Artikel

Dapatkan informasi terbaru dari Kami

Pahami 5 Jenis Kesulitan Belajar dan 5 Cara Mengatasinya!

Salah satu masalah yang kerap muncul pada usia anak sekolah adalah kesulitan belajar. Jenis-jenisnya pun cukup beragam dan harus ditangani sejak dini supaya proses belajar si anak bisa berjalan lancar kedepannya. Nah, Anda sebagai orang tua harus memahami hal ini dengan baik demi kebaikan anak-anak di masa depan ya! Kenali berbagai problematika belajar anak, penyebab, dan cara mengatasinya melalui ulasan di bawah ini yuk! 

Jenis-Jenis Kesulitan Belajar pada Anak

Setiap anak terlahir berbeda dan memiliki kelebihan serta kekurangan masing-masing, termasuk dalam proses belajar. Sebagai orang tua yang bijak, Anda jangan sampai memaksakan kapasitas anak diluar kemampuannya. 

Apabila menemui fakta bahwa anak punya masalah saat belajar, jangan buru-buru kesal, cemas, atau kecewa dulu karena semuanya pasti ada jalan keluarnya. Sebelum mengungkap berbagai solusi kesulitan belajar pada anak, berikut beberapa jenis-jenisnya yang perlu Anda tahu.

1. Disleksia

Disleksia merupakan salah satu jenis kesulitan belajar pada anak yang mungkin sudah familiar di telinga. Namun, apakah Anda sudah benar-benar paham dengan istilah tersebut? Secara singkat, disleksia diartikan sebagai gangguan belajar dalam membaca.

Tak hanya gangguan kemampuan membaca saja, hal ini juga mengacu pada kesulitan dalam proses menulis dan mengeja. Anak yang mengalami disleksia sebenarnya bisa memahami berbagai jenis huruf yang dilihat, akan tetapi kurang pandai dalam mengungkapkannya secara lisan.

Lalu bagaimana ciri-ciri anak yang terkena disleksia? Sebagai langkah deteksi dini, perhatikanlah kemampuan berbahasa anak. Apabila mereka kesulitan dalam melafalkan kata-kata, mengingat hal-hal baru, atau merasa susah saat belajar bahasa asing, maka segera konsultasikan hal ini kepada ahlinya ya!

Baca juga: Pelajar Wajib Tahu! 7 Cara Belajar Agar Cepat Paham dan Ingat

2. Disgrafia

Secara spesifik, kesulitan belajar dalam hal menulis disebut dengan istilah disgrafia. Anak yang mengalami disgrafia biasanya merasa kesulitan dalam memegang pensil atau pulpen sehingga hal ini pun mempengaruhi kemampuan menulisnya. 

Hal itulah yang kerap membuat tulisan anak dengan gangguan disgrafia sulit dibaca atau tidak jelas. Tak hanya itu saja, anak umumnya juga lambat dalam menyusun kalimat/paragraf serta bingung dalam penggunaan tanda baca serta ejaan yang benar.

3. Diskalkulia

Sesuai dengan namanya, istilah ini merujuk pada gangguan kemampuan kalkulasi/berhitung. Hal ini juga berhubungan dengan kesulitan anak untuk mempelajari mata pelajaran matematika bahkan ketidakmampuan dalam mengenali angka.

Anak umumnya tidak mampu memecahkan soal matematika bahkan pada level dasar sekalipun seperti pengurangan dan penambahan sederhana. Sayangnya, hal ini akan terbawa sampai dewasa sehingga mengganggu proses belajar anak di masa depan nantinya.

4. Dispraksia

Ketidakmampuan anak dalam mengkoordinasi anggota tubuh terutama tangan dan kaki merupakan ciri-ciri adanya gangguan keterampilan motorik. Gangguan tumbuh kembang anak yang satu ini juga sering disebut dengan dispraksia.

Anak yang mengalami dispraksia biasanya kurang bisa menyesuaikan diri pada mata pelajaran olahraga. Tak jarang, saat memasuki usia sekolah mereka akan menghindari mata pelajaran tersebut.

5. Nonverbal Learning Disabilities (NLD)

Nonverbal Learning Disabilities adalah istilah yang menggambarkan kesulitan belajar pada anak yang tidak mampu memahami objek visual dalam mata pelajaran di sekolah. Oleh sebab itu, mereka harus mendapatkan penjelasan auditori untuk bisa memahami berbagai mata pelajaran tersebut. 

Dalam hal ini, orang tua harus berdiskusi dengan guru di sekolah untuk mencari metode pembelajaran yang tepat dalam mengatasinya.

Baca juga: 3 Teknik Buat Catatan yang Efektif dan Efisien, Ajarkan pada Anak Anda!

Penyebab Anak Mengalami Kesulitan Belajar

Sebagai orang tua, Anda mungkin juga bertanya-tanya, kenapa anak bisa mengalami kesulitan belajar? Apa saja penyebabnya? Nah, ada dua kemungkinan yang bisa menyebabkan hal ini terjadi, yaitu faktor internal dan eksternal.

Beberapa faktor internal yang bisa memicu beberapa gangguan belajar diantaranya seperti fungsi otak yang tidak bekerja dengan baik, faktor genetik, lahir premature, adanya gangguan mental, dan sebagainya.

Sedangkan faktor eksternal bisa disebabkan oleh konsumsi zat kimia berbahaya, pengaruh ibu yang terkena HIV/AIDS, salah pola asuh, dan lain-lain. Jadi, gangguan belajar pada anak tidak pasti selalu disebabkan oleh tingkat intelegensi anak yang rendah.

Baca juga: 5 Manfaat Imajinasi yang Bikin Anak Super Cerdas!

Cara Mengatasi Kesulitan Belajar pada Anak

kesulitan belajar

Sumber: Freepik

Alih-alih terlalu memikirkan apa penyebabnya, Anda sebaiknya fokus pada solusi untuk mengatasi gangguan belajar pada anak. Sebagai orang tua, Anda tentu ingin yang terbaik untuk anak. Oleh sebab itu, lakukan beberapa cara di bawah ini untuk mengatasinya!

1. Konsultasi ke Dokter Anak/Psikolog

Saat anak menunjukkan gejala/ciri-ciri kesulitan belajar, Anda sebaiknya langsung mendatangi dokter anak/psikolog. Konsultasikan permasalahan yang dialami anak secara detail dan jujur supaya dokter anak/psikolog dapat memberikan solusi yang tepat untuk menanganinya.

2. Menjalani Terapi Sesuai Saran Ahlinya

Umumnya, dokter anak/psikolog akan menjadwalkan beberapa terapi untuk anak. Terapi yang diberikan meliputi terapi okupasi, terapi anak, dan terapi tambahan lain yang diperlukan. Terapi okupasi merupakan usaha perawatan yang berfungsi untuk meningkatkan kemampuan motorik anak.

Sesuai dengan namanya, terapi wicara dilakukan untuk melatih kesulitan bicara pada anak-anak sehingga bisa merangkai kata-kata yang tepat nantinya.

3. Medikasi

Seperti yang sudah disinggung sebelumnya bahwa kesulitan belajar bisa dipicu oleh adanya gangguan mental pada anak. Dalam hal ini, psikolog mungkin akan meresepkan beberapa obat untuk mengatasi permasalahan tersebut, seperti misalnya pada kasus ADHD, gangguan kecemasan, depresi, dan lain-lain. Obat-obatan ini biasanya diberikan untuk meningkatkan konsentrasi pada anak.

4. Bimbingan Belajar Tambahan

Anak yang memiliki gangguan belajar memerlukan bimbingan belajar tambahan demi menunjang proses belajarnya. Orang tua bisa meminta bantuan guru di sekolah atau mendatangkan guru les khusus yang senantiasa sabar dan memahami masalah anak dengan baik.

5. Apresiasi Usaha Anak

Peran orang tua juga sangat penting dalam mendampingi anak selama proses belajar. Dalam hal ini, orang tua diharapkan selalu berusaha memberikan fasilitas yang memadai dan menciptakan suasana belajar yang nyaman untuk anak. Selain itu, berikan pujian pada setiap progress yang ditunjukkan pada anak meskipun nilainya kecil.

Baca juga: 5+ Kewajiban Orang Tua Terhadap Anaknya Jika Mau 100% Sukses!

Demikian informasi singkat tentang kesulitan belajar  pada anak. Selain menerapkan 5 cara di atas, Anda juga bisa mendaftarkan anak ke program Superteen & Smartkids Bootcamp. Ada banyak hal yang akan anak pelajari di sini, mulai dari cara mengembangkan otak secara menyeluruh, cara mudah mengingat sesuatu, dan cara menemukan talenta tersembunyi yang ada di dalam diri ini.

Tak hanya itu saja, bersama Dr.Ernest Wong dan Mr Tung Desem Waringin, anak akan diajak untuk mengetahui cara mengatur rutinitas menjadi SUKSES!!! Tunggu apalagi yuk daftarkan putra putri Anda sekarang juga dengan klik di sini!!!