya materi pelajaran itu lebih mudah diingat dan membuat anak lebih enjoy saat belajar, Anda bisa mengajarkan pada anak untuk membuat catatannya lebih menarik. Misalnya menggunakan highlighter color atau stabilo pada tiap bagian judul. Dengan warna-warna yang menarik, maka anak akan menjadi mudah ingat bagian-bagian penting pelajarannya. Teknik buat catatan yang efektif dan efisien selengkapnya dapat dilihat pada ulasan di bawah ini.

3 Teknik Buat Catatan yang Efektif dan Efisien

buat catatan

Setidaknya ada tiga metode membuat catatan yang efektif dan efisien yang bisa diterapkan. Berikut ini adalah penjelasan dari ketiga metode tersebut. Mari simak, dan ajarkan pada anak Anda!

1. Metode Visual

Apakah anak Anda lebih suka catatan yang penuh warna dan hiasan? Jika iya, maka metode ini paling cocok bagi anak Anda yang suka menghias catatan sekolahnya. Catatan jenis ini disebut juga dengan studyblr, aesthetic, handwriting, dan lain sebagainya. Metode ini sangat berguna untuk membuat ilustrasi yang akan membuat anak menjadi cepat paham dan ingat akan materi yang tengah dipelajarinya. Mereka bisa menggunakan berbagai alat pendukung seperti spidol, stabilo, dan lain sebagainya. Kreasikan catatan sesuai yang diinginkan anak agar lebih menarik untuk dilihat lagi nantinya.

2. Metode Mind Mapping

Istilah Mind Mapping ini mungkin sudah tidak asing lagi di telinga Anda, yaitu menulis materi menggunakan koneksi atau mengaitkan antar poin-poin materi yang dicatat. Metode ini sesuai dengan cara kerja otak manusia, sebab koneksi dibuat mulai dari topik yang besar sampai ke topik yang kecil atau lebih rinci. Metode mencatat ini sifatnya fleksibel dan sangat membantu dalam brainstorming. Setiap anak atau pelajar bisa membuat catatan yang berwarna dan estetik agar menarik ketika dibaca ulang.

Salah satu bagian paling penting dari membuat catatan dengan metode ini adalah proses membuatnya. Pasalnya, anak akan seolah-olah akan menjadi guru yang menjelaskan sebuah materi. Sebaiknya anak membuat catatan dengan metode ini berulang kali supaya lebih mudah memahami materi yang sedang dipelajari..

3. Metode Cornell

Metode Cornell merupakan cara buat catatan dalam bentuk rangkuman yang pendek dan ringkas. Belajar menggunakan metode ini akan lebih terstruktur dan rapi. Langkah pertama dalam membuat catatan dengan metode ini adalah membagi halaman catatan menjadi tiga bagian, yaitu notes, cue, dan summary.

  • Bagian notes berisi catatan biasa, terdiri dari judul, inti materi, dan beberapa poin penting.
  • Bagian cue berisi istilah-istilah, tahun dan hal penting lainnya. Bisa juga menambahkan istilah sendiri agar bisa mengingat materi dengan lebih mudah ketika membacanya lagi.
  • Bagian summary berisi kesimpulan dari materi yang dicatat sesuai dengan pemahaman sendiri.

Bagian notes juga bisa dituliskan ketika sedang mendengarkan materi di dalam kelas atau saat mengikuti bimbingan belajar. Sementara bagian cue dan summary bisa dituliskan ketika membaca kembali catatan sebelumnya.

Kapan Waktu yang Tepat Bagi Anak untuk Belajar di Rumah?

buat catatan

Selain bermain dan beristirahat, sebagai orang tua Anda tentu harus memastikan agar waktu anak di rumah juga digunakan untuk belajar. Apalagi jika masa ujian atau ulangan sudah dekat. Meski penting, namun jangan sampai Anda terlalu memaksa anak untuk belajar dan menetapkan waktu belajar yang terlalu. Sebab, hal ini justru tidak akan efektif untuk anak. Maka dari itu, Anda perlu tahu betul berapa lama idealnya waktu belajar anak di rumah.

Jika bicara soal ideal, maka sebaiknya dibuat sebuah kebiasaan atau rutinitas belajar di rumah. Rutinitas ini diperlukan oleh semua orang di rumah pada waktu tersebut, tidak hanya anak saja. Itu artinya baik orang tua maupun anak akan melakukan aktivitas belajar. Belajar tidak hanya materi pelajaran sekolah, namun juga mempelajari hal-hal yang baru. Hal ini akan membuat suasana belajar menjadi lebih kondusif dan anak akan merasa mendapatkan dukungan penuh.

Sementara itu, waktu belajar yang paling baik adalah ketika anak secara fisik dan mental siap untuk belajar. Jadi, pastikan anak sudah makan, segar badannya, rileks, dan suasana pun mendukung anak untuk belajar. Misalnya, jika keluarga Anda terbiasa makan malam sekitar pukul 18.30 atau 19.00, maka waktu belajar bisa dimulai pada pukul 19.30. Begitu memasuki waktu yang sudah ditetapkan tersebut, maka baik orang tua maupun anak harus berada di ruang belajar atau ruang keluarga untuk membaca, buat catatan, mengerjakan tugas, atau berdiskusi, dan lainnya.

Pikirkan Batasan Waktunya!

Perhatikan  juga kondisi anak, apakah perlu ruangan terpisah yang minim gangguan atau tidak. Akan tetapi jika anak belajar di ruangan sendiri, bukan berarti orang tua bebas untuk melakukan aktivitas lain yang bisa mengganggunya. Lebih baik, Anda menggunakan waktu untuk membaca atau lainnya.

Jika rutinitas yang sehat ini sudah berjalan, maka barulah Anda dapat memikirkan tentang batasan waktunya. Untuk anak usia 6-8 tahun misalnya, Anda dapat menetapkan waktu belajar setiap hari selama 30 menit yang terbagi atas beberapa sesi. Satu sesi sekitar 10 menit, lalu jeda maksimal 3 menit, kemudian lanjut sesi kedua, jeda lagi, dan sesi ketiga. Sementara untuk anak usia di atas 8 tahun yang rentang perhatiannya sudah lebih lama dan matang, maka belajar di rumah bisa berlangsung sekitar 15 menit per sesi, dengan waktu belajar maksimal 1 jam. 

Meningkatkan motivasi anak agar rajin belajar dan minatnya dalam buat catatan yang efektif dan efisien juga bisa dengan cara berpartisipasi dalam program Superteen & Smartkids BootCamp yang dibuka untuk anak usia 9-21 tahun. Kegiatan ini akan membekali anak-anak Anda dengan berbagai strategi sukses untuk mempercepat kesuksesan anak dalam setiap kehidupannya. 

Superteen Holiday Webinar (3 Hari) bersama dengan DR. Ernest Wong, Ph.D, pastikan Anda menjadi salah satu di bagiannya. Jangan Lewatkan Kesempatan ini jika ingin anak Anda dapat nilai A di sekolah dan kehidupannya. Daftar segera!